5 Sebab Semangat Turun di Akhir Bulan, Krisis Keuangan Bikin Kepikiran

Alangkah baiknya jika semangatmu dalam menjalani hari bisa cukup stabil dari awal hingga akhir bulan. Sedikit naik dan turun tentu hal biasa. Akan tetapi, kalau penurunan semangat drastis dan berkepanjangan bakal mengganggu aktivitas harianmu. Coba perhatikan, apakah kamu hampir selalu merasa lesu di minggu keempat?
Rasanya dirimu menjadi kurang bahagia, malas memulai hari, dan waktu berjalan terlampau lambat sehingga menyiksamu. Kira-kira sebenarnya ada masalah apa antara kamu dengan akhir bulan? Benarkah akhir bulan memang bikin murung semua orang? Atau, akhir bulanmu juga bisa dibuat lebih menyenangkan?
Hindari berpikir bahwa akhir bulan memang masa-masa yang buruk. Pemikiran demikian hanya akan membuatmu kian kehilangan semangat bekerja dan melakukan kegiatan lainnya. Di bawah ini terdapat lima kemungkinan penyebab menguapnya semangatmu di akhir bulan. Ada cara untuk membuat hari-hari terakhir terasa lebih baik.
1. Uang menipis, semangat ikut terkikis

Masalah keuangan ternyata bisa sangat memengaruhi semangatmu di akhir bulan. Jika kamu gak mampu menjaga gajimu di awal bulan dengan baik, dapat dipastikan di akhir bulan dirimu juga akan merasa amat buruk. Orang dewasa selalu memerlukan uang dalam kesehariannya. Tipisnya isi dompetmu di minggu keempat tentu menimbulkan rasa cemas, tidak berdaya, bahkan miskin.
Sekalipun total gajimu sebetulnya besar, perasaan miskin ini tak terhindarkan. Kamu mulai merasa insecure sekaligus iri pada orang-orang yang masih hidup nyaman di akhir bulan. Mereka gak perlu terlalu mengencangkan ikat pinggang seperti yang harus dirimu lakukan jika tak mau terjerat utang.
Kalau benar kamu selalu mengalami krisis keuangan di akhir bulan, coba mulai bulan depan lebih bijaksana dalam mengelolanya. Setelah gaji dipotong pos tabungan dan investasi, bagi sisa uangnya untuk empat minggu. Dirimu dilarang keras mengambil anggaran minggu kedua buat menambah uang belanja minggu pertama. Begitu pula minggu-minggu berikutnya. Apabila kamu dapat tertib soal keuangan, gak ada lagi istilah tanggal tua yang bikin suasana hatimu memburuk.
2. Banyak lembur di minggu keempat

Di awal bulan, kamu memang harus segera tancap gas untuk bekerja. Pimpinan biasanya sudah menetapkan target-target yang harus dicapai setiap divisi. Akan tetapi, beban kerja di minggu terakhir sering kali jauh lebih berat. Ini adalah hari-hari terakhir untukmu dan semua karyawan mengejar target yang belum teraih.
Kemungkinannya hanya dua, sisa target berhasil dicapai dengan kerja ekstra keras atau dirimu gigit jari melihatnya tidak teraih. Masalahnya, target yang gak berhasil dipenuhi pasti ada konsekuensinya. Entah kamu akan dimarahi atasan, bonus berkurang, atau target bulan depan menjadi berlipat. Menjelang tutup bulan, lembur seperti menjadi pemandangan yang lumrah di kantormu.
Bahkan bila tugasmu banyak sekali, kamu mungkin sampai gak sempat pulang. Lebih efisien untukmu tidur di kantor daripada pulang malam dan besok pagi sekali harus berangkat lagi. Dengan kesibukan setinggi ini, dirimu nyaris melakukan apa pun secara mekanis saja. Semangat sebenarnya hampir tak tersisa. Namun, tugas tetaplah tugas sehingga wajib dilaksanakan.
3. Banyak juga harapan di awal bulan yang tak menjadi kenyataan

Bagi banyak orang, awal bulan tak ubahnya awal tahun. Orang-orang ramai bikin resolusi. Ada sejumlah target dan harapan yang disusun sedemikian rupa. Nasibnya pun bakal mirip dengan resolusi tahunan. Jarang sekali semua harapan yang sudah dibuat akan terwujud.
Apakah kamu juga melakukan hal yang sama? Tentu saja penting untukmu senantiasa memiliki harapan baru. Bahkan bukan hanya di awal bulan melainkan setiap hari. Namun, ingat untuk tak membebani akhir bulanmu dengan harapan yang terlampau muluk di awal bulan. Buat harapan yang lebih realistis meski usaha boleh lebih dari itu kalau mampu.
Dirimu bakal mencicil tenang bila harapanmu terwujud dan makin bahagia jika di akhir bulan hasil usahamu melampaui ekspektasi. Pun jangan lupa buat selalu mengimbangi harapan dengan kesiapan seandainya ada hal tetap tak sesuai dengan keinginan. Terima kenyataan bahwa hidup gak selalu berjalan sesuai rencanamu biar kamu lebih dapat menikmati akhir bulan.
4. Sampai tanggal 31, rasanya jadi lama sekali

Bandingkan perasaanmu di bulan Februari yang singkat dengan Oktober yang mencapai 31 hari. Lumrah apabila terjadi perbedaan semangat di akhir bulan mengingat menunggu bulan berganti menjadi terasa lama sekali. Ibaratnya, kamu seperti sudah bosan dengan bulan yang sampai 31 hari.
Walaupun selisihnya dari bulan selain Februari cuma sehari, tetap saja rasanya seperti harus menunggu sebulan lagi. Terlebih ketika di bulan tersebut cukup banyak terjadi hal yang kurang menyenangkan. Kamu ingin segera ganti bulan biar lepas dari masalah, tetapi masih kudu menunggu hingga tanggal 31. Namun meski sama-sama 31 hari, ada perbedaan ketika dirimu berada di bulan Desember.
Memang kesibukan di bulan ini meningkat lantaran menjelang pergantian tahun. Akan tetapi, bayangan libur panjang Natal dan tahun baru menjadi penghiburan tersendiri untukmu yang sudah bekerja keras. Supaya semangatmu lebih terjaga hingga tanggal 31, kamu bisa mengiming-imingi diri dengan hadiah kecil untuk tanggal tersebut. Contohnya, kamu mentraktir diri sendiri sepulang kerja di tanggal 31.
5. Sudah dibayangi hal tak menyenangkan di bulan depan

Mungkin sebenarnya bukan akhir bulan yang membuatmu gak bersemangat. Namun, ada hal-hal kurang menyenangkan yang hampir bisa dipastikan terjadi di bulan depan. Seperti kabarnya bulan depan akan mulai ada perampingan karyawan, tugasmu bakal lebih berat, atau kamu dipindah ke bagian yang gak disukai.
Memikirkan semua itu membuat semangatmu seolah-olah habis. Kalau bisa, kamu ingin sekali memperpanjang bulan ini biar hal-hal di atas tak usah cepat terjadi. Akan tetapi, tentu saja itu tidak mungkin sehingga dirimu terus mencemaskannya. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan kamu lebih fokus ke langkah antisipasi.
Masih dengan contoh adanya kabar bulan depan akan ada perampingan karyawan dan dirimu tidak tahu siapa saja yang bakal kena PHK. Kecemasanmu bisa dikurangi dengan segera menyiapkan rencana seandainya namamu ada di daftar karyawan yang mengalami PHK. Komunikasikan dengan keluarga tentang kemungkinan ini.
Kamu juga mesti bersiap seandainya bulan depan waktunya memakai dana darurat. Lantas mulailah melihat-lihat lowongan kerja atau usaha yang potensial buat menyambung hidup. Nanti apabila dirimu dipastikan kehilangan pekerjaan, kamu dapat langsung melamar lowongan kerja atau mulai membuka usaha.
Walaupun kamu masih bisa beraktivitas dengan semangat yang terbatas, tentu rasanya menjadi kurang nyaman. Jaga semangatmu biar gak hanya membara di awal bulan, melainkan bertahan hingga akhir bulan. Kalau kamu membiarkan dirimu selalu lesu di tanggal-tanggal penghabisan, lama-lama akan seperti kebiasaan. Baik ada atau tidak penyebab yang pantas melatarbelakanginya, semangatmu tetap minim setiap akhir bulan.