5 Tips Atur Anggaran Kondangan saat Banyak Undangan Pernikahan

- Mengurangi isi amplop tak sama dengan kasih amplop kosong, cukup besaran sumbangan yang dikurangi ketika undangan pernikahan datang bertubi-tubi.
- Hindari membeli outfit baru cuma buat kondangan, pengeluaranmu bakal berlipat-lipat kalau undangan pernikahan banyak.
- Lakukan seleksi undangan yang akan dihadiri, pertimbangkan jarak serta biaya transportasi dan penginapan jika diperlukan.
Apakah kamu mulai gelisah oleh undangan pernikahan yang terus berdatangan? Sekitar 1 minggu lagi, kegiatanmu setiap akhir pekan adalah berpindah dari satu gedung ke gedung lain buat menghadiri resepsi. Bukan soal teman kondangan yang seketika membuatmu cemas.
Namun, biaya yang mesti dikeluarkan buat menyumbang. Walaupun tidak ada kewajiban apalagi permintaan uang sumbangan, ini sudah menjadi kebiasaan dalam pernikahan di Indonesia. Kotak sumbangan bahkan selalu ditaruh paling depan seakan-akan minta diisi oleh setiap tamu yang hadir.
Kalau kamu gak berhitung dengan cermat, pengeluaranmu bulan ini bakal membengkak. Padahal, pendapatan tetap. Namun, mengabaikan undangan-undangan itu juga tidak baik. Boleh jadi dapat sampai merusak hubungan pertemanan kalian. Supaya dirimu tetap bisa kondangan, coba pakai lima tips ini.
1. Jika dana pas-pasan, isi setiap amplop dapat dikurangi

Mengurangi isi amplop tak sama dengan kasih amplop kosong. Tindakan terakhir itu amat tidak pantas sebab diniatkan buat menipu. Terutama mengelabui penerima tamu yang berdiri di dekat kotak sumbangan. Supaya kamu tidak malu datang tanpa memasukkan amplop putih, amplop kosong buat dijadikan solusi.
Hindari cara tersebut dan cukup besaran sumbangan saja yang dikurangi ketika undangan pernikahan datang bertubi-tubi. Biar semuanya mendapatkan sumbangan sekaligus kamu gak merasa terbebani. Apalagi biasanya dirimu menyumbang cukup besar setiap ada pernikahan.
Contoh, anggaranmu buat sekali kondangan sebetulnya Rp200 ribu. Namun, karena bulan ini banyak sekali orang hajatan, Rp100 ribu per amplop pun cukup. Begitu pula andai uang sumbangan normal versimu Rp100 ribu bisa dipangkas setengahnya.
2. Gak usah beli outfit baru cuma buat kondangan

Terkadang tamu undangan overthinking soal penampilan mereka sendiri. Mungkin kamu juga kerap merasa malu dan gak percaya diri bila kondangan dengan pakaian yang sama. Atau model pakaiannya biasa, bukan khusus untuk pesta.
Pemikiran seperti di atas mendorongmu repot-repot membeli pakaian, tas tangan, bahkan alas kaki baru cuma buat kondangan. Ada keinginan kuat untukmu mengenakan outfit yang berbeda-beda di setiap acara. Biar dirimu tidak malu saat berfoto dengan pengantin.
Kamu khawatir nanti pakaianmu ketahuan jarang ganti seandainya foto-foto tersebut diunggah ke media sosial. Buang jauh-jauh kecemasanmu. Pengeluaranmu bakal berlipat-lipat kalau undangan pernikahan banyak plus kamu mewajibkan diri selalu mengenakan outfit baru dari ujung kaki sampai kepala.
3. Tak menghadiri undangan yang terlalu jauh

Jika kamu bisa memenuhi seluruh undangan tentu baik sekali. Undangan adalah tanda penghormatan pengirimnya terhadapmu. Dirimu diakui sebagai bagian dari circle-nya dan diharapkan dapat hadir di hari bahagianya. Datang ke pernikahan kawan juga menguatkan hubungan kalian.
Namun, pertimbangan jarak serta biaya yang timbul pun penting. Apabila keuanganmu sudah berat oleh banyaknya hajatan akhir-akhir ini, lakukan seleksi. Dirimu cukup menghadiri pernikahan yang masih satu kota saja. Undangan dari kota-kota sebelah tidak dipenuhi tak apa-apa.
Biaya transportasinya lumayan. Bahkan mungkin kamu butuh penginapan kalau capek di jalan. Kamu dapat meminta maaf pada teman karena gak bisa hadir.
Bisa juga dirimu titip amplop saja pada kawan lain yang lebih dekat dan akan datang. Kecuali, kamu pergi bersama rombongan kantor sehingga ongkos transportasi, konsumsi di jalan, bahkan penginapan sudah ditanggung kantor.
4. Bisa patungan kado dengan teman

Kasih sumbangan dalam amplop tersendiri memang agak berat bila dana lagi pas-pasan. Bagi beberapa orang, sumbangan Rp50 ribu mungkin tampak kecil. Namun, jika kamu mau kasih Rp100 ribu, menghadiri lima undangan saja sudah Rp500 ribu.
Dengan pendapatan Rp2 juta-Rp2,5 juta per bulan, pengeluaran ekstra sebesar itu amat mencekik. Namun, uang Rp50 ribu bila hendak dibelikan kado juga kurang pantas. Dengan uang segitu, pasti benda yang dapat dibeli menjadi kurang berarti.
Pilihan lain ialah kamu patungan bareng teman-teman yang juga diundang. Kalau ada empat orang lagi, uang terkumpul sudah 250 ribu rupiah. Itu bisa dibelikan kain batik sepasang dengan kualitas bagus.
5. Anggaran pos lain dapat sedikit dikurangi

Ini pilihan terakhir yang dapat diambil hanya jika masih ada kelonggaran anggaran di pos lain. Contoh, anggaran main menjadi kurang terpakai karena bulan ini kamu sibuk kondangan ke berbagai tempat. Bahkan saat ada hari libur tanpa undangan pernikahan pun, rasanya dirimu hanya ingin di rumah saja.
Situasi begini memungkinkanmu buat mengalihkan bujet dari main ke kondangan. Toh, kondangan juga bagian penting dari aktivitas sosial. Baik pengantinnya teman, tetangga, atau saudara diusahakan agar mendapat perhatianmu.
Pos main sebaiknya gak dihapus seluruhnya untuk mengantisipasi kamu tiba-tiba perlu refreshing. Pemotongan anggaran 50%-75% saja sudah cukup untuk menambah jatah amplop sumbangan. Apalagi kalau kebetulan pengantinnya orang-orang terdekatmu, pasti kamu gak enak kasih sumbangan lebih sedikit dari biasanya.
Baik saat musim hajatan atau tidak, kamu memang perlu menyiapkan dana khusus buat sumbangan. Sebab biasanya ada undangan pernikahan yang mengejutkanmu. Namun, dirimu mesti lebih cermat mengatur keuangan ketika dalam seminggu saja bisa ada dua acara pernikahan yang digelar.