5 Tanda Kamu Terlalu Banyak Mengonsumsi Informasi Negatif

Di era digital seperti sekarang, informasi bisa diakses dengan sangat mudah. Berita tentang kejahatan, bencana, konflik sosial, atau hal-hal menakutkan lainnya sering kali muncul di berbagai platform, mulai dari media sosial hingga portal berita. Meskipun penting untuk tetap mengetahui perkembangan dunia, terlalu banyak mengonsumsi informasi negatif bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
Tanpa disadari, seseorang yang terus-menerus terpapar berita buruk bisa mulai merasa lebih cemas, takut, dan bahkan sulit menikmati hidup. Pikiran mereka dipenuhi dengan kemungkinan buruk yang bisa terjadi kapan saja. Berikut adalah lima tanda bahwa seseorang mungkin sudah terlalu banyak mengonsumsi informasi negatif.
1. Merasa cemas atau gelisah setelah membaca berita
Salah satu tanda paling jelas bahwa seseorang terlalu banyak mengonsumsi informasi negatif adalah munculnya perasaan cemas atau gelisah setelah membaca berita. Setiap kali melihat berita buruk, mereka langsung membayangkan hal serupa bisa terjadi dalam hidup mereka.
Misalnya, setelah membaca tentang kasus kejahatan di suatu tempat, seseorang mungkin mulai merasa tidak aman bahkan saat berada di lingkungan yang sebenarnya aman. Mereka bisa mengalami overthinking dan memikirkan skenario terburuk, meskipun kemungkinan hal tersebut terjadi sangat kecil. Jika setiap membaca berita justru menimbulkan stres, itu bisa menjadi tanda bahwa informasi negatif sudah terlalu banyak diserap.
2. Mudah merasa curiga dan sulit percaya pada orang lain
Ketika seseorang terus-menerus terpapar berita tentang penipuan, pengkhianatan, atau perilaku buruk orang lain, mereka bisa mulai mengembangkan sikap skeptis berlebihan. Mereka merasa bahwa hampir semua orang memiliki niat tersembunyi dan sulit untuk benar-benar bisa dipercaya.
Misalnya, saat seseorang menawarkan bantuan, pikiran pertama yang muncul adalah, "Apa ada maksud tersembunyi di balik ini?" atau "Apakah orang ini sedang mencoba memanfaatkan aku?" Ketidakpercayaan ini bisa membuat seseorang semakin sulit menjalin hubungan sosial yang sehat karena selalu merasa ada ancaman di sekitar mereka.
3. Selalu memikirkan hal buruk yang bisa terjadi
Paparan berita negatif yang terus-menerus bisa membuat seseorang lebih sering membayangkan kemungkinan buruk dalam hidupnya. Mereka mulai merasa bahwa dunia adalah tempat yang penuh bahaya, sehingga setiap situasi dianggap memiliki risiko yang besar.
Contohnya, setelah membaca berita tentang kecelakaan pesawat, seseorang bisa merasa sangat takut untuk bepergian dengan pesawat, meskipun data statistik menunjukkan bahwa transportasi udara adalah salah satu yang paling aman. Atau setelah melihat berita tentang perampokan, seseorang bisa menjadi sangat paranoid saat berjalan di tempat umum, meskipun sebelumnya mereka merasa aman.
4. Sulit menikmati momen bahagia karena takut ada hal buruk yang menghampiri
Orang yang terlalu banyak mengonsumsi informasi negatif sering kali sulit benar-benar merasa bahagia. Setiap kali ada sesuatu yang menyenangkan terjadi, mereka merasa seolah-olah ada sesuatu yang salah dan takut hal buruk akan segera terjadi.
Misalnya, saat mengalami momen bahagia bersama keluarga, mereka tiba-tiba merasa takut kehilangan orang yang mereka cintai karena membaca berita tentang tragedi keluarga lain. Atau saat menikmati keberhasilan dalam pekerjaan, mereka mulai khawatir akan ada masalah besar yang menghancurkan segalanya. Sikap ini bisa membuat hidup terasa tidak tenang dan penuh dengan kecemasan yang sebenarnya tidak perlu.
5. Merasa lelah dan kehilangan harapan terhadap masa depan
Paparan berita negatif yang terus-menerus bisa membuat seseorang merasa bahwa dunia ini semakin buruk dan tidak ada lagi harapan. Mereka mulai merasa pesimis, kehilangan semangat, dan bahkan berpikir bahwa tidak ada gunanya berusaha karena segalanya akan tetap berjalan ke arah yang buruk.
Misalnya, setelah sering membaca berita tentang kerusakan lingkungan, seseorang bisa merasa bahwa tidak ada gunanya menjaga lingkungan karena perubahan iklim sudah tidak bisa dihindari. Atau setelah melihat berita tentang konflik sosial dan politik, mereka bisa berpikir bahwa dunia tidak akan pernah menjadi tempat yang lebih baik. Sikap seperti ini bisa membuat seseorang kehilangan motivasi untuk menjalani hidup dengan semangat dan optimisme.
Meskipun mengetahui berita dan informasi terkini itu penting, terlalu banyak mengonsumsi informasi negatif bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Jika seseorang mulai merasa cemas setelah membaca berita, sulit percaya pada orang lain, sering membayangkan skenario buruk, kehilangan kebahagiaan dalam momen baik, atau merasa pesimis terhadap masa depan, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sudah terlalu banyak menyerap informasi yang tidak sehat.