Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan sedang bercermin (freepik.com/pressfoto)

Ada banyak perubahan yang akan kamu alami begitu memasuki usia 30 tahun. Mulai dari perubahan pola pikir, prioritas hidup, kesehatan fisik, mental, hingga hingga perubahan kulit.

Sering kali perubahan pada kulit yang terjadi saat kamu memasuki usia 30 tahun bukanlah perubahan yang positif. Namun, ini tidak seharusnya membuat kamu menjadi panik. Sebaliknya, dengan mengetahui apa saja perubahan yang akan terjadi pada kulitmu, kamu bisa mulai bersiap-siap untuk mengganti beberapa produk perawatan kulit, memperbaiki pola makan, memperbaiki pola tidur, berolahraga, dan meminimalkan paparan stres.

Untuk membantu kamu lebih bersiap, ulasan kali ini mengajak kamu mempelajari lebih dalam apa saja perubahan yang dialami kulit saat memasuki usia 30-an. Simak ulasannya berikut ini, ya!

1. Sering kusam

ilustrasi kulit kusam (freepik.com/freepik)

Pergantian sel kulit mulai melambat saat kamu memasuki usia 20-an dan terus melambat seiring bertambahnya usia. Pada saat kamu mencapai usia 30-an, sel-sel kulit membutuhkan 28-35 hari untuk beregenerasi.

Dengan demikian, kamu menjadi lebih rentan terhadap penumpukan sel-sel kulit mati di permukaan kulit. Banyaknya sel kulit mati yang menumpuk ini membuat wajah jadi kurang bercahaya dan tampak kusam.

Selain itu, di usia ini produksi minyak alami kulit juga berkurang yang dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya. Hilangnya kelembapan ini dapat membuat kulit menjadi kering dan tampak kusam.

2. Lebih kering

ilustrasi kulit kering (unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Efek lain dari melambatnya regenerasi sel kulit adalah lapisan atas kulit menjadi lebih sulit untuk tetap lembap secara alami. Dibutuhkan waktu lebih lama untuk lapisan atas kulit mengelupas, yang kemudian membuat kulit tampak lebih kusam dan kering.

Selain itu, produksi asam hialuronat juga melambat dan kerusakan meningkat. Jika tidak diatasi, kekeringan akan semakin parah sehingga kulit menjadi pecah-pecah dan tampak bersisik.

3. Wajah tidak sekenyal biasanya

ilustrasi kulit dengan kerutan (freepik.com/freepik)

Perubahan hormon di usia 30-an menyebabkan protein penting, seperti kolagen dan elastin, rusak lebih cepat. Faktor penghidrasi seperti asam hialuronat juga mulai berkurang jumlahnya.

Selain itu, produksi kolagen dan elastin juga mulai berkurang. Hilangnya semua bahan penting ini membuat wajah terlihat kurang penuh.

Perubahan hormon, khususnya hilangnya estrogen, juga menyebabkan kamu kehilangan volume dan massa tulang di tengkorak, tulang pipi, dan garis rahang. Dikombinasikan dengan kurangnya kekenyalan dan munculnya keriput, semua ini membuat wajah mulai tampak menua.

4. Sering timbul jerawat di garis rahang

ilustrasi menyentuh jerawat (pexels.com/Kjerstin_Michaela)

Banyak orang mengira bahwa usia remaja adalah momen puncak dimana kita mengembangkan jerawat. Fakta ini ada benarnya. Namun, bukan berarti kamu jadi kebal jerawat begitu memasuki usia 30-an.

Kenaikan testosteron dan penurunan kadar estrogen kerap memicu peningkatan produksi minyak yang memicu jerawat rahang. Lebih buruk lagi, karena banyak orang berusia 30-an juga mulai mengembangkan kulit kering, produk skincare untuk jerawat yang umumnya ampuh di usia 20-an mungkin justru menimbulkan lebih banyak masalah untuk orang berusia 30-an.

5. Bintik-bintik gelap tiba-tiba muncul dan tidak memudar secepat dulu

ilustrasi hiperpigmentasi (freepik.com/freepik)

Bukan lagi noda hitam bekas jerawat, kamu akan mulai memperhatikan bintik-bintik hitam bermunculan secara tiba-tiba di wajah. Bintik-bintik ini muncul sebagai akibat dari paparan sinar matahari selama bertahun-tahun yang kemudian mendorong sel-sel penghasil pigmen bekerja berlebihan.

Bukan hanya itu, bekas luka jerawat juga memudar lebih lambat daripada biasanya. Mereka yang memiliki kulit gelap juga cenderung mengalami pigmentasi pada tingkat yang lebih tinggi. Hiperpigmentasi sering diperburuk oleh perubahan hormonal, paparan sinar UV, dan obat-obatan tertentu.

Mengetahui semua perubahan yang akan kamu alami tidak seharusnya membuatmu menjadi khawatir atau membenci pertambahan usiamu. Sebaliknya, fakta ini seharusnya membuat kamu bersiap untuk mengubah perawatan kulit sesuai kebutuhan kulitmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEka Ami