5 Tips Jaga Gaya Hidup Sehat di Kos-kosan, dari Fisik sampai Finansial

Gaya hidup sehat seharusnya dianut oleh semua orang. Tak peduli apakah kamu sudah punya rumah sendiri atau indekos, gaya hidup ini penting untuk dibiasakan. Berawal dari gaya hidup yang tidak sehat selama jadi anak kos, ke depannya bisa muncul banyak masalah dalam hidupmu. Mulai dari persoalan kesehatan jasmani, mental, sampai finansial.
Ya, gaya hidup sehat tidak melulu seputar makan bernutrisi dan cukup tidur. Gaya hidup adalah seluruh kebiasaanmu sehari-hari. Kamu harus menjaga keseimbangan dari segi fisik, mental, maupun keuangan. Jangan berpikir dirimu baru akan benar-benar memikirkan tentang gaya hidup sehat apabila sudah lebih mapan.
Justru gaya hidup sehat dalam tiga aspek di atas mesti dijaga sejak sekarang supaya kamu lebih mudah mencapai kemapanan. Memang di kos-kosan dirimu akan bertemu banyak teman dengan gaya hidup yang berbeda-beda. Tetaplah teguh mengadopsi gaya hidup sehat di kos-kosan dengan lima tips berikut.
1. Jangan terpengaruh gaya hidup teman yang kurang baik

Ssperti disinggung di awal, gaya hidup teman satu kos-kosan gak ada yang sama persis. Kamu mesti selektif apabila hendak meniru. Jangan sampai dirimu malah terpengaruh oleh gaya hidup teman yang buruk. Contohnya, ada kawan yang 3 kali makan dalam sehari dengan menu mi instan. Artinya, ia menghabiskan 3 bungkus mi instan dalam sehari.
Bukan lantaran dia gak punya uang lebih untuk membeli makanan lain yang lebih sehat. Akan tetapi, itu dilakukannya demi bisa nongkrong bareng teman di kafe yang minumannya mahal atau beli barang bermerek. Atau, ada temanmu yang mager parah sehingga dapat setengah hari penuh cuma rebahan sambil main gadget. Dia hanya terpaksa bangkit bila harus ke toilet atau sudah lapar sekali.
Ada pula kawan yang pekerjaan dan gajinya sebenarnya bagus, tetapi sering meminjam uang pada teman-teman di kos. Bahkan penagih utang kadang sampai mendatangi kos-kosan. Gajinya yang lebih tinggi daripada kamu habis buat berfoya-foya. Contoh-contoh buruknya gaya hidup di atas bukan buat ditiru. Tetapkan gaya hidup idealmu dan berkomitmenlah buat selalu menjaganya.
2. Meski hanya menempati satu kamar, banyak hal bisa dilakukan

Sebagai anak kos, kamu gak boleh kebanyakan alasan. Misalnya, soal kebiasaan mager. Hindari berdalih, bagaimana dirimu tidak akan malas bergerak jika setiap saat hanya bertemu tempat tidur di kamar? Selama kamarmu dilengkapi pintu, kamu bisa bergerak ke mana saja. Seperti berjalan kaki atau berlari setiap pagi, mencuci pakaian di ruang cuci, dan sebagainya.
Di dalam kamar pun bukannya dirimu cuma bisa tidur-tiduran terus. Ada sedikit ruang kosong yang dapat digunakan untukmu berolahraga. Kamu juga bisa membeli panci atau kompor listrik agar dapat memasak menu sehatmu sendiri. Jangan lupa untuk membersihkan kamarmu setiap hari biar gak terasa sumpek.
Kamu juga perlu bersosialisasi dengan penghuni kamar yang lain. Jangan mengurung diri di kamar terus sampai dirimu gak mengenal mereka. Atau, hanya menunggu penghuni kamar yang lain menyapamu terlebih dahulu. Walaupun umur, asal, dan pekerjaan atau kuliah kalian berbeda tetaplah berinteraksi untuk menjaga kesehatan mental masing-masing. Manusia tidak diciptakan buat hidup dalam pengasingan.
3. Lama ngekos, jangan sampai badan rontok dan tak punya tabungan

Kamu gak bisa memastikan sampai kapan akan tinggal di kos-kosan. Niat awalmu mungkin cuma merantau untuk kuliah. Namun, setelah dirimu diterima bekerja ternyata juga perlu indekos. Lalu kamu kembali membayangkan tak lama lagi pasti bisa membeli rumah. Kenyataannya, kamu perlu menabung lebih lama buat memilikinya.
Ini artinya, tanpa terasa masa indekosmu menjadi lama sekali. Bisa jadi sampai hari ini dirimu sudah lebih dari 10 tahun menjadi anak kos. Apabila sejak awal ngekos sampai sekarang kamu mengabaikan gaya hidup sehat, hingga kapan pun akan sulit untukmu menatanya kembali.
Impian memiliki rumah kian kabur sebab uangmu habis terus buat bergaya hidup mewah. Di sisi lain, kesehatanmu memburuk karena kamu tak menjaga pola makan dan istirahat. Kesehatan mentalmu pun kacau lantaran hidup tanpa keteraturan selama bertahun-tahun ditambah tekanan gaya hidup mewah tersebut.
Jadikan indekos sebagai masa untukmu belajar menata hidup. Biar gaya hidup sehat jasmani, mental, dan finansial sudah menjadi keseharianmu. Dengan begini, kamu bakal mengakhiri masa indekos dengan lebih baik. Sehat jasmani dan rohani serta punya bekal tabungan yang cukup buat mulai menetap di hunian milik pribadi.
4. Hindari menormalkan gaya hidup gak sehat pada anak kos

Mungkin kamu juga sering mendengar kalimat, "Namanya juga anak kos, biasa mager dan makan asal kenyang." Meski pandangan begini masih kerap dijumpai dan banyak temanmu seperti itu, setidaknya gak termasuk kamu. Tetaplah memiliki standar gaya hidupmu sendiri yang lebih baik.
Setiap penyimpangan dari standar itu berarti kesalahan yang mesti segera dibetulkan lagi. Kalau perlu dirimu menjadi role model buat anak kos lainnya. Jaga keuanganmu biar tetap sehat sehingga ketika teman mengeluhkan kondisi finansialnya, kamu bisa kasih saran yang bagus.
Juga rawat kesehatanmu dengan pola makan, istirahat, serta olahraga yang teratur. Kawan-kawanmu yang masih hidup dengan sembarangan bakal terinspirasi dan perlahan-lahan mengikutimu. Mau anak kos atau bukan, normalkan gaya hidup yang baik. Jangan tergantung dari berapa banyak pengikut gaya hidup sehat atau gaya hidup yang negatif di sekitarmu.
5. Akses konten gaya hidup sehat biar lebih termotivasi

Gaya hidup sehat di kos-kosan juga dipengaruhi oleh penghuni sekitarmu. Kalau di kos-kosanmu banyak penghuni yang menjaga gaya hidup sehat, kamu mungkin sudah gak butuh lagi tambahan motivasi. Kalian sering olahraga bareng, berbagi tips mengelola keuangan, dan curhat demi menjaga kesehatan mental. Akan tetapi bila budaya ini gak ada di kos-kosanmu, berarti dirimu mesti mencarinya dari luar.
Salah satunya dengan mengakses konten-konten gaya hidup sehat. Ini akan meyakinkanmu bahwa kamu sudah berada di jalur yang tepat. Kamu juga terhindar dari perasaan aneh karena sendirian mati-matian menjaga gaya hidup sehat. Ternyata di luar sana pun banyak orang mulai belajar memperbaiki gaya hidupnya.
Misalnya, kamu bisa berolahraga dan memasak menu makanmu sendiri sambil mendengarkan podcast kesehatan. Begitu juga dengan membaca konten-konten tentang pengelolaan keuangan. Meski bentuknya siaran, ini akan menjadi temanmu dalam menjaga gaya hidup sehat.
Gaya hidup merupakan kebiasaan dan hasil dari melatih diri dalam waktu yang cukup panjang. Kalau selama kos bertahun-tahun gaya hidupmu tidak sehat, di mana pun kamu tinggal setelahnya akan cenderung sama saja. Gak mudah untukmu mengubah gaya hidup yang tidak sehat. Bahkan meski fisik, mental, serta finansialmu sudah kacau balau belum tentu kamu akan mampu memperbaikinya. Lebih baik membiasakan gaya hidup sehat sejak sekarang.