Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bisnis warung (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Sebagai anak dari orangtua yang punya bisnis warung sembako atau toko kelontong di rumah. Pastinya, gak akan lepas dari kewajiban menjaga toko. Biarpun ketika bisnis sudah stabil, orangtua dapat mempekerjakan pegawai untuk mengawasi toko sekaligus melayani pembeli.

Tapi, beberapa orangtua lebih memilih untuk menjaga sendiri toko miliknya, dan kadang menugaskan anaknya ketika luang agar mereka dapat belajar banyak hal. Meskipun pekerjaan ini terlihat gampang dilakukan. Sebenarnya, dari sudut pandang anak yang harus menjaga toko orangtuanya, job seperti ini pun memiliki tantangan sekaligus suka dukanya tersendiri. Ingin tahu apa saja suka duka jadi anak yang jaga toko kelontong milik orangtua?

1. Gampang menemukan camilan tanpa harus pergi ke luar

ilustrasi bisnis warung (pexels.com/Tom Fisk)

Mungkin kamu berpikir bahwa memiliki orangtua yang punya bisnis warung atau toko kelontong di rumah itu, terdengar sangat menyenangkan. Karena biarpun kadang disuruh menjaga toko, tapi orangtua pasti membebaskan anaknya untuk mengambil apa saja yang ada di toko. 

Ya, pemikiran tadi gak salah, sih. Ketika membutuhkan makanan atau camilan, kami sebagai anak dari pemilik toko gak perlu repot bepergian ke tempat yang jauh hanya untuk mendapatkan apa yang diincar. Cukup mencarinya dari rak tempat produk dipajang. Kalau sudah menemukannya, bisa langsung mengambilnya untuk dinikmati. Tapi, hal ini pun kadang dibatasi, seperti hanya boleh mengambil satu atau beberapa buah saja.

2. Banyak belajar hal baru dari menjaga bisnis orangtua

Editorial Team

EditorHay Lee

Tonton lebih seru di