3 Dampak Buruk saat Hidup Hanya Mengutamakan Gengsi, Serba Kacau!

Tidak dapat dimungkiri bahwa setiap manusia pasti memiliki sifat gengsi dalam dirinya. Perbedaannya ada pada kemauan untuk mengendalikannya secara bijaksana atau justru membiarkannya berkembang karena dirasa dapat menciptakan citra kehebatan diri yang paripurna. Namun, benarkah demikian?
Celakanya, saat hidup hanya mengutamakan gengsi, justru ini menjadi awal kehancuran diri. Pasalnya, kamu jadi lebih fokus pada hal-hal yang sebenarnya tidak begitu penting, tetapi mampu mengganggu beragam aspek penting dalam hidup. Oleh sebab itu, hindari hal tersebut demi mencegah terjadinya dampak buruk sebagai berikut.
1.Kondisi keuangan menjadi kacau

Mengutamakan gengsi erat kaitannya dengan menghabiskan banyak uang. Pasalnya, gengsi ini kerap kali ditemukan dalam aspek gaya hidup. Seseorang merasa tidak percaya diri bila tampil apa adanya sesuai dengan level kemampuan ekonominya karena takut akan diejek atau direndahkan. Akibatnya, tanpa pikir panjang, dia menggunakan sebagian besar uang yang dimilikinya untuk membeli barang-barang yang mewah, atau setidaknya tampak mewah, dan memenuhi hal-hal lain yang tidak terlalu penting hanya demi meraih validasi.
Tidak dapat dimungkiri bahwa gengsi merupakan sifat manusiawi. Namun demikian, bila sifat tersebut tidak dikendalikan dengan benar, pasti akan membawa kehancuran, membuat kondisi keuangan menjadi kacau. Jika hal ini sampai benar-benar terjadi, maka kamu akan menanggung kerugian yang jauh lebih besar dibanding tidak mendapatkan validasi. Setuju, kan?
2.Berpotensi punya banyak musuh

Orang yang rasa gengsinya terlalu tinggi biasanya akan memiliki banyak musuh. Kejadian kurang menyenangkan ini dapat diawali dari sikap sombong karena tidak bersedia mengakui keunggulan orang lain atau tidak mau meminta maaf saat melakukan kesalahan hanya karena tidak ingin tampak rendah. Akibatnya, orang-orang yang berinteraksi dengan sosok seperti ini kerap mengalami sakit hati dan akhirnya menjadi kesal.
Oleh karena itu, jangan sampai kadar gengsimu tidak terkendali. Kamu harus paham bahwa mengakui kehebatan orang lain dan meminta maaf saat berbuat salah sama sekali tidak merendahkan harga diri. Sebaliknya, sikap seperti ini justru menunjukkan bahwa kamu merupakan pribadi pemberani dan besar hati, sehingga tampak semakin bermartabat.
3.Lelah secara fisik dan mental

Tidak dapat dimungkiri bahwa rasa gengsi yang dimiliki dapat menciptakan kewibawaan tersendiri. Namun, jangan lupa, hal itu hanya akan terjadi bila kamu mampu mengendalikan sifat tersebut tetap dalam kadar normal. Jika gengsi malah menjadi fokus utama dalam menjalani hidup, bukan hal yang mengherankan kalau kamu hanya akan mendapatkan rasa lelah, baik fisik mau pun mental.
Coba bayangkan, demi memenuhi gengsi, kamu perlu bekerja keras. Uang yang sudah kamu kumpulkan dengan susah payah tersebut bukannya digunakan secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat penting, tetapi malah habis untuk sekadar ego semata. Hasilnya, segala usaha dalam bekerja seperti tidak ada wujudnya selain yang berkaitan dengan penampilan.
Selain itu, sifat gengsi yang menjadikanmu sombong tersebut membuatmu berjarak dari orang-orang di sekitarmu. Diakui atau tidak, menjadi musuh banyak orang pasti lambat laun akan menurunkan rasa percaya diri, sehingga kesehatan mental terganggu. Kalau sudah begini, baru terasa betapa mengutamakan gengsi dalam hidup sebenarnya menyiksa diri, bukan begitu?
Gengsi adalah sifat manusiawi. Kendati demikian, jangan biarkan hal tersebut berkembang tanpa kendali dan malah menjadi fokus utama dalam menjalani hidup. Yakinlah, rasa percaya diri dan kebahagiaan yang diraih dengan cara tersebut hanyalah semu dan pada akhirnya membuatmu hancur. Jadi, hiduplah dengan bijaksana agar tidak menderita kerugian, ya!