Ilustrasi pemicu anxious attachment(Pexel.com/Kokyo K)
Masa-masa sulit yang dihadapi sendirian tanpa dukungan emosional juga berkontribusi pada anxious attachment. Ketika kamu merasa tidak ada tempat yang aman untuk berbagi rasa sakit, ada kecenderungan untuk terus mengandalkan diri sendiri, tetapi di sisi lain mendambakan kehadiran orang lain secara berlebihan.
Kondisi ini sering menciptakan konflik batin; di satu sisi kamu ingin dekat dengan orang lain, tapi di sisi lain kamu takut mengecewakan atau ditinggalkan. Akhirnya, hubungan yang kamu jalani terasa tidak stabil dan dipenuhi kecemasan.
Memahami apa yang memicu anxious attachment adalah langkah awal untuk menciptakan perubahan. Dengan mengenali pola-pola ini, kita bisa mulai membangun hubungan yang lebih sehat, baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional atau berbagi dengan orang terdekat yang dapat dipercaya. Luka emosional bukanlah sesuatu yang harus kamu tanggung sendirian. Ketika kita mulai memaafkan masa lalu dan mencintai diri sendiri tanpa syarat, kita membuka pintu bagi hubungan yang lebih penuh cinta dan kehangatan.