Ilustrasi bertahan dari trauma(pexel.com/Bruno Maceiras)
Jika kamu sering merasa perlu menjaga jarak dari orang lain, bisa jadi ini adalah cara tubuh dan pikiranmu melindungi diri dari rasa sakit yang pernah dialami. Menjaga jarak emosional dari orang lain bisa menjadi mekanisme bertahan untuk menghindari kekecewaan atau penolakan yang pernah kamu rasakan di masa lalu.
Ini bukan berarti kamu tidak peduli atau tidak mampu mencintai, melainkan cara kamu untuk mencegah rasa sakit yang sama terulang. Dengan kesadaran akan hal ini, kamu bisa mulai membangun hubungan yang lebih sehat dengan perlahan, tanpa harus terus-menerus merasa khawatir akan terluka lagi.
Trauma bisa memengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia, dan terkadang kita merasa bahwa diri kita adalah orang yang buruk. Namun, penting untuk diingat bahwa respons kita terhadap trauma adalah bentuk perlindungan diri. Kamu bukan orang jahat, hanya seseorang yang sedang berusaha bertahan dari rasa sakit masa lalu. Memberi ruang bagi diri sendiri untuk sembuh dan mencari dukungan dari orang yang peduli adalah langkah penting untuk menemukan kedamaian. Percayalah, seiring berjalannya waktu, kamu akan menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijak.