Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Kandasnya Hubungan Pertemanan, Mengalaminya?

ilustrasi merenung (pexels.com/Miriam Alonso)
ilustrasi merenung (pexels.com/Miriam Alonso)

Banyak pertemanan yang berakhir dengan pahit dan menyakitkan. Ya, setiap era kehidupan, relasi pertemanan datang dan pergi begitu saja. Tentunya, tak ada yang ingin kehilangan teman dan sahabat baik mereka.

Setiap relasi positif yang saling mendukung dan menguatkan harus dijaga hingga tua kelak. Namun dalam kehidupan, tentu kamu tak bisa berharap orang terus menetap. Ada beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab dari kandasnya sebuah relasi pertemanan. Kira-kira apa saja? Yuk, simak artikelnya:

1.Lost contact

ilustrasi wanita (pexels.com/Miriam Alonso)
ilustrasi wanita (pexels.com/Miriam Alonso)

Beberapa hubungan pertemanan bisa terputus ketika sudah tak ada komunikasi antara kedua pihak. Misal, kamu dan temanmu sama-sama bertumbuh dewasa dan berganti nomor. Otomatis, kalian tidak lagi saling berhubungan. Tahu-tahu, hubungan pertemanan kalian sisa kenangan.

Hubungan pertemanan seperti ini masih bisa diperbaiki. Saat kamu bertemu dengan teman lamamu di sebuah pusat perbelanjaan dan saling tegur sapa, kemudian lanjut ngobrol dan saling bertukar kabar. Intinya, kalian masih berhubungan hanya sudah tidak sedekat biasanya.

2.Kedua pihak memutuskan untuk berhenti berkomunikasi

ilustrasi menghindar (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi menghindar (pexels.com/cottonbro)

Layaknya hubungan romansa, relasi pertemanan juga dapat diputuskan dengan kesadaran menyeluruh antara kedua pihak. Biasanya ada pemicu atau sesuatu yang membuatmu dan dia sama-sama sadar, relasi pertemanan ini tidak bisa dilanjutkan. Kamu dan temanmu kemudian membicarakan masalah ini baik-baik sembari mengucapkan perpisahan.

Pasti rasanya menyakitkan. Namun, ini juga bisa menjadi jalan keluar yang terbaik ketika kamu dan temanmu sudah tak memiliki kecocokan.

3.Salah satu pihak melakukan ghosting

ilustrasi merenung (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi merenung (pexels.com/Alex Green)

Ghosting dapat terwujud dari perilaku sepele, seperti lupa membalas pesan teman, jarang mengangkat telepon dan jarang terlibat konversasi. Ingat, relasi harus dipertahankan oleh kedua pihak. Bila satu pihak ogah-ogahan, maka mudah saja hubungan itu jatuh dan berantakan.

Bisa jadi temanmu melakukan ghosting karena tidak nyaman dengan hubungan tersebut. Bisa jadi pula, ia terlalu sibuk dengan kehidupannya hingga tanpa sadar mengabaikan seluruh pesan dan teleponmu.

4.Muncul 'orang baru' dalam relasi

ilustrasi merenung (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi merenung (pexels.com/Engin Akyurt)

Orang baru gak melulu teman atau sahabat baru. Bisa juga saat temanmu memiliki pasangan yang tidak cocok denganmu, kamu merasa risi dan akhirnya hubungan itu pelan-pelan menjadi renggang,

Kehadiran si pacar sebagai 'orang penting baru' dalam relasi kalian meruntuhkan esensi awal relasi itu sendiri. Pertemanan yang dibangun bertahun-tahun bisa menjadi canggung karena ini.

5.Perubahan keadaan

ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi merenung (pexels.com/cottonbro)

Beberapa hubungan pertemanan dipengaruhi oleh keadaan. Hubungan itu terbentuk karena kamu dan dia bekerja di tempat yang sama, tinggal di daerah yang sama, pergi ke sekolah yang sama.

Pertemanan seperti ini akan ikut berubah bila keadaan juga berubah. Ketika kamu pindah tempat kerja, pindah rumah, pindah ke sekolah dan lingkungan yang baru, hubunganmu dengan dia merenggang. Kamu dan dia berpisah, lalu relasi kalian sisa kenangan.

Ada banyak alasan mengapa sebuah relasi pertemanan putus. Merasakan kehilangan, marah, rindu adalah hal yang lumrah. Kehilangan memang bukan hal yang mudah, tapi itu adalah salah satu fase kehidupan. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us