Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membaca di era tantangan digital
ilustrasi membaca di era tantangan digital (pexels.com/Los Muertos Crew)

Membaca di tengah era digital memang penuh tantangan lantaran berbagai distraksi bisa dengan mudah menarik perhatian kita. Sering kali kita merasa ingin membaca tetapi justru tergoda membuka layar gadget. Namun, dengan strategi yang tepat, kita bisa tetap fokus untuk memastikan setiap halaman benar-benar terserap dalam ingatan.

Kebiasaan membaca yang fokus tidak hanya membantu memahami isi buku lebih cepat, tetapi juga membuat pengalaman membaca lebih memuaskan. Fokus membantu kita menyerap ilmu dengan lebih dalam, sehingga bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut lima tips agar fokus membaca tidak mudah goyah di era digital.

1. Batasi sesi membaca dengan aturan 25 menit

ilustrasi membaca buku (pexels.com/kimmi jun)

Cobalah membaca hanya selama 25 menit, kemudian beri waktu bagi diri sendiri untuk istirahat selama 5 menit. Cara ini membantu menjaga fokus tetap tinggi tanpa membuat otak cepat lelah atau jenuh. Dengan sesi singkat yang rutin, kita bisa menikmati setiap halaman dan membuat otak terbiasa fokus dalam jangka waktu tertentu.

Metode ini juga memberi kesempatan untuk memproses informasi yang sudah dibaca. Setelah 25 menit selesai, istirahat sejenak membantu otak menyerap dan mengingat ide utama. Dengan begitu, membaca menjadi kegiatan yang konsisten, produktif, dan terasa lebih ringan.

2. Ciptakan zona bebas digital

ilustrasi membaca di ruangan yang nyaman (pexels.com/George Milton)

Pindah ke ruangan yang tenang tanpa TV, komputer, atau gangguan lainnya bisa membantu konsentrasi. Letakkan gadget di ruangan lain atau jauhkan setidaknya beberapa meter dari jangkauan tangan agar godaan membuka media sosial berkurang. Dengan lingkungan yang minim gangguan, kita bisa fokus membaca dan menikmati setiap halaman.

Zona bebas digital memberi ruang bagi otak untuk benar-benar berkonsentrasi. Tidak ada notifikasi yang memotong alur berpikir, sehingga kita bisa mengikuti cerita atau memahami konsep buku dengan lebih baik. Ruangan yang nyaman dan tenang membuat proses membaca terasa lebih dalam dan menyenangkan.

3. Aktifkan mode fokus atau jangan ganggu

ilustrasi fokus membaca (pexels.com/Anna Pou)

Aktifkan mode fokus atau Do Not Disturb di gadget dan laptop, lalu nonaktifkan semua notifikasi yang tidak penting. Dengan langkah tersebut, distraksi digital bisa diminimalkan dan perhatian kita tetap tertuju pada buku. Fokus tanpa gangguan membuat kita lebih cepat memahami dan mengingat isi bacaan.

Langkah demikian juga membantu otak terbiasa berkonsentrasi pada satu tugas dalam satu waktu. Dengan tidak ada distraksi, aktivitas membaca tidak terasa terganggu dan kita bisa menyelesaikan halaman demi halaman dengan nyaman. Cara tersebut membuat sesi membaca lebih produktif.

4. Pilih buku fisik daripada buku digital

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Los Muertos Crew)

Membaca buku fisik membantu kita tetap fokus karena tidak memunculkan godaan untuk multitasking. Memegang buku dan membalik halaman secara fisik membuat otak tetap berada pada satu kegiatan. Hal itu membuat proses membaca menjadi pengalaman yang nyata dibandingkan membaca dari buku digital.

Selain itu, buku fisik mengurangi ketegangan mata akibat paparan layar terlalu lama. Kita bisa lebih menikmati alur cerita atau memahami konsep dengan santai tanpa harus terganggu notifikasi. Membaca dengan buku fisik memberikan kedalaman dan konsentrasi yang lebih baik.

5. Buat catatan untuk proses membaca yang lebih aktif

ilustrasi mencatat insight dari buku (pexels.com/Gülşah Aydoğan)

Setelah membaca beberapa halaman, tuliskan ringkasan, pertanyaan, atau insight di buku atau sticky notes. Cara ini membuat membaca menjadi proses aktif dan menjaga otak tetap terlibat. Dengan menulis catatan, kita juga bisa meninjau kembali ide-ide penting tanpa harus membuka seluruh buku.

Membuat catatan mendorong pemahaman lebih dalam dan mengasah kemampuan berpikir kritis. Otak dilatih untuk memproses informasi, bukan hanya mengingat kata demi kata. Dengan cara ini, membaca menjadi lebih hidup, bermanfaat, dan membantu kita menyerap ilmu dengan optimal.

Dengan lima tips di atas, fokus membaca di era digital bisa tetap terjaga meski banyak distraksi di sekitar. Kuncinya adalah menciptakan kebiasaan dan lingkungan yang mendukung konsentrasi. Saat kita bisa benar-benar hadir dalam setiap halaman, membaca bukan lagi sekadar kegiatan, melainkan perjalanan untuk memperkaya pikiran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team