Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tipe Orang yang Prokrastinasi, Kamu Nomor Berapa?

Ilustrasi sedang bekerja (Pexels.com/Kindel Media)
Ilustrasi sedang bekerja (Pexels.com/Kindel Media)

Prokrastinasi atau kebiasaan menunda pekerjaan adalah hal yang sering kita lakukan, meskipun kita tahu itu sebenarnya tidak baik. Niat hati mau menyelesaikan tugas tepat waktu, tapi kenyataannya malah sibuk scroll media sosial atau melakukan hal-hal yang gak penting lainnya. Akibatnya, tugas yang seharusnya selesai jadi menumpuk dan bikin stres.  

Namun, kamu tahu gak kalau kebiasaan menunda itu sebenarnya punya berbagai tipe? Gak semua orang menunda dengan alasan yang sama, lho. Mengetahui tipe prokrastinasi kamu bisa jadi langkah awal untuk mengatasinya. Yuk, cek di bawah ini, kamu termasuk tipe yang mana!  

1. The Perfectionist

Ilustrasi mengadakan rapat (Pexels.com/fauxels)
Ilustrasi mengadakan rapat (Pexels.com/fauxels)

Tipe ini sering merasa harus menyelesaikan segala sesuatunya dengan sempurna, sehingga malah takut untuk memulai. Karena standar yang terlalu tinggi, mereka sering overthinking, memikirkan detail kecil yang sebenarnya gak terlalu penting. Akibatnya? Mereka justru terjebak dan terus-terusan menunda kerjaan.

Misalnya, ketika diberi tugas untuk membuat presentasi, tipe ini akan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memilih font yang "paling cocok". Padahal, esensi dari tugasnya adalah isi presentasi itu sendiri. Jika kamu termasuk tipe ini, cobalah fokus pada progres, bukan kesempurnaan. Ingat, menyelesaikan sesuatu dengan baik lebih baik daripada menunggu hasil yang sempurna tapi tak pernah selesai.  

2. The Avoider

Ilustrasi wanita sedang begadang (Pexels.com/mikoto.raw Photographer)
Ilustrasi wanita sedang begadang (Pexels.com/mikoto.raw Photographer)

Tipe ini menunda karena takut menghadapi tugas yang sulit atau tidak menyenangkan. Mereka cenderung menghindar dengan cara mencari aktivitas lain yang lebih menyenangkan, seperti menonton serial TV, bermain game, atau sekadar tidur siang.  

Masalahnya, semakin lama kamu menghindari tugas tersebut, semakin besar tekanan yang kamu rasakan. Bukannya lega, malah jadi makin cemas karena tenggat waktu semakin dekat. Jika kamu merasa seperti ini, mulailah dengan membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil. Dengan begitu, tugas akan terasa lebih ringan dan lebih mudah untuk dikerjakan.

3. The Busy Bee

Ilustrasi melakukan perencanaan (Pexels.com/Monstera Production)
Ilustrasi melakukan perencanaan (Pexels.com/Monstera Production)

Tipe ini tampak sibuk sepanjang waktu, tapi sebenarnya mereka sibuk dengan hal-hal yang kurang prioritas. Mereka mungkin beralasan, "Aku kan sibuk, jadi belum sempat mengerjakan tugas itu." Padahal, sibuk bukan berarti produktif.  

Misalnya, daripada menyelesaikan laporan yang penting, tipe ini malah sibuk merapikan meja kerja atau membalas pesan-pesan yang sebenarnya bisa ditunda. Jika kamu termasuk tipe ini, penting untuk belajar memprioritaskan tugas yang benar-benar mendesak. Gunakan metode seperti to-do list atau skala prioritas untuk membantu kamu tetap fokus. 

4. The Thrill Seeker

Ilustrasi wanita sibuk bekerja (Pexels.com/odette green)
Ilustrasi wanita sibuk bekerja (Pexels.com/odette green)

Tipe ini adalah mereka yang merasa lebih menyenangkan untuk bekerja di bawah tekanan. Mereka sengaja menunda tugas sampai tenggat waktu hampir habis karena percaya bahwa adrenalin bisa membuat mereka lebih fokus. Sayangnya, meskipun kadang berhasil, cara ini sangat berisiko.  

Mengerjakan sesuatu di menit-menit terakhir seringkali menghasilkan pekerjaan yang kurang maksimal. Selain itu, stres yang ditimbulkan juga tidak baik untuk kesehatan. Kalau kamu merasa menjadi tipe ini, coba buat jadwal kerja yang lebih teratur. Alih-alih menunggu deadline, lebih baik kamu memberikan reward kecil untuk diri sendiri setiap kali kamu menyelesaikan tugas sebelum waktunya.    

Jadi, dari empat tipe di atas, kamu termasuk yang mana? Apa pun tipe kamu, yuk mulai berubah sedikit demi sedikit. Dengan begitu, hidupmu akan terasa lebih teratur dan produktif. Jangan biarkan kebiasaan menunda terus-menerus mengganggu kualitas hidupmu, ya!  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us