Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Federico González)

Kamu memang gak bisa suka terus pada semua orang. Kadang ada konflik dalam hubungan kalian dan membuatmu membencinya. Saat perasaanmu padanya telah begitu negatif, dirimu kemudian mengharapkan hal-hal buruk terjadi padanya agar ia tahu rasa.

Walaupun bagimu ini wajar karena sedang diliputi amarah, jangan lagi dibiasakan. Tahan pikiran, ucapan, maupun ketikanmu di berbagai media sosial dari menyumpahi orang lain bakal bernasib apes. Makin kamu jengkel, makin dirimu mesti belajar diam dulu.

Jika tidak, semua yang keluar dari pikiran, lisan, maupun diketik oleh jari-jarimu tentang orang lain hanya berisi keburukan. Tetap gak ada pembenaran apa pun untuk keburukan tersebut. Pun sesuatu yang buruk bakal berakhir dengan keburukan pula. Di bawah ini enam alasan kamu gak perlu menginginkan orang lain bernasib sial.

1. Salah-salah kamu atau orang terdekatmu yang mengalaminya

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pernah gak kamu punya pengalaman sekali saja mengharapkan orang lain sial, malah diri sendiri atau orang terdekatmu yang tertimpa kemalangan? Mungkin saat ini nasib burukmu tidak terlalu parah, seperti ban motor tiba-tiba kempis dan dirimu mesti menuntunnya sampai bertemu tukang tambal ban. Tapi jadikan itu pelajaran berharga.

Sebab ketika suatu saat nanti kamu berharap keburukan yang lebih besar pada orang lain, boleh jadi nasib sialmu juga berlipat-lipat dari sekadar ban kempis. Pengalaman sebelumnya sesungguhnya telah menjadi teguran, agar dirimu tidak lagi suka menyumpahi orang lain bakal bernasib buruk. Apabila teguran itu gak dipedulikan, kamu akan ditegur dengan cara yang lebih keras.

Keburukan tersebut juga bisa tak langsung menimpamu melainkan terjadi pada orang-orang yang disayangi. Misalnya, kamu marah pada teman kerja lalu berharap dia sakit-sakitan biar sampai gak bisa bekerja dan uangnya habis untuk berobat. Namun, malah anak atau pasanganmu yang masuk dan keluar rumah sakit.

2. Bukan hal yang pantas diharapkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di