5 Perbedaan Prokrastinasi dan Butuh Istirahat, Jangan Keliru!

Dalam keseharian, ada kalanya kita merasa tidak termotivasi untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Namun, sering kali kita bingung membedakan antara prokrastinasi dan kebutuhan untuk beristirahat. Memahami perbedaan ini sangat penting, karena salah satu dari keduanya bisa menyebabkan penurunan produktivitas jangka panjang jika tidak diatasi dengan benar.
Prokrastinasi adalah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang seharusnya dikerjakan. Ini bukan hanya tentang tidak mengerjakan tugas secara langsung, tetapi juga menggantinya dengan aktivitas yang kurang penting atau tidak produktif, seperti scrolling media sosial, menonton TV, atau melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak mendesak. Sementara, kebutuhan untuk beristirahat adalah tanda bahwa tubuh dan pikiran kita membutuhkan jeda setelah bekerja atau berkegiatan dengan intens.
Di sini, kita akan membahas perbedaan mendasar antara prokrastinasi dan kebutuhan untuk istirahat. Kamu juga harus tahu bagaimana mengenalinya agar dapat menjaga keseimbangan hidup dan produktivitas.
1. Motivasi di balik tindakan
Prokrastinasi dipicu oleh keinginan untuk menghindari tugas yang menantang, membosankan, atau menimbulkan kecemasan. Ketika seseorang melakukan prokrastinasi, mereka sebenarnya memiliki energi untuk bekerja, tetapi secara mental menunda karena adanya hambatan emosional, seperti takut gagal atau merasa kewalahan. Ini sering kali disertai perasaan bersalah karena menyadari bahwa ada tugas yang harus dikerjakan, tetapi memilih untuk tidak menghadapinya.
Di sisi lain, kebutuhan untuk beristirahat muncul karena fisik dan mental benar-benar kelelahan setelah melakukan aktivitas yang intens. Dalam kondisi ini, meskipun ada motivasi untuk bekerja, kemampuan untuk fokus dan menyelesaikan tugas telah menurun drastis karena kelelahan. Kebutuhan istirahat lebih berakar pada kondisi fisik dan mental yang perlu diperbaiki, bukan pada dorongan emosional.