Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sedih (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi sedih (pexels.com/Alena Darmel)

Intinya sih...

  • Kematian bisa datang tiba-tiba, membuat kesedihan mendalam
  • Kehilangan kesempatan bertemu lagi dan menyelesaikan hal-hal penting bersama
  • Takdir kematian yang tidak bisa diubah, menyisakan rasa sesal dan penyesalan

Kamu tentu sudah tahu bahwa maut bisa datang kapan saja. Namun, pengetahuan tersebut tidak lantas dapat menghindarkanmu dari kekagetan ketika orang yang dikenal tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia. Dia bisa masih saudara, teman, atau tetanggamu.

Bahkan bila kalian hanya saling mengenal melalui media sosial dan belum pernah berjumpa langsung, rasa sedih tetap kuat. Kabar duka yang mendadak bahkan dapat membuatnu syok. Untuk sesaat dirimu mengira itu hanya berita bohong.

Sampai kamu mengeceknya dari kenalan-kenalan kalian yang lain dan ternyata kabar tersebut benar. Perasaan sedihmu yang mendalam bukan tanda dirimu lebai. Kamu bisa seharian gak fokus melakukan apa pun karena disebabkan oleh enam hal berikut.

1. Belum sempat bertemu lagi

ilustrasi sedih (pexels.com/Alena Darmel)

Seandainya saja kamu tahu kapan seseorang akan berpulang, dirimu pasti ingin bisa bertemu dengannya setidaknya sekali lagi. Biar kalian dapat saling mengucapkan salam perpisahan. Sayangnya, kematian memang benar-benar misteri dalam kehidupan ini.

Orang yang lama sakit boleh jadi masih diberi umur panjang. Bahkan ia hidup hingga lanjut usia. Sementara itu, orang yang jauh lebih muda dan tampak sehat pun gak menutup kemungkinan mendadak berpulang. Satu sisi, dirimu tahu bahwa bukan salah siapa-apa bila kalian belum sempat berjumpa kembali.

Di sisi lain, tetap ada perasaan menyesal terutama jika sulitnya kalian bertemu karena kesibukanmu. Atau, selama ini kamu cuma kebanyakan alasan setiap diajak janjian olehnya. Dirimu menjadi berandai-andai kembali ke beberapa waktu sebelumnya serta menyetujui keinginannya berjumpa. Pasti kabar kematiannya tidak semenyesakkan ini.

2. Ada rencana penting yang masih tertunda

ilustrasi sedih (pexels.com/RDNE Stock project)

Rencana ini lebih dari sekadar temu kangen biasa. Contoh rencana penting di antara kalian adalah kamu dan dia ada kerja sama usaha. Tadinya usaha akan diluncurkan beberapa bulan yang lalu. Namun, dengan pertimbangan berbagai hal maka diputuskan buat ditunda.

Harapannya, penundaan memberikan hasil yang lebih baik. Seperti ekspektasi ketika rumah makan kalian dibuka untuk pertama kali, pengunjung langsung cukup banyak bila bertepatan dengan libur panjang. Akan tetapi sebelum libur panjang tiba, ternyata dia malah sudah berpulang.

Kamu menjadi berpikir seandainya tahu usianya hanya sampai hari ini, lebih baik rumah makan dibuka tanpa menunggu libur panjang. Biar saja pengunjungnya gak banyak. Terpenting teman sekaligus rekan bisnismu dapat menyaksikan sendiri pembukaan rumah makan itu. Dia pasti akan bahagia dan bangga sekali.

3. Tidak tahu ia sakit sehingga kamu tak menengok

ilustrasi sedih (pexels.com/cottonbro studio)

Ada orang yang sakit ringan saja beritanya sudah ke mana-mana. Dia sendiri yang mengabarkannya ke orang-orang termasuk melalui media sosial. Sementara itu, ada pula orang yang menderita penyakit berat tetapi seakan-akan menyembunyikannya.

Ini yang membuatmu gak percaya ketika seseorang dikabarkan wafat. Demikian pula jika seseorang sempat kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Kamu tak tahu kabar kecelakaan itu sehingga tidak menengoknya. Memang baik dirimu menjenguknya maupun tidak gak akan mengubah takdir seseorang. 

Namun, kamu yakin bakal merasa lebih mudah menerima kabar duka itu apabila sempat melihat sendiri keadaannya. Jika dirimu menengoknya tentu sempat mendoakan serta memberinya semangat untuk sembuh. Namun, karena kamu gak tahu ia sakit, dirimu merasa belum menunjukkan kepedulian apa pun menjelang akhir hidupnya.

4. Dia masih muda dan baik

ilustrasi pemakaman (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kamu mendengar kabar seseorang yang sudah lanjut usia dan bukan orangtua atau kakek dan nenekmu meninggal dunia, dukamu tidak terlalu mendalam. Penyebabnya, manusia memang tak bisa hidup selamanya. Secara logika, makin bertambah umurnya tentu makin dekat pula ajalnya. 

Dengan atau tanpa ia menderita penyakit berat, penuaan erat kaitannya dengan kematian. Sebaliknya, orang muda sering dianggap seharusnya masih berumur panjang. Berita duka tentangnya terasa sangat mengejutkan. Ia di usia yang seharusnya masih sangat produktif. 

Makin dalam kesedihanmu ketika kamu terkenang akan kebaikannya. Gak sekali atau dua kali dirimu mendapatkan pertolongan dan hadiah langsung darinya. Dia juga begitu ikhlas ketika memberikan apa pun padamu. Saking baiknya ia, tak pernah terjadi perselisihan di antara kalian yang dipicu oleh ulahnya. Rasa kehilanganmu pun bertambah kuat.

5. Tidak dapat melayat

ilustrasi sedih (pexels.com/Antonio Bracho)

Hubungan kalian dekat. Namun, di hari terakhir raganya tampak di dunia ini kamu malah tidak bisa mengantarkannya ke makam. Mungkin karena kamu tinggal jauh darinya dan tak memungkinkan untukmu buru-buru datang. Ketidakhadiranmu terasa sebagai kesalahan.

Dirimu hanya berusaha memantau proses pemakamannya melalui saudara atau teman yang melayat. Kamu mungkin minta dikirimi foto dan video agar dapat ikut melihatnya untuk yang terakhir kali sebelum dikebumikan. Sebab, setelah jasadnya dimakamkan, hanya kenangan-kenangan tentangnya yang tertinggal dalam ingatanmu.

Walaupun menghadiri pemakaman juga bisa membuatmu menangis, rasanya lebih puas bila dirimu mengantarnya secara langsung. Kalian pernah saling mengenal. Kamu merasa tugasmu sebagai saudara atau kawan tuntas, jika menemaninya sampai peristirahatan terakhir. Keadaanmu yang tak memungkinkan buat datang terasa seperti sikap tidak setia usai bertahun-tahun kalian berhubungan baik.

6. Menyesali hubungan kalian yang sedang memburuk

ilustrasi sedih (pexels.com/RDNE Stock project)

Hubunganmu dengan siapa pun dapat mengalami pasang surut. Kalau hubungan kalian sedang tidak baik-baik saja lalu dia mendadak dikabarkan meninggalkan dunia, bukan berarti kamu bakal gembira. Malah rasa sedihmu dapat berlipat-lipat dibandingkan seandainya tak ada masalah di antara kalian.

Persoalan yang hingga ia mengembuskan napas terakhirnya belum selesai bikin dadamu sesak. Apalagi gara-gara hal itu, kalian lama tak berkomunikasi. Hubungan kalian seperti air yang membeku. Sekalipun tadinya kamu merasa sebagai pihak yang benar, berita meninggalnya membuat perasaan itu hancur lebur.

Sekarang tidak penting lagi bagimu tentang siapa yang benar atau salah. Bagian yang paling menyiksamu adalah kenapa kamu seperti kehilangan nurani hanya karena persoalan itu? Andai dirimu tahu usianya gak panjang, kamu bahkan rela mengalah demi hubungan kalian pulih sebelum kepergiannya.

Takdir kematian seseorang tidak bisa diubah. Dirimu hanya mampu berusaha mengurangi kesedihan supaya tak melumpuhkan hari-harimu. Caranya, selalu ingat bahwa setelah kematian seseorang cuma ada tiga hal terbaik yang dapat dipersembahkan untuknya. Tiga hal itu adalah keikhlasanmu atas kepergiannya, maafmu buat kesalahan-kesalahannya, serta doa untuknya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team