6 Sebab Seseorang Terjebak Kebiasaan Over-analyzing, Karena Cemas?

Pernahkah kamu memikirkan atau menganalisis segala sesuatu secara berlebihan? Termasuk memeriksa setiap detail kecil dari kemungkinan serta situasi. Sikap demikian ini dapat dikenal dengan sebutan over-analyzing. Mungkin tujuan kita untuk meminimalisir dampak atau risiko.
Tapi jika kebiasaan over-analyzing itu sudah berlebihan, tentu dapat menghambat langkah. Kita kebingungan mengenai opsi yang harus diambil. Terlalu banyak menganalisis juga bisa membuat kita melakukan diri sendiri. Lantas, mengapa seseorang bisa terjebak kebiasaan over-analyzing? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kecenderungan pada standar perfeksionis
Sikap perfeksionis pada batas yang wajar memang bisa membawa pengaruh positif. Kita menjadi orang yang termotivasi menunjukkan pencapaian terbaik. Tapi menjadi persoalan ketika standar perfeksionis terlalu berlebihan.
Ini menjadi sebab seseorang terjebak kebiasaan over-analyzing. Orang dengan kecenderungan perfeksionis sering kali merasa takut membuat kesalahan. Sehingga mereka terus-menerus menganalisis setiap kemungkinan untuk memastikan segalanya berjalan sempurna.