ilustrasi pasangan sedang berkonflik (pexels.com/alexgreen)
Melepaskan dendam sering kali membuat seseorang merasa seolah-olah mereka telah mengalami kerugian atau kekalahan. Ini karena dendam dianggap sebagai cara untuk menegakkan keadilan atau membalas perlakuan yang tidak adil.
Sentimen yang seseorang rasakan mungkin disebabkan oleh perasaan bahwa pelaku masih harus bertanggung jawab atas tindakannya atau harus dihukum. Sebagai hasilnya, mereka mungkin memilih untuk mempertahankan perasaan dendam sebagai cara untuk mempertahankan citra kekuatan atau kendali diri. Dalam hal ini, keinginan untuk menjaga image yang kuat atau dominan dapat menjadi faktor yang menghalangi seseorang untuk melepaskan dendam.
"Melepaskan dendam bisa terasa seperti menyerah, seolah-olah membiarkan orang lain keluar tanpa hukuman. Ini bisa membuat seseorang merasa seolah kalah dalam konflik tersebut," kata Sarah Baroud.
Meskipun memelihara dendam mungkin memberikan rasa kekuatan atau kendali atas situasi yang menyakitkan, pada akhirnya membiarkan dendam bertahan hanya akan memperpanjang penderitaan. Oleh karena itu, untuk mencapai kedamaian batin dan kesejahteraan emosional, penting bagi seseorang untuk memahami akar penyebab dendam dan mencari solusi untuk pemulihan diri.