5 Sisi Buruk Ini Harus Dibuang oleh Cewek Penderita Schizoid

18 Feb 2019, 15:50 WIB

unsplash/CalebFrith

Girls, pernahkah kamu mendengar istilah schizoid?

Istilah schizoid merujuk pada gangguan kepribadian seseorang yang cenderung suka menyendiri dan sulit membangun hubungan dengan orang lain dalam pertemanan, kehidupan sosial maupun percintaan. Selain itu, mereka juga memiliki tingkat kepekaan yang sangat rendah terhadap keadaan sekitar.

Bisa dibilang, penderita schizoid sangat cuek terhadap orang lain dan lingkungannya. Bahkan, mereka berpotensi tidak menikah dan membangun keluarga. Itu sebab itu, harus ada orang yang peduli untuk menarik para pengidapnya melakukan terapi demi kesembuhan jiwa. Pihak lain diperlukan karena para penderita umumnya tidak punya kesadaran untuk menyembuhkan diri.

Jika penderitanya jatuh pada kaum hawa, itu akan bertambah merepotkan. Sebab, perempuan akan bertambah lemah fisik dan mentalnya saat mengalami gangguan kepribadian tersebut.

Lalu, sisi buruk apa saja yang mesti dikikis perlahan dari penderita schizoid agar tak membahayakan diri mereka sendiri? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Terlalu banyak berfantasi

unsplash/KennyLuo

Penderita schizoid akan menghabiskan waktunya dalam dunia khayal atau fantasi sebagai tempat pelampiasan emosi dan impian yang tak bisa diwujudkan di dunia nyata.

Mengapa? Karena, mereka adalah orang yang tidak punya keinginan untuk berteman atau berinteraksi dengan orang lain secara normal. Padahal, semua orang membutuhkan interaksi dengan sesama dalam hidupnya, termasuk penderita schizoid itu sendiri. Berhubung gangguan tersebut, mereka melarikan diri ke dunia yang bisa mereka kontrol semaunya.

2. Apatis dengan keadaan sosial

Unsplash/AzizAcharki

Penderita schizoid sangat sulit merespon keadaan sekitarnya. Dampak dari kecenderungan mereka yang mencintai kesendirian adalah apatis terhadap lingkungan, tetangga, kerabat dan keluarganya. Sikap semacam ini tentu berbahaya dalam jangka panjang. Orang mudah menggunjing dan berbalik tidak peduli. Jika kamu ditimpa marabahaya, tidak akan ada orang yang menolongmu dalam waktu yang cepat.

3. Bersikap pasif dan menarik diri dari pergaulan

unsplash/ChadMadden

Bersosialisasi dengan masyarakat sekitar itu sangat penting dilakukan oleh setiap individu. Membangun hubungan yang baik dengan orang banyak akan membantu kehidupan kita di lain waktu.

Saat kita bekerja, berbisnis, meninggalkan rumah untuk mudik, menyelenggarakan pesta dan sebagainya akan membutuhkan bantuan orang lain. Jika kamu membiarkan dirimu pasif dengan lingkungan dan masyarakat sekitar, kamu pun akan diasingkan.

4. Alergi dengan pertemanan dan hubungan asmara

unsplash/freestock.org

Kita sangat membutuhkan teman saat berada dimanapun. Tidak kalah penting juga teman hidup. Sahabat adalah orang yang bisa kita andalkan dalam persoalan kuliah, kerja dan organisasi kala berjauhan dengan orangtua.

Pasangan adalah orang yang akan menjadi teman hidup yang baru saat memasuki fase kemandirian. Darinya juga, kamu akan memiliki anak keturunan agar populasi manusia tak musnah di muka bumi. Penderita schizoid akan sulit membangun hubungan semacam itu selama mereka belum menyembuhkan diri.

5. Tidak terbiasa respek pada lawan bicara

unsplash/rawpixel

Penderita schizoid juga terbiasa tidak respek pada lawan bicaranya. Hal itu dipengaruhi oleh sikap anti sosial yang mereka miliki. Mereka cenderung dingin dalam menanggapi kritikan, masukan, saran dan cibiran.

Aneh tapi nyata. Kata-kata negatif tidak akan pernah sampai ke hati sehingga tidak ada respon yang diharapkan seperti marah atau tersinggung. Jika ini dibiarkan berlarut, maka orang lain bisa mengancam ketentraman mereka.

Dari poin di atas, para cewek schizoid mesti didampingi untuk terapi diri sehingga sisi buruk tersebut tidak mendarah daging.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.