Dalam keseharian yang padat, kamu mungkin terbiasa berjalan di atas ritme yang cepat—mengejar target, menyelesaikan pekerjaan, dan memenuhi ekspektasi orang lain. Rasanya semua harus dilakukan sekarang juga, sampai kamu lupa bertanya pada diri sendiri: “Aku sebenarnya capek gak, sih?” Kadang, tubuh dan pikiran sudah memberi sinyal untuk berhenti sejenak, tapi kamu justru mengabaikannya karena merasa itu tanda lemah atau malas. Padahal, rehat bukan kemunduran, tapi bagian penting dari perjalanan agar kamu gak kehabisan tenaga di tengah jalan.
Kalau akhir-akhir ini kamu merasa jalan terus tapi gak tahu arah, bisa jadi itu sinyal kamu butuh waktu untuk berhenti sebentar. Yuk, kenali lima tanda halus bahwa kamu perlu rehat dari rutinitas, sebelum rasa lelahmu berubah jadi kehabisan makna.