Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja di kota besar (pexels.com/August de Richelieu)
ilustrasi bekerja di kota besar (pexels.com/August de Richelieu)

Gen Z menghadapi tantangan keuangan yang unik di era modern ini, terutama bagi mereka yang tinggal di kota besar. Dengan meningkatnya biaya hidup, mengharuskan gen Z harus lebih kreatif dalam mengelola keuangan mereka. Tinggal di kota besar memang menawarkan berbagai peluang, baik dalam hal karier maupun gaya hidup, tetapi di sisi lain juga menuntut manajemen finansial yang cermat agar tetap dapat bertahan.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, gen Z diuntungkan dengan akses mudah ke aplikasi keuangan dan platform investasi yang memudahkan mereka dalam memantau pengeluaran. Namun, keterbatasan penghasilan awal karier sering kali membuat mereka harus lebih bijak dalam membuat prioritas. Berikut adalah tantangan dan solusi gen Z dalam mengelola biaya hidup di kota besar. 

1. Tingginya biaya sewa perumahan

ilustrasi kamar kos (pexels.com/Alexander F Ungerer)

Biaya sewa perumahan di kota-kota besar terus meningkat dari tahun ke tahun, membuat gen Z yang baru memasuki dunia kerja kesulitan mencari hunian yang sesuai dengan anggaran mereka. Seringkali, mereka terpaksa memilih kost kecil atau berbagi tempat tinggal dengan orang lain demi mengurangi beban sewa.

Bukan hanya itu, lokasi tempat tinggal juga menjadi pertimbangan penting. Memilih tinggal lebih jauh dari pusat kota mungkin bisa menghemat biaya sewa, tetapi akan meningkatkan biaya transportasi.

Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan mencari alternatif hunian seperti co-living, yang menawarkan ruang bersama dengan fasilitas lengkap dengan biaya yang lebih terjangkau. Selain itu, tidak ada salahnya untuk mencari sumber penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan atau freelance agar bisa menutupi kebutuhan hidup yang semakin tinggi.

2. Biaya transportasi yang mahal

ilustrasi naik transportasi umum (pexels.com/Dipayan Paul)

Kehidupan di kota besar sering kali menuntut mobilitas yang tinggi. Dalam hal ini, gen Z harus memilih antara menggunakan kendaraan pribadi yang menambah biaya bahan bakar, perawatan, dan parkir, atau transportasi umum yang meskipun lebih murah, tetapi bisa memakan waktu dan terkadang juga kurang nyaman.

Sebagai solusi, manfaatkan moda transportasi alternatif seperti bersepeda atau menggunakan skuter listrik yang ramah lingkungan sekaligus hemat biaya. Selain itu, penggunaan aplikasi transportasi online juga juga bisa menjadi pilihan yang fleksibel, walaupun harus disiasati agar tidak terlalu boros.

3. Pengeluaran untuk gaya hidup dan hiburan

ilustrasi nongkrong bersama teman-teman (pexels.com/ELEVATE)

Tinggal di kota besar memberikan gen Z akses ke banyak hiburan, restoran, dan tempat nongkrong yang menarik. Namun, gaya hidup perkotaan ini bisa menjadi salah satu sumber pengeluaran terbesar jika tidak diatur dengan baik. Gen Z sering kali tergoda untuk mengikuti tren atau menghabiskan uang di tempat-tempat populer tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang pada keuangan mereka.

Untuk mengatasinya, mulailah mempraktikkan gaya hidup minimalis dan membuat anggaran hiburan bulanan yang ketat. Belajarlah untuk lebih selektif dalam memilih kegiatan sosial, seperti mengadakan pertemuan di rumah atau memilih aktivitas yang lebih hemat seperti piknik di taman atau menonton film di rumah.

4. Menyeimbangkan biaya pendidikan dan karier

ilustrasi seorang wanita sedang memikirkan sesuatu (pexels.com/Vlada Karpovich)

Gen Z yang tinggal di kota besar juga sering kali menghadapi dilema dalam membiayai pendidikan lanjutan atau pelatihan yang diperlukan untuk mendukung karier mereka. Banyak pekerjaan di kota besar yang membutuhkan keterampilan khusus yang tidak bisa didapatkan dari pendidikan formal saja, sehingga mereka harus mengeluarkan uang tambahan untuk mengikuti kursus atau sertifikasi.

Untuk mengatasi masalah ini, gen Z bisa mencari beasiswa atau program pelatihan gratis yang ditawarkan oleh perusahaan atau lembaga pendidikan. Manfaatkan platform pembelajaran online yang lebih murah atau bahkan gratis untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

5. Kenaikan harga kebutuhan pokok

ilustrasi belanja kebutuhan sehari-hari (pexels.com/Hobi industri)

Selain biaya perumahan dan transportasi, harga kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan layanan lainnya di kota besar sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan kota kecil. Ini tentunya akan menambah beban keuangan bagi gen Z yang sedang merintis karier.

Oleh karena itu, cobalah untuk mengurangi frekuensi makan di luar dengan memasak sendiri di rumah, yang terbukti lebih hemat. Bisa juga dengan memanfaatkan program cashback atau loyalitas untuk mendapatkan potongan harga saat berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Tinggal di kota besar memang menawarkan berbagai peluang menarik bagi gen Z, baik dari sisi karier maupun gaya hidup. Namun, tingginya biaya hidup bisa menjadi tantangan yang cukup berat jika tidak diatasi dengan bijak. Ulasan tentang tantangan dan solusi gen Z dalam mengelola biaya hidup di kota besar bisa menjadi langkah adaptasi pada perubahan ekonomi, demi mencapai stabilitas serta keamanan finansial. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team