5 Hambatan Mental yang Bikin Bayar Utang Tertunda meski Ada Uang

Masalah utang dapat berlarut-larut dan merusak hubungan. Pada siapa pun kamu meminjam uang serta berapa pun jumlahnya gak boleh disepelekan apalagi dilupakan. Terus menunda pembayaran utang sesungguhnya menunjukkan watakmu yang buruk. Apalagi saat sebenarnya dirimu telah memiliki uang untuk membayarnya.
Hambatan mental bisa muncul justru setelah uang dalam genggaman. Sebelum kamu punya uang, rasanya ingin segera melunasi utang. Sampai dirimu gak bisa tidur nyenyak setiap malam lantaran memikirkannya. Namun selepas kamu mempunyai sejumlah uang, tidurmu kembali nyenyak tanpa ada keinginan mengembalikan pinjaman dalam waktu dekat.
Sejak itu, utang yang seharusnya terus diingat hingga berhasil dilunasi malah terlupakan. Kenali apa saja yang bikin kamu cenderung setengah hati dalam melunasi utang. Lima hambatan mental yang bikin bayar utang tertunda berikut ini gak boleh membuatmu terlena dan hidup seakan-akan tak punya tanggungan utang yang belum lunas.
1. Belum ditagih
Memang tidak semua orang mampu menagih utang. Sering kali pemberi pinjaman merasa tak enak untuk mengingatkanmu supaya segera mengembalikan uangnya. Mungkin dia takut kamu tersinggung atau uangnya benar-benar belum ada dan dirimu menjadi tertekan. Jika kamu tertekan, takutnya berbuat hal-hal negatif yang tak terduga.
Orang lain sampai berpikir sejauh itu dan mengurungkan niatnya menagih utang. Maka kamu dilarang bersikap sembarangan dengan berlagak tidak meminjam uang sepeser pun darinya. Tak usah menunggu adanya tagihan. Menagih utang tidak wajib dilakukan.
Akan tetapi, sebagai orang yang berutang dirimu harus membayarnya tepat waktu atau begitu kamu mampu. Malah untuk membangun reputasi yang baik di mata pemberi pinjaman, kamu kudu cepat membayarnya sebelum ditagih. Sikap yang menggambarkan kesadaran tinggi akan tanggung jawabmu ini bikin orang lain lebih percaya padamu.