ilustrasi frustasi (pexels.com/Inzmam Khan)
Pemikiran berlebihan seperti ini terjadi saat kamu sedang berhadapan dengan masalah yang sebenarnya sepele. Catastrophizing berasal dari kata catastrophe yang berarti bencana. Artinya, kamu sedang mengalami peristiwa yang mungkin bukan masalah besar, tetapi menurut kamu itu adalah bencana.
Orang yang sering overthinking tipe ini selalu menganggap yang terburuk. Seseorang yang membuat bencana percaya bahwa mereka berada dalam situasi yang lebih buruk daripada yang sebenarnya. Overthinking seperti itu bisa bikin seseorang depresi lho.
Misalnya, jika kamu melakukan kesalahan dalam pelatihan. Apakah menurut kamu satu kesalahan dapat membuat kamu dipecat dan tidak ada yang mau menerima kamu dalam pekerjaan kamu selamanya? Akibatnya, kamu mungkin berpikir bahwa ini mengaburkan masa depan kamu.
Pada dasarnya, overthinking terjadi karena kita takut akan penyesalan dan rasa tidak aman. Kita takut membuat keputusan yang salah yang pada akhirnya akan membawa kita pada kekecewaan dan penyesalan. Berpikir kembali juga merupakan salah satu upaya kita untuk menghadapi ketidakpastian yang akan terjadi.