5 Tips Menemani Anak Bermain, Jangan Keasyikan Mengobrol atau Main HP

Anak yang sudah lebih besar seperti usia sekolah dasar umumnya telah mampu bermain sendiri. Ia memahami bahaya dengan cukup baik sehingga bisa menjaga diri. Akan tetapi, anak prasekolah sangat memerlukan penjagaan dari orang dewasa, utamanya orang tua.
Tak jarang anak justru mengalami hal-hal yang tidak diinginkan ketika sedang asyik bermain, baik di dalam maupun luar rumah dan sendiri atau bersama teman sebaya. Di usia ini, anak gak boleh bermain tanpa pengawasan orang dewasa, ya. Pun menemani anak bermain akan meningkatkan kualitas hubungan orang tua dengan anak.
Orang tua perlu memahami bahwa menemani anak bermain bukan sekadar berada di satu tempat dengan anak. Penting untuk kita memperhatikan apa yang sedang dilakukan anak dan aktif mencegah potensi bahaya baik untuk anak sendiri maupun teman-temannya. Lima tips berikut wajib diperhatikan oleh orang tua yang sedang mengawasi anaknya mengisi waktu luang dengan bermain.
1. Pilih tempat dan permainan yang aman
Bermain sepeda atau bola sebetulnya termasuk dalam permainan yang aman. Akan tetapi, permainan tersebut berubah menjadi berbahaya kalau dilakukan di tempat yang gak aman seperti dalam ilustrasi. Tepi jalan raya bukanlah tempat bermain untuk siapa pun.
Walaupun orang tua telah berusaha mengawasi anak supaya gak mengendarai sepedanya makin ke tengah, siapa yang dapat mengetahui kalau-kalau ada kendaraan yang harus banting setir demi menghindari senggolan dengan kendaraan lain atau remnya blong? Mobil atau sepeda motor dapat tiba-tiba saja menerjang anak yang bermain di pinggir jalan.
Demikian pula tempat bermain yang aman masih berpotensi mencelakakan anak jika permainannya cukup berbahaya. Contohnya, bermain di halaman rumah sebetulnya aman. Akan tetapi, ia memainkan petasan atau mainan lain yang melibatkan api dan benda tajam yang sangat meningkatkan risiko keselamatan.