Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Manfaat menjadi private person (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Manfaat menjadi private person (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di era media sosial seperti saat ini, banyak orang yang menjadikan kehidupan mereka sebagai konten untuk dikonsumsi publik. Orang-orang ini merekam dan mempublikasikan keseharian mereka dari bangun tidur hingga tidur lagi.

Namun, di tengah gempuran banyaknya orang yang suka mengontenkan kehidupan pribadinya, ada juga orang yang konsisten menjaga kehidupan pribadinya tetap privat. Orang-orang seperti ini disebut private person. Mereka tidak berbagi dunia pribadinya dengan siapa pun, kecuali orang-orang yang memang perlu diajak berbagi.

Menariknya, ada banyak hal baik menjadi private person, lho. Bisa kamu pertimbangkan, manfaat jadi private person berikut ini mungkin menarik buatmu.

1. Orang lain tidak bisa ikut campur dengan urusanmu

ilustrasi dua orang sedang bergosip (pexels.com/Monstera)

Semakin banyak kamu berbagi tentang seluk-beluk hidupmu, semakin besar kemungkinan orang-orang akan berusaha ikut campur. Banyaknya campur tangan dari orang-orang akan membuat hidupmu semakin rumit.

Sebaliknya, semakin sedikit orang tahu dengan hidupmu, semakin sulit bagi mereka mencampuri urusanmu. Jadi, ketahui mana yang bisa kamu bagikan, mana yang harus kamu simpan sendiri.

2. Lebih sedikit drama

ilustrasi perempuan sedang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Pernahkah kamu menyesal karena berbagi detail tentang perseteruanmu dengan orang lain? Yap, semakin banyak orang yang mengetahui dan ikut campur dalam urusanmu, maka ini akan jadi drama yang sulit diatasi. Private person tahu hal ini dengan baik sehingga cenderung menjaga semuanya tetap tertutup.

Semakin sedikit orang tahu tentang hidupmu, semakin baik. Tidak akan ada yang memaksamu menjelaskan ini dan itu kepada siapa pun. Kamu pun terbebas dari drama yang melelahkan.

3. Lebih aman

ilustrasi kunci (pexels.com/George Becker)

Dalam hal harta benda, yang terbaik adalah tidak berbagi terlalu banyak informasi dengan orang lain. Begitu juga  jika menyangkut pandangan politik atau pandangan tentang kehidupan secara umum, tahan godaan untuk membaginya dengan semua orang karena kamu tidak pernah tahu bagaimana reaksi orang.

Membatasi apa yang kamu bagikan sangat baik untuk keamananmu. Kamu akan terhindar dari orang-orang yang berniat jahat, seperti mengambil harta bendamu atau menyerangmu secara pribadi.

4. Memiliki persahabatan dan hubungan yang lebih baik

ilustrasi teman (pexels.com/Elly Fairytale)

Menjadi orang yang menjaga privasi akan meningkatkan peluang menemukan dan dikelilingi orang-orang yang benar-benar cocok denganmu, alih-alih memiliki ribuan teman yang hanya tertarik dengan drama kehidupanmu. Kamu tidak ingin berhubungan dengan orang-orang yang senang membicarakan tentang kehidupanmu di belakang, kan?

Menjadi sedikit lebih tertutup memungkinkanmu meluangkan waktu dan melihat apakah orang lain benar-benar ingin menghabiskan waktu bersamamu. Jika nantinya ingin berbagi tentang kehidupan pribadimu, setidaknya kamu tahu bahwa orang-orang ini memang tulus berteman denganmu.

5. Kamu belajar memvalidasi diri sendiri

ilustrasi perempuan merasa bahagia (pexels.com/Anna Shvets)

Disadari atau tidak, mengumbar tentang kehidupan mendorong kita untuk mencari validasi eksternal. Padahal, jika kita menginginkan kedamaian dan penerimaan diri yang lebih besar, kita harus membangunnya dari dalam diri sendiri.

Dengan meningkatkan privasi, kamu akan belajar menemukan kepuasan dalam diri sendiri. Kamu akan sadar bahwa untuk menemukan kebahagiaan, kamu tidak memerlukan validasi dari orang lain.

Hidupmu adalah milikmu sendiri. Semakin sedikit yang orang lain tahu tentang dirimu, artinya ini semakin baik. Jadi, belajar untuk memilah mana yang bisa diumbar, mana yang perlu disimpan sendiri, yuk!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team