Kadang rasa kecewa muncul bukan karena kenyataan terlalu menyakitkan, tapi karena ekspektasi kita terlalu tinggi. Kita sering membayangkan sesuatu berjalan sesuai rencana tanpa memberi ruang pada kemungkinan lain. Saat realita tak sejalan, emosi pun mudah goyah dan hati terasa berat. Padahal, kedamaian batin bisa dilatih dengan cara mengelola ekspektasi secara lebih sehat.
Mengelola ekspektasi bukan berarti berhenti berharap atau jadi pasrah tanpa tujuan. Justru ini tentang memahami batas kendali diri dan menerima bahwa tidak semua hal bisa berjalan sempurna. Dengan ekspektasi yang realistis, kesehatan mental lebih terjaga dan emosi lebih stabil. Yuk simak lima tips sederhana yang bisa bantu kamu mengelola ekspektasi biar gak mudah kecewa dan lebih ikhlas.
