ilustrasi memasak bersama (pexels.com/Katerina Holmes)
Hobi bisa saja sama, tetapi cara melakukannya mungkin berbeda-beda tiap orang. Sebagai sebuah kegiatan dengan tujuan utama mencari kesenangan, memang seharusnya gak ada aturan baku tentang bagaimana sesuatu dikerjakan. Contohnya, hobi memasak.
Temanmu barangkali selalu memasak satu menu dengan fokus sampai matang baru menu yang berbeda. Itu pun semua bahan yang diperlukan telah disiapkan terlebih dahulu. Seluruhnya telah dipotong-potong, ditempatkan ke wadah yang berbeda-beda sehingga nanti tinggal satu per satu bahan dimasukkan. Menurutnya, cara memasak itu paling tepat.
Akan tetapi, kamu terbiasa memasak dengan dua bahkan empat tungku kompor menyala. Tanganmu sibuk sepanjang waktu menangani berbagai menu yang dimasak dalam satu waktu. Dirimu juga sigap mengiris berbagai bahan untuk setiapnya di antara waktu mengaduk, mengangkat panci, dan sebagainya.
Buat kamu, hal tersebut sama sekali tidak masalah. Toh, tak satu pun masakanmu gagal. Namun, kawanmu boleh jadi mempersoalkannya dan membuatmu tidak nyaman. Memasak bersamanya menjadi tak lagi menyenangkan serta justru membosankan.
Apa yang harus dilakukan jika teman sehobi bisa membosankan bagimu? Jika kawan satu hobi lama-lama toksik, langkah ekstremnya ialah dirimu keluar dari komunitas tersebut. Tapi bila sikap mereka gak sampai begitu, cukup kurangi komunikasi dan kehadiranmu dalam acara-acara yang dibuat selagi tak diwajibkan.
Ubahlah hubungan dari sebatas teman dengan hobi yang sama menjadi kawan dalam hal apa saja, seperti diskusi pekerjaan atau curhat. Perubahan ini sifatnya memperkaya hubungan kalian. Ada saatnya kalian membicarakan serta melakukan hobi atau hal-hal lain. Lakukan secara natural saja biar lebih nyaman.