Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Makna Tersirat dari Ucapan Terima Kasihmu, Yuk Mulai Biasakan!

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Kamu mungkin sudah sering mendengar anjuran untuk belajar mengucapkan tiga kata "sakti" dalam pergaulan, yaitu maaf, tolong, dan terima kasih. Namun, dalam mempraktikkannya ternyata tidaklah mudah. Terutama bila kamu tak terbiasa mengucapkannya sejak kecil.

Dibanding dengan maaf dan tolong, justru kata terima kasih adalah yang paling sulit untuk dibiasakan. Kamu bakal terdorong buat meminta maaf begitu sadar telah melakukan kesalahan pada orang lain. Hati kecilmu akan memberitahumu soal itu.

Sementara itu, kata "tolong" lebih gampang diucapkan karena kamu berada di posisi yang mengharapkan bantuan. Namun untuk terima kasih, sering kali kamu merasa tak perlu mengatakannya. Padahal, dalam sepotong terima kasih terkandung lima makna berikut, lho.

1. Kamu merasa terbantu oleh layanan atau pemberiannya

ilustrasi menerima pemberian (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika kamu meminta tolong pada seseorang, kemudian dia memenuhinya, apakah kamu akan pergi meninggalkannya begitu saja lantaran merasa urusanmu sudah selesai? Sikap demikian amatlah tidak sopan.

Setelah upayanya membantu baik dalam bentuk layanan maupun pemberian, wajib bagimu untuk berterima kasih. Sebab kalau dia tak mau melayanimu atau memberimu sesuatu, kamu masih dalam kesulitan dan harus mencari bantuan dari orang lain.

2. Kamu menghargai kesempatan dan waktu yang diberikan seseorang padamu

ilustrasi mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)

Dalam hal ini, ada perbedaan antara kesempatan dan waktu yang diberikan orang lain untukmu. Misalnya kesempatan kerja dan waktu kala membuat janji temu dengan orang lain.

Pada setiap kesempatan yang orang lain berikan, kamu harus mengerti bahwa dia memberikan kepercayaannya kepadamu. Itu sesuatu yang istimewa dan tak boleh disepelekan. Sedang orang yang memberimu waktunya harus meninggalkan kesibukannya sendiri untuk beberapa saat.

3. Kamu berpikir kedudukan kalian setara

ilustrasi pelayan dan pelanggan restoran (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apabila merasa kedudukanmu lebih tinggi daripada orang lain, bakal susah sekali buatmu berterima kasih padanya. Keinginan untuk diperlakukan secara spesial membuatmu cenderung bersikap kurang hormat pada orang lain.

Salah satu bentuk sikap kurang hormat itu ialah keengganan untuk berterima kasih, terlepas dari apa saja yang sudah dilakukannya untukmu. Kamu berpikir itu memang telah seharusnya dia lakukan, semacam tugas wajib.

4. Kamu menghargai pekerjaan orang lain

ilustrasi di restoran (pexels.com/Evan Galib)

Sampaikanlah ucapan terima kasihmu tanpa memandang apa pekerjaan seseorang. Pada semua orang yang telah membuat hidupmu lebih mudah, berterima kasihlah dengan tulus.

Jangan mentang-mentang status pekerjaanmu lebih mentereng darinya, kamu jadi merasa gak perlu berterima kasih. Pekerjaan tak ubahnya pakaian. Di balik pakaian bermerek terkenal atau tidak bermerek pun, ada sesama manusia yang harus dijunjung tinggi martabatnya.

5. Kamu berharap dia tak jera untuk membantu atau melayanimu

ilustrasi menerima paket makanan (pexels.com/Norma Mortenson)

Bukan berarti kamu menggantungkan diri padanya. Namun, kamu sadar tak pernah bisa melakukan segalanya sendirian. Meski sekarang keperluanmu sepertinya sudah beres, lain waktu boleh jadi kamu kembali membutuhkan bantuan atau layanan serupa.

Di saat seperti itulah, kamu berharap orang yang sama gak kapok untuk membantu. Jangan sampai dia malah menandaimu sebagai orang yang cuma bikin kesal dan ia tak ingin lagi menemuimu.

Membiasakan diri untuk berterima kasih memang gampang-gampang susah. Sering kali kamu cuma lupa buat mengatakannya. Padahal, ucapan terima kasihmu akan membuat orang merasa senang dan dihargai. Jadi, jangan lupa untuk berterima kasih mulai sekarang, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us