Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal yang Sebaiknya Gak Kamu Harapkan dari Orang Lain, Awas Kecewa!

Unsplash/Toa Heftiba
Unsplash/Toa Heftiba

Tentunya kamu pernah berharap pada seseorang, bukan? Lalu ketika tidak sesuai harapan, apa reaksi kamu? Kecewa atau tetap tenang? Jika kamu kecewa terlalu sering, ada baiknya mengubah standar bagaimana cara berharap kepada seseorang.

Berharap boleh saja tetapi tidak untuk beberapa hal supaya tidak kecewa terlalu dalam. Apa saja ya hal-hal yang dimaksud? Berikut ulasannya.

1. Setuju dengan pendapat kamu

Unsplash/Levi Hernández
Unsplash/Levi Hernández

Berapakah jumlah penduduk di bumi ini? Tentunya banyak, bukan? Populasi manusia yang semakin bertambah membuat unik. Mempunyai anggota badan yang sama tak selalu harus mempunyai pendapat yang sama juga. Setiap orang mempunyai pandangan berbeda sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing.

Jadi, ketika orang lain memiliki pendapat yang bertentangan dengan kamu, sebaiknya menerima. Jika kamu tetap ngotot dengan pendapat kamu atau tidak sepakat, maka emosi negatif akan terdorong sangat kuat. Akhirnya hubungan menjadi rusak.

2. Menyukai kamu

Unsplash/Priscilla Du Preez
Unsplash/Priscilla Du Preez

Kehidupan akan imbang jika ada positif dan negatif. Sama halnya disukai dan dibenci. Beranjak dari pembahasan pertama, ada beragam manusia yang mempunyai pendapat masing-masing dan tidak bisa disamakan. Tentunya, kamu juga tidak bisa mengharapkan semua orang menyukai kamu.

Bahkan ketika kamu sudah melakukan yang dirasa sudah baik, bukan berarti orang akan menyukaimu. Ada celah suatu saat di mana, kamu tidak disukai oleh orang lain dalam hal tertentu. Suka atau tidak disukai oleh orang itu hanya bonus. Tugas manusia umumnya adalah berproses menjadi lebih baik lagi sesuai pedoman-Nya.

3. Memandang emosi orang lain harus sama dengan kamu

Unsplash/Priscilla Du Preez

Contoh ketika saat melihat orang lain sedih. Kamu yang pertama melihat. Kamu mendesaknya supaya tidak sedih lagi karena kamu pernah merasakan apa yang dirasa oleh orang tersebut. Sungguh merupakan tindakan kurangnya rasa empati walaupun tujuannya adalah menguatkan.

Setiap orang mempunyai mental yang berbeda dalam menghadapi masalah apalagi kehilangan. Jadi, tidak semestinya memosisikan dia seperti kamu. Sangat sulit rasanya.

4. Mengetahui apa yang kamu pikirkan dan rasakan

Unsplash/Priscilla Du Preez
Unsplash/Priscilla Du Preez

Jika kamu berharap orang lain dapat membaca pikiran dan perasaan kamu, maka akan kecewa ujungnya. Tidak selamanya orang yang peka bisa sesuai dengan apa yang ada di pikiran kamu apalagi orang yang tidak peka. Kamu pernah mengalaminya, bukan?

Dengan berbagi masalah dan mengekspresikan apa yang kamu rasa, orang lain pasti akan paham. Komunikasi adalah kuncinya dalam mempererat hubungan apa pun.

5. Mengharapkan perubahan dari seseorang

hancinema.net

Setiap orang dalam kehidupannya berproses atau bertumbuh ke arah yang lebih baik lagi tergantung waktunya masing-masing. Dalam bertumbuh tak bisa disamakan antara yang satu dengan yang lain. Sama halnya ketika kamu menginginkan seseorang untuk berubah sesuai dengan keinginan kamu. Itu bakalan sulit.

Perubahan datang dari kemauan sendiri. Sekeras apa pun berusaha untuk mengubah seseorang tetapi hatinya belum tersentuh tak akan bisa mengikuti. Ini hanya membuat kamu kecewa. 

6. Berharap orang lain mampu menyelesaikan masalah kamu

Unsplash.com/Rémi Walle

Waktu kecil, di bawah umur 7 tahun mungkin ketika ada masalah, keluarga kamu bersedia mengulurkan bantuan. Ketika dewasa pun, masih mengandalkan orang lain dalam menyelesaikan masalah. Manusia memang makhluk sosial tetapi jangan sampai terlalu berharap supaya mereka bisa memperbaiki semua masalah kamu.

Mereka juga mempunyai kehidupan sendiri dan tentunya masalah pun ada. Lagi pula selama kamu masih mengandalkan orang lain, kamu nantinya tidak menemukan kebebasan dalam menjalani kehidupan ini. Bukan ditentukan pribadi tetapi orang lain yang mengatur kamu. 

Harapan memang penting bagi kehidupan manusia. Tetapi jika menjatuhkan harapan kepada orang lain pada enam hal yang disebutkan di atas, kamu tidak bebas menjadi diri sendiri. Jadi, sudah siapkah kamu melepaskannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dyan Yudhistira
EditorDyan Yudhistira
Follow Us