5 Tanda Kamu Sedang Melakukan Self-Bullying, Hentikan Sekarang Juga!

Self-bullying adalah bentuk kekerasan terhadap diri sendiri yang sering kali tidak kita sadari. Kita bisa terlalu keras menilai diri sendiri, merendahkan kemampuan, atau bahkan merasa tidak pantas untuk mendapatkan kebahagiaan. Jika hal ini dibiarkan, self-bullying dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional kita. Berikut adalah 5 tanda bahwa kamu mungkin sedang melakukan self-bullying, dan penting untuk segera menghentikannya.
1. Mengkritik penampilan fisik terlalu keras

Banyak dari kita yang terlalu keras mengkritik penampilan fisik sendiri, seperti merasa tubuh terlalu gemuk, terlalu kurus, atau tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada. Kamu mungkin sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial dan merasa tidak cukup menarik atau tidak sesuai.
Kritikan yang berlebihan terhadap penampilan fisik adalah salah satu bentuk self-bullying. Tubuh kita adalah rumah kita, dan sangat penting untuk mencintai serta merawatnya dengan baik. Fokuslah pada hal-hal positif yang tubuhmu lakukan untukmu, daripada hanya menilainya dari segi penampilan.
2. Sulit menerima pujian

Jika kamu sering merasa canggung atau bahkan menolak ketika menerima pujian, ini bisa menjadi tanda lain bahwa kamu sedang melakukan self-bullying. Kamu mungkin merasa tidak layak mendapatkan pujian tersebut dan menganggapnya sebagai bentuk basa-basi dari orang lain, bukan sesuatu yang benar-benar tulus.
Belajarlah untuk menerima pujian dengan tulus dan percaya bahwa kamu memang pantas menerimanya. Menghargai diri sendiri adalah kunci penting dalam melawan self-bullying. Setiap orang memiliki kelebihan dan kemampuan yang patut diakui, termasuk dirimu.
3. Terlalu fokus pada kelemahan

Apakah kamu sering lebih fokus pada kelemahan daripada kekuatanmu? Jika ya, ini adalah tanda bahwa kamu mungkin sedang melakukan self-bullying. Kamu cenderung mengabaikan pencapaian dan kebaikan yang telah kamu lakukan, dan malah hanya berfokus pada apa yang belum bisa kamu capai.
Daripada terus menerus memikirkan kelemahan, cobalah untuk lebih fokus pada apa yang sudah kamu capai dan apa yang bisa kamu tingkatkan. Setiap orang memiliki kelemahan, tetapi juga memiliki kekuatan yang perlu dirayakan.
4. Terus-menerus merendahkan diri

Salah satu tanda self-bullying yang sering kali dianggap spele adalah kebiasaan merendahkan diri. Kamu mungkin sering mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu tidak cukup baik, tidak layak, atau tidak pantas untuk sukses. Pikiran ini bisa datang ketika kamu merasa tidak mampu mencapai sesuatu yang diinginkan, lalu menyalahkan diri sendiri secara berlebihan.
Jika kamu sering merasa seperti ini, sudah saatnya untuk berhenti. Menghargai pencapaian kecil dan mengakui bahwa kamu berhak untuk merasa bangga adalah langkah penting untuk mengakhiri self-bullying. Tidak ada manusia yang sempurna, dan setiap orang berhak melakukan kesalahan sebagai bagian dari proses belajar.
5. Menyalahkan diri sendiri secara berlebihan

Sering menyalahkan diri sendiri atas setiap kesalahan kecil yang terjadi adalah bentuk lain dari self-bullying. Misalnya, ketika terjadi kesalahan di tempat kerja atau hubungan pribadi, kamu langsung berpikir bahwa semuanya adalah salahmu tanpa mempertimbangkan faktor lain.
Menyalahkan diri sendiri secara berlebihan bisa sangat merugikan, baik secara mental maupun emosional. Belajarlah untuk memaafkan diri sendiri dan melihat kesalahan sebagai bagian dari proses tumbuh dan belajar, bukan sebagai bukti bahwa kamu telah gagal.
Self-bullying bisa merusak harga diri dan membatasi potensi kita untuk berkembang. Dengan mengenali tanda-tandanya, kita bisa mulai berlatih untuk lebih mencintai diri sendiri dan berhenti menyakiti diri secara mental. Ingatlah, menghargai diri sendiri adalah langkah pertama menuju kesehatan mental yang lebih baik.