Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sikap Bijak saat dapat Hadiah Barang KW, Jangan Post di Medsos

ilustrasi membuka hadiah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika kamu mendapatkan hadiah seharusnya perasaanmu amat senang. Selain dirimu memperoleh sesuatu secara gratis, pemberian itu juga tanda bahwa seseorang peduli padamu. Jika dia gak peduli, tentu lebih suka uangnya digunakan buat diri sendiri. Pemberi kado bahkan mengingat momen spesial dalam hidupmu seperti tanggal ulang tahunmu.

Akan tetapi jika setelah hadiah dibuka dan isinya bukan barang asli alias cuma KW, kira-kira kamu bakal tetap gembira atau malah bad mood? Sedikit banyak mungkin ada perasaan kecewa. Apalagi kalau dirimu terbiasa memakai berbagai produk asli termasuk yang amat mahal sekalipun.

Barang KW yang dijadikan hadiah dapat terasa sebagai penghinaan buatmu. Hati-hati dalam bersikap, ya! Sesuka apa pun dirimu pada barang bermerek dan ori, tetap jaga attitude-mu. Sikap orang yang memberikan hadiah berupa barang tiruan tidak perlu diurusi. Terpenting, kamu melakukan sikap bijak saat dapat hadiah barang KW berikut ini.

1. Pura-pura gak tahu kalau itu barang KW

ilustrasi banyak hadiah (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Kamu yang amat cermat soal perbedaan barang asli dengan palsu bisa dengan cepat mengetahui isi kado tersebut hanya barang KW. Namun meski dengan sekali melihatnya saja dirimu sudah tahu, pura-pura tak tahu menjadi sikap yang lebih baik. Dengan begini, kamu terhindar dari mempermalukan orang lain.

Bagaimanapun juga, penting untukmu menjaga martabat pemberi hadiah. Dia bisa sangat malu serta merasa bersalah kalau dirimu langsung menebak barang itu gak asli. Pun kamu tidak tahu apakah seseorang sengaja membelikanmu barang KW atau dia cuma tak mengerti bahwa barang yang dibelinya tiruan.

Bagi orang yang tidak pernah meributkan merek biasanya juga gak terlalu memperhatikan keasliannya. Kalaupun seseorang sengaja hanya memberimu barang KW pasti ada alasannya. Alasan ini tidak perlu dikemukakannya di hadapanmu. Tugasmu hanya tetap menjaga sikap dan ekspresimu ketika membuka hadiah darinya.

2. Introspeksi, mungkin kamu tampak suka sekali barang branded

ilustrasi banyak hadiah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jangan lupa bahwa orang-orang cukup memperhatikanmu. Apalagi mereka termasuk dalam teman dekatmu. Dari semua barang yang kamu pakai dan ucapan-ucapanmu, mereka menjadi tahu bahwa kamu menyukai barang bermerek terkenal. Bisa dibilang, dirimu bahkan memuja merek-merek tertentu.

Tapi dari sekian banyak orang di lingkaran pertemananmu, tidak semuanya bisa memberikan kado berupa barang mewah yang asli. Dirinya saja tidak memakainya. Namun jika ia memberikan hadiah barang dengan merek kurang ternama, kamu belum tentu menghargainya sekalipun asli.

Maka seseorang berusaha menyenangkanmu dengan barang KW super. Terpenting mereknya diperhitungkan olehmu. Menyukai barang branded tidak salah. Tapi terlalu menunjukkannya berpotensi memberi tekanan lebih untuk orang-orang yang hendak memberikan hadiah buatmu. Jika mereka tidak memiliki cukup uang tetapi merasa harus menyiapkan kado, barang KW kerap menjadi pilihan.

3. Tetap menghargainya dan ucapkan terima kasih

ilustrasi banyak hadiah (pexels.com/Kampus Production)

Meski perasaanmu gak keruan ketika mengetahui isinya tak lebih dari barang KW, tetaplah menghargai orang yang memberikannya. Satu sisi, kamu mungkin merasa tidak dihargai oleh pemberi kado. Dia seakan-akan berusaha menipumu dengan barang palsu yang mirip aslinya.

Akan tetapi, barang KW atau asli tetap dibeli dengan sejumlah uang. Pun lebih dari sekadar nilai uangnya, butuh usaha dari orang yang memberimu kado. Ia mesti memikirkan barang yang mungkin akan kamu sukai, meluangkan waktu buat mencarinya, lalu membungkus dan memberikannya padamu.

Semua ini gak bisa dilakukan sambil berpangku tangan. Tetap perlu upaya dan itulah yang kamu hargai. Ucapkan terima kasih setulus seandainya kamu menerima kado berisi barang bermerek yang asli. Selaraskan juga ekspresimu. Jangan lisanmu bilang terima kasih, tetapi raut wajah berubah gak ramah.

4. Jangan diunggah di medsos sebagai sindiran atau lelucon

ilustrasi berswafoto (pexels.com/Yan Krukau)

Perasaanmu mungkin gabungan antara kesal, sedih, sekaligus geli saat memperoleh kado berupa barang palsu. Kamu jadi gak tahan untuk membagikan pengalamanmu memperoleh barang KW di hari istimewa ke media sosial. Dengan atau tanpa dirimu serta pemberi hadiah saling berteman di medsos, bisa saja ia mengetahuinya.

Kecuali kamu seorang bintang, kado pasti masih berasal dari teman-temanmu. Adanya satu orang saja yang mengenal kalian berdua bisa membuat unggahanmu diketahui juga oleh pemberi kado. Ini akan menjadi masalah serius di antara kalian. Tidak dibenarkan juga untukmu mencoba melucu soal barang KW itu dengan menandai pemberi hadiah.

Dirimu menulis seakan-akan pemberi hadiah mungkin tak sadar telah membeli barang palsu dan memberikannya padamu. Meski dugaanmu tampak sebagai cara berpikir yang positif, pemberi hadiah bakal tetap merasa tidak nyaman dan malu berat. Semua orang yang melihat unggahanmu menjadi tahu bahwa dirinya sudah memberikan barang KW sebagai hadiah.

5. Tetap sesekali dipakai biar bermanfaat

ilustrasi memakai sepatu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Lalu barang KW yang telah diterima itu sebaiknya diapakan? Tentu saja barang pemberian perlu dipakai supaya bermanfaat. Meski saat kamu membeli sendiri sesuatu selalu memilih yang asli, sayang jika barang KW itu sama sekali tidak digunakan.

Kalau dirimu memberikannya sebagai kado ke orang lain juga gak etis. Selain tentu mempermalukan diri sendiri yang selama ini dikenal menyukai barang bermerek dan asli berapa pun harganya. Kamu masih bisa memakai barang KW itu di kegiatan-kegiatan yang orang-orangnya gak akan sempat memperhatikan barang yang dikenakan. 

Seperti pesta di malam hari yang bikin sepatu KW tidak ketahuan. Atau, sepatu olahraga palsu buat lomba jalan sehat. Banyaknya peserta membuat kecil kemungkinan ada orang yang memperhatikan betul keaslian sepatumu. Kalaupun ada orang yang mengetahui sepatumu KW dan bertanya, bilang saja sepertinya memang begitu dan kamu telah salah membeli. Tak perlu menyebutkan jika itu hadiah dari seseorang.

6. Bukan alasan untukmu gantian kasih barang KW sebagai kado

ilustrasi mendapat hadiah (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Meski dikasih kado barang KW rasanya menjengkelkan, gak usah balas dendam pada pemberinya. Kelak dia gantian ulang tahun misalnya, jangan sengaja memberinya hadiah berupa barang palsu. Belikan barang asli sesuai kemampuanmu saja meski gak semahal seandainya kadonya dulu bukan KW.

Misalnya, seseorang memberimu jam tangan KW yang harga aslinya mahal sekali. Daripada besok kamu gantian memberinya sepatu KW yang harga aslinya juga mencapai jutaan, mending berikan topi dengan merek asli yang harganya cuma ratusan ribu. Meski barangnya kecil, harganya sama dengan sepatu KW dan jelas asli.

Membalas hadiah berupa barang KW dengan barang asli menunjukkan kelasmu. Kamu punya prinsip yang gak bisa diganggu gugat soal pemilihan produk. Hadiah dari orang lain yang ternyata palsu sama sekali bukan urusanmu. Kamu fokus pada tidak membalas dendam dan tetap berpegang pada prinsipmu dalam menjadi konsumen.

Barang KW memang banyak sekali beredar di masyarakat dan tersedia dalam berbagai rentang harga serta kualitas. Wajar kalau orang awam bisa salah mengira barang KW sebagai asli saking miripnya dan selisih harga tidak terlalu jauh. Ada baiknya kamu menanggapinya dengan sikap bijak saat dapat hadiah barang KW, cukup kalian berdua saja yang tahu, ya! Tidak usah dijadikan drama yang mempermalukan pemberinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us