5 Tips Beradaptasi dengan Suasana Ramadan di Luar Negeri

Menjalani bulan Ramadan di luar negeri bakal menjadi pengalaman yang sangat berbeda. Apalagi jika kamu berada di negara dengan populasi Muslim yang minoritas. Wajar jika tak ada suara azan yang berkumandang di jalan, gak ada berburu takjil, dan suasana Ramadan pastinya gak semeriah di negara sendiri. Tantangan lain yang sering muncul adalah durasi puasa yang lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya.
Namun, pengalaman ini juga bisa menjadi kesempatan untuk merasakan Ramadan dengan cara yang baru. Kamu bisa mengenal budaya lokal, menemukan komunitas Muslim di sekitar, dan tetap menjalankan ibadah dengan khusyuk meskipun suasananya berbeda. Agar tetap nyaman menjalani Ramadan di luar negeri, ada tips yang bisa kamu terapkan sebagai berikut!
1. Cari tahu aturan dan tradisi Ramadan di negara tujuan
Setiap negara memiliki aturan dan budaya yang berbeda dalam menyikapi Ramadan. Di negara dengan mayoritas Muslim, suasana Ramadan biasanya terasa lebih meriah. Namun, di negara yang bukan mayoritas Muslim, kamu mungkin gak akan menemukan perubahan signifikan dalam aktivitas sehari-hari.
Penting untuk mengetahui kebijakan tempat kerja atau kampus terkait jam kerja atau izin untuk beribadah di sana. Ketersediaan makanan halal, terutama saat sahur dan berbuka. Jika kamu tinggal di negara yang memiliki komunitas Muslim, coba cari tahu apakah ada masjid atau pusat komunitas yang mengadakan acara berbuka bersama atau salat tarawih berjamaah. Biar kamu tetap bisa merasakan suasana Ramadan meski jauh dari rumah.