Pernahkah kamu mengenal seseorang yang hidupnya penuh rintangan, namun selalu punya energi untuk membantu sesama? Mereka yang pernah berada di titik terendah terkadang justru memiliki dorongan kuat untuk memberdayakan orang di sekitarnya. Mengapa bisa begitu?
Ada berbagai alasan di balik perilaku ini, tetapi intinya bermuara pada satu hal: keinginan agar orang lain tak perlu mengalami kesulitan serupa. Orang seperti ini cenderung memiliki empati yang kuat dan mampu tumbuh dari pengalaman mereka sendiri.
Tidak hanya itu, berbagai sebab berikut mendorong mereka untuk berbuat baik kepada sesama. Apa sajakah alasan itu?