6 Kebiasaan Baik yang Kudu Diteruskan setelah Ramadan, Jangan Berhenti

- Ada pelajaran berharga dari Ramadan yang harus diterapkan di kehidupan karena bermanfaat bagi kesehatan fisik maupun mental
- Perhatikan menu makanan saat berbuka dan sahu agar kesehatan terjaga
- Tetap semangat beribadah, bersedekah, dan manfaatkan waktu bersama keluarga bisa jadikan kebiasaan baik setelah Ramadan
Ramadan memang hanya satu bulan dalam setahun. Gak sebanding dengan sebelas bulan setelahnya. Namun, jika kamu bersungguh-sungguh menjalankan puasa banyak sekali pelajaran yang diperoleh. Semua hikmah itu tinggal dilanjutkan selepas Lebaran.
Bukan malah Idul Fitri seperti membuatmu lupa akan latihan yang sudah dijalankan sejak awal Ramadan. Manfaat dari meneruskan kebiasaan baik di bulan puasa amat besar. Baik kesehatan fisik maupun mentalmu akan lebih terjaga. Dirimu juga menjadi merasa tidak pernah terlalu jauh dari bulan Ramadan.
Di tengah berbagai kesibukan serta pengaruh dari orang-orang di sekitar, semangat Ramadan harus mengiringi langkahmu. Walaupun kamu tak lagi berpuasa setiap hari, enam kebiasaan baik yang kudu diteruskan setelah Ramadan ini ada baiknya tetap dilakukan. Semua orang bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi berbekal hal-hal yang telah dipelajari selama puasa Ramadan.
1. Memperhatikan kapan, apa, dan berapa banyak yang disantap

Orang yang sedang menjalani ibadah puasa Ramadan tidak bisa makan sembarangan meski sudah waktunya berbuka. Sebab pencernaan dapat terasa lebih sensitif daripada biasanya. Apalagi untukmu yang memiliki sakit lambung. Salah memilih menu sedikit saja bisa-bisa kamu mesti pergi ke dokter.
Agar puasa lancar, menu berbuka dan sahur harus sangat diperhatikan. Walaupun enak, tidak semua orang dapat menikmati hidangan bersantan yang memicu asam lambung naik. Begitu pula masakan pedas dan terlalu asam. Kecukupan serat dari buah serta sayur mesti diperhatikan biar dirimu tidak mudah lapar dan lemas.
Demikian pula asupan air putih sangat utama buat mencegah dehidrasi. Apabila semua hal di atas tetap dijaga sekalipun bulan Ramadan sudah berlalu, kesehatanmu pasti lebih prima. Tanpa sadar kamu sudah menjalankan diet dengan memperhatikan waktu makan, jenis makanan, serta porsinya. Makan berlebihan di bulan puasa cuma bikin sakit perut. Untuk seterusnya, dirimu cuma perlu makan secukupnya.
2. Disiplin menggunakan waktu

Memang dorongan buat rebahan dan bermalas-malasan selama bulan puasa cukup tinggi. Namun, untukmu yang sadar punya banyak tugas mesti bergegas. Kamu tahu bahwa energimu selama berpuasa terbatas. Apabila dirimu tidak memanfaatkan waktu dengan baik, rasa lemas keburu menyerang dan membuatmu tak sanggup melanjutkan pekerjaan.
Andai pun kamu sempat tidur lagi selepas subuh, bangun-bangun segera mandi lalu bekerja. Dirimu punya target tugas-tugas yang cukup berat harus sudah selesai sebelum jam 12.00. Sebab setelah itu tenaga dan konsentrasimu makin menipis. Sementara malamnya dirimu hendak mengikuti salat Tarawih berjemaah.
Kamu juga gak boleh tidur terlalu malam karena bisa bikin terlambat sahur. Kalau kedisiplinan seperti ini terus dibawa ke bulan-bulan berikutnya, perihal produktivitas kerja tidak perlu lagi dicemaskan. Dirimu bisa melakukan banyak hal dalam satu hari. Waktunya cukup sebab kamu memanfaatkannya dengan baik.
3. Rajin beribadah

Tak perlu malu jika selama ini ibadahmu jauh lebih giat hanya saat bulan Ramadan. Memang suasananya sangat mendukung sebab jam kerja pun lebih pendek sehingga malamnya dirimu dapat melaksanakan salat Tarawih berjemaah. Pun keharusan bangun sahur kalau kamu tak mau terlalu lemas di siang harinya memberimu kesempatan buat menunaikan salat Tahajud.
Setelah sahur, sambil menunggu azan Subuh kamu pun dapat mengisi waktu dengan membaca kitab suci. Siang hari, dirimu lebih bersemangat berwudu untuk salat Zuhur sekalian buat menghilangkan kantuk. Tidak apa-apa jauh lebih giat beribadah hanya saat Ramadan daripada tetap bermalas-malasan.
PR-mu adalah membawa kebiasaan semangat beribadah tersebut ke bulan-bulan seterusnya. Walaupun kamu sudah gak menjalankan puasa Ramadan, tiba waktunya salat wajib segera tinggalkan dulu aktivitasmu yang lain. Setel alarm smartphone supaya dirimu bisa bangun dini hari buat salat malam. Di waktu luang, daripada main medsos melulu gunakan barang 15 menit untuk mengaji.
4. Semangat berbagi

Umat Islam berlomba-lomba berbuat baik selama bulan Ramadan. Tentu tidak berarti di bulan lain kamu sama sekali tak berbuat baik. Akan tetapi, selama berpuasa semangat untuk bersedekah menjadi lebih besar. Baik dalam bentuk uang, makanan dan minuman bakal berbuka, atau barang lain seperti pakaian pantas pakai.
Sikap murah hati begini gak boleh terhenti bersama berakhirnya bulan suci. Kalau di bulan Ramadan selalu ada rezeki untukmu berbagi, di bulan lain pun pasti ada dan cukup. Hanya saja sering kali tidak ada dorongan yang lebih kuat buatmu menyisihkan sebagian rezeki buat orang-orang yang membutuhkan.
Lain dengan ketika Ramadan, di masjid terdekat pasti ada giliran untuk warga menyiapkan menu berbuka. Di akhir bulan puasa umat Islam juga berbondong-bondong membayar zakat. Mumpung sekarang masih Ramadan, yuk cari lembaga atau yayasan tepercaya untukmu rutin menyalurkan sebagian rezeki di sebelas bulan berikutnya.
5. Menjauhi berbagai keburukan

Tentu godaan untuk berbuat keburukan tak terhitung banyaknya. Akan tetapi, kamu sendiri jangan mudah menyerah terhadap godaan tersebut. Bangun pertahanan diri yang kuat supaya dirimu tidak terpengaruh. Seperti selama Ramadan kamu sangat berhati-hati menjaga ucapan, perbuatan, sampai ketikan di media sosial.
Dirimu gak mau pahala puasa berkurang lantaran keburukan yang dilakukan. Contohnya, kamu ikut bergunjing atau bercanda dengan mengolok-olok teman sampai hatinya tersakiti. Dirimu juga berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam makan maupun berbelanja untuk mencegah pemborosan serta mubazir.
Usaha maksimal buat menjaga diri dari keburukan mesti diteruskan. Kalau bukan kamu yang bertanggung jawab atas keselamatan diri, siapa lagi? Bulatkan tekadmu buat menjauhi berbagai hal negatif. Dengan begitu, berbuat baik pun menjadi lebih mudah.
6. Meluangkan waktu untuk keluarga

Ramadan tidak sekadar menjadi momen memperbanyak ibadah. Mayoritas orang juga menjadi memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga. Kamu yang biasanya sering sekali jajan di luar, selama Ramadan menjadi lebih suka langsung pulang dan makan di rumah.
Dirimu menikmati kebersamaan dengan keluarga baik saat bersantap, menyiapkan menu berbuka dan sahur, beribadah, sampai nanti persiapan hari raya. Untukmu yang merantau, mudik menjadi prioritas. Sejauh apa pun kampung halamanmu, dirimu bakal berusaha keras buat pulang.
Menempuh perjalanan berjam-jam lamanya tidak masalah asal kamu dapat berkumpul dengan keluarga. Sikap-sikap yang gak egois begini mesti menjadi kebiasaan baru sampai menetap dalam dirimu. Keluargamu penting. Sesibuk apa pun kamu, selalu atur waktu supaya keluarga tetap memperoleh perhatianmu.
Di minggu pertama, Ramadan memang terasa masih lama menuju Idul Fitri. Namun memasuki minggu kedua, bulan suci mulai terasa seperti berlari. Maksimalkan ibadahmu di bulan ini dan catat enam kebiasaan baik yang kudu diteruskan setelah Ramadan agar kamu gak melupakannya.