5 Sikap Bijak saat Membenci Seseorang, Jangan Terlihat Seperti Fans!

Tiba-tiba menjadi seorang lovers padahal aslinya haters, apakah itu kamu? Jika iya rasanya kamu harus berubah, nih. Dengan berpura-pura menjadi baik di depannya tapi membencinya secara diam-diam di belakangnya sungguh menunjukkan betapa kecilnya nyali yang kamu punya.

Namun, bukan berarti kamu harus terang-terangan membenci dengan menghujatnya di depan umum, ya. Yang perlu untuk kamu lakukan ialah cukup meyakinkan dirimu bahwa kamu tidak suka padanya baik di depannya maupun di belakangnya. Jadi, berhenti untuk pura-pura baik lagi supaya tak menguras waktu serta tenagamu.

Apakah kamu selalu penasaran dengan kabar dan keadaan dari orang yang kamu benci? Biasanya sih pingin dapat kabar buruk darinya, ya. Dengan rasa penasaran itu kamu selalu mencari-cari update tentang orang yang kamu benci. Lantas jika sudah seperti itu apa bedanya kamu dengan seorang fans fanatik yang tak mau ketinggalan satu hal kecil dari idolanya? Rasanya tak ada bedanya, ya.

Daripada sibuk mencari info tentang orang yang kamu benci yang justru saat mengetahui bahwa kabarnya baik bahkan hidupnya mengalami peningkatan, bukankah justru membuatmu kecewa? Iya pastinya. Jadi, lebih baik jika membenci seseorang ya sudah cukup membencinya dan jalani saja hidupmu dengan terus upgrade. 

Sebegitu bencinya kamu terhadap dia hingga ingin menjatuhkannya dengan cara apapun termasuk dengan jalan yang sangat kotor. Percayalah sikap seperti itu hanya akan merugikanmu sendiri, lho. Mulai dari sanksi baik hukuman fisik maupun cacian dari orang-orang saat mengerti bahwa hal kotor itu adalah ulahmu. Bukankah hal itu termasuk tindakan tak berlogika karena merugikan diri sendiri? Ya pastinya.

Selain itu, meski kamu membencinya kamu harus tetap punya jiwa kemanusiaan, ya. Yang mana jika memang kamu membencinya karena ia buruk maka percayalah tanpa kamu jatuhkan ia akan jatuh sendiri nantinya.

Akan selalu ada situasi dan kondisi yang sangat tidak mengenakkan tapi kita tak punya pilihan untuk menolaknya, nih. Termasuk saat terhimpit dengan harus bertahan interaksi bersama orang yang kita benci.

Rasanya ingin pergi menjauh darinya tapi ada suatu alasan yang mewajibkanmu untuk tetap bertahan berada di sana. Maka satu-satunya jalan ialah kamu harus bertanggung jawab atas kewajibanmu terlebih dahulu dengan mengesampingkan urusan pribadimu yang tengah membencinya. Hal itu hanya bisa terwujud jika kamu memiliki sikap profesional, lho.

Nah, jika kamu tengah membencinya seseorang pada level tertinggi maka yang perlu kamu lakukan ialah pergi menjauh darinya. Pergilah sejauh mungkin untuk menghindari emosionalmu yang meledak saat melihatnya. Jika dengan pergi sejauh-jauhnya masih membuatmu mengingat kebencianmu padanya, jangan ragu untuk menghindari setiap hal kecil yang berhubungan dengannya, ya.

Saat membenci seseorang lebih baik kamu sebisa mungkin untuk menghindarinya sebelum rasa benci itu semakin tumbuh subur, nih. Percayalah menghindar bukan berarti kalah, lho. Akan tetapi ini semua demi kebaikan bersama agar ia tak tersakiti oleh kebencianmu padanya begitupun kamu yang tak perlu bersusah payah menahan amarah saat melihatnya hadir dalam hidupmu.