ilustrasi seseorang sedang mengalami burnout (pexels.com/Mikhail Nilov)
Era modern berjalan beriringan dengan ekspektasi yang tinggi terhadap kesempurnaan. Baik itu dalam penampilan, karir, hubungan, atau pencapaian, kamu terus-menerus merasa dituntut untuk jadi yang terbaik. Media, iklan, dan bahkan media sosial kerap menampilkan gambaran tentang kehidupan yang sempurna dan tanpa cela, sehingga kamu merasa harus memenuhi standar tersebut agar bisa dianggap berhasil atau bahagia.
Tekanan untuk jadi sempurna ini bisa sangat melelahkan, lho. Kita jadi terlalu keras pada diri sendiri dan merasa gak pernah cukup baik. Lalu, saat kamu gagal mencapai kesempurnaan, perasaan cemas, kesal, atau bahkan depresi bisa muncul. Padahal, gak ada yang sempurna di dunia ini, dan berusaha untuk jadi sempurna hanya akan bikin kamu semakin jauh dari kebahagiaan.
Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, kamu harus lebih berhati-hati terhadap jebakan-jebakan era modern yang bisa merusak kebahagiaanmu. Untuk menghindari jebakan-jebakan tersebut, usahakan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, dan menerima bahwa kebahagiaan gak selalu datang dari hal-hal yang ada di permukaan. Siap menemukan kebahagiaan yang lebih otentik di tengah rumitnya dunia modern ini?