novel The Pale Horse karya Agatha Christie (dok. pribadi/Shofi Nurul 'Izzati)
Cerita ini bermula dari peristiwa terbunuhnya Pastor Gorman setelah ia pergi menemui seorang perempuan sekarat yang terus-menerus meracau dan mengatakan hal-hal aneh. Di selipan sepatunya ditemukan sebuah kertas yang berisi daftar nama beberapa orang. Anehnya, beberapa di antara nama yang tertera di kertas itu dikabarkan telah meninggal. Meskipun terdengar mencurigakan, namun orang-orang tersebut meninggal dengan cara yang wajar, yakni penyakit lazim yang dialami banyak orang.
Kejadian aneh tersebut akhirnya mendorong keinginan Mark Easterbrook untuk menyelidiki lebih jauh kebenaran di balik peristiwa aneh yang terjadi—di saat hampir setiap orang di sekitarnya menganggap kejadian itu sebagai kejadian yang wajar. Akhirnya, Mark bersama seorang teman perempuan yang mempercayai firasatnya, Ginger, bekerja sama dalam menyelidiki peristiwa—yang tampak seperti kasus—itu. Penyelidikan mereka akhirnya sampai pada sebuah penginapan tua yang ditinggali oleh tiga penyihir perempuan, yakni Thyrza Grey, Sybil Stamfordis, dan Bella. Konon para korban yang tewas ada kaitannya dengan penginapan tua tersebut.
Di saat penyelidikan mereka mulai mengalami kebuntuan sebab minimnya informasi yang bisa mereka dapatkan, akhirnya Ginger mengusulkan satu ide gila yang menempatkan nyawa mereka berada di tepi jurang.