ilustrasi sahur (pexels.com/Meruyert Gonullu)
Khusyuk bukan hanya soal mental, tapi juga fisik. Tubuh yang terlalu lelah atau kurang energi akan sulit untuk fokus saat beribadah. Pola makan seimbang saat sahur dan berbuka sangat berpengaruh pada kondisi tubuh sepanjang hari, terutama dalam menjaga energi untuk ibadah malam.
Tidur cukup juga berperan besar dalam menjaga kualitas ibadah. Jika tubuh kurang istirahat, salat tarawih atau tahajud bisa terasa lebih berat. Menjaga kesehatan selama Ramadan bukan hanya untuk bertahan dari puasa, tapi juga supaya bisa menjalankan ibadah secara maksimal tanpa gangguan fisik. Mengatur pola tidur dan memastikan tubuh mendapatkan asupan yang cukup akan sangat membantu dalam menjaga kekhusyukan.
Meningkatkan kekhusyukan ibadah selama Ramadan bukan hal yang instan, tetapi bisa dicapai dengan langkah-langkah sederhana. Bulan Ramadan hanya datang setahun sekali, jadi momen ini sebaiknya dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jika ibadah terasa lebih tenang dan bermakna, manfaat spiritualnya akan terasa bahkan setelah Ramadan berakhir.