5 Peran Penting Toko Fisik bagi Brand Lokal, Ini Kata Hypefeast!
- Toko fisik tetap penting dalam strategi pemasaran brand di era e-commerce yang pesat.
- Hypefast menekankan peran krusial toko fisik dalam membangun hubungan kuat dengan konsumen.
- Keberadaan toko fisik memberikan dampak signifikan terhadap brand, meningkatkan interaksi dan loyalitas pelanggan.
Di tengah perkembangan dunia e-commerce yang pesat, keberadaan toko fisik tetap memegang peranan penting dalam strategi pemasaran brand. Meskipun belanja online semakin populer, banyak konsumen yang masih menghargai pengalaman berbelanja langsung, seperti melihat dan merasakan produk sebelum memutuskan untuk membeli. Hal ini menunjukkan, bahwa pengalaman berbelanja yang mengedepankan interaksi fisik tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Hypefast, pelopor house of brand berbasis teknologi terbesar di Indonesia, menekankan hal ini dalam laporan terbarunya yang berjudul “ThinkWithHypefast,” yang dirilis pada Oktober 2024. Melalui temuan ini, Hypefast ingin memberikan wawasan mengenai peran krusial dari toko fisik dalam strategi dan pertumbuhan brand.
Dalam laporan tersebut, mereka menguraikan bagaimana toko fisik bukan hanya sekadar tempat untuk transaksi, tetapi juga menjadi ruang untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen.
1. Toko fisik bisa meningkatkan citra dan membangun koneksi lebih kuat dengan pelanggan
Senior Brand Category Project Manager Hypefast, Fadjriansyah, menekankan bahwa keberadaan toko fisik memberikan kesempatan bagi brand untuk memperkuat citra dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan. Menurutnya, membuka toko fisik seharusnya dipandang sebagai investasi yang menjanjikan keuntungan di masa depan.
“Kita harus melihat toko sebagai investasi. Dalam perhitungan ini, kita bisa memperhatikan jangka waktu pengembalian dan ROI (Return on Investment) yang bisa didapatkan,” jelasnya dalam rilis yang diterima IDN Times.
Fadjriansyah juga menambahkan, bahwa kehadiran toko fisik tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga berperan dalam memperkuat posisi brand di mata pelanggan dan pesaing. Dengan adanya ruang fisik, brand bisa menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan menarik, yang tentunya sulit didapatkan melalui platform digital saja.
2. Toko fisik juga menjadi penyeimbang antara penjualan online dan offline dengan gabungan letak yang strategis dan traffic tinggi
Bohopanna, salah satu brand dalam portofolio Hypefast, mulai merambah dunia offline dengan membuka toko fisik setelah meraih kesuksesan di platform digital. Mereka menilai bahwa memilih lokasi yang strategis dengan traffic tinggi adalah kunci utama keberhasilan. Buktinya, hingga saat ini pun Bohopanna telah hadir di lebih dari 70 kota di Indonesia, melalui gerai utama dan flagship store yang menarik perhatian.
“Awalnya kami tidak menargetkan kontribusi penjualan yang besar dari toko. Namun seiring waktu, ternyata kami melihat kehadiran toko offline memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap brand. Salah satu kunci suksesnya adalah lokasi strategis yang dipilih berdasarkan tingginya jumlah pengunjung dan persaingan di area tersebut,” jelas Fadjriansyah.
Dalam laporannya, Hypefeast juga mencantumkan data dari Google Consumer Survey yang menunjukkan, bahwa 82 persen pembelanja di Indonesia cenderung memilih produk secara online tetapi akan membelinya di toko fisik. Dengan ini, toko fisik tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap penjualan tetapi juga menjadi penyeimbang antara penjualan online dan offline.
3. Adanya toko fisik juga bisa dimanfaatkan untuk kolaborasi dan menyediakan experience seru bagi para konsumen
Strategi ini juga sejalan dengan data dari Statista yang menunjukkan, bahwa 70 persen konsumen lebih memilih untuk membeli produk dari brand yang mengadakan acara komunitas atau peluncuran produk di toko fisik. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi langsung dengan audiens melalui acara dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan dan loyalitas pelanggan.
Bohopanna, bersama Nona Rara Batik, mengambil kesempatan ini untuk menjalin koneksi lebih erat dengan audiens mereka melalui pengalaman acara yang menarik. Contohnya, peragaan busana anak-anak yang diselenggarakan oleh Bohopanna bukan hanya sekadar fashion show.
Acara ini berhasil mempertemukan keluarga dalam suasana yang hangat dan akrab. Dengan menghadirkan pengalaman yang relevan dan mengesankan, Bohopanna gak hanya membuat para pengunjung merasa terlibat, tetapi juga semakin menciptakan kedekatan emosional dengan brand.
4. Toko fisik jadi cara brand agar terhubung langsung dengan audiens dan meningkatkan kepercayaan
Salah satu kelebihan dari keberadaan toko fisik adalah kemampuan brand untuk terhubung langsung dengan audiens. Contohnya, Nona Rara Batik sukses membangun komunitas melalui kerja sama dengan Tuku, yang memadukan seni dan kerajinan lokal dalam suasana sosial yang hangat.
Acara-acara seperti ini sangat menunjukkan betapa pentingnya interaksi offline. Pemasaran yang berbasis pengalaman seperti ini bisa bikin konsumen lebih tertarik dan memengaruhi keputusan belanja mereka. Ketika pelanggan bisa bertemu dan berinteraksi langsung, mereka secara perlahan akan menumbuhkan kepercayaan terhadap brand.
Kepercayaan ini adalah kunci utama dalam membangun loyalitas pelanggan, dan di sinilah toko fisik punya keunggulan yang gak bisa ditawarkan oleh e-commerce. Toko fisik memberi brand kesempatan untuk mendapatkan umpan balik berharga dari konsumen, sehingga mereka bisa lebih memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pelanggan.
5. Toko fisik memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk melihat, merasakan, dan bahkan mencoba produk secara langsung
Hypefast menjelaskan, bahwa pertumbuhan dari kehadiran toko fisik itu gak bisa didapatkan dengan instan. Berbeda dengan saluran online yang seringkali memberikan hasil cepat, dampak dari keberadaan toko fisik biasanya muncul secara bertahap tapi dengan hasil yang lebih signifikan.
Menganggap toko fisik sebagai investasi, pengembangannya memerlukan proses yang berkelanjutan. Memang, membuka toko fisik butuh modal yang cukup besar, tapi kunci utamanya adalah membangun daya tarik secara bertahap. Dengan strategi yang tepat, brand akan lebih mudah memperluas jaringan tokonya di masa depan.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam ekspansi toko fisik, terutama di daerah yang penetrasi online-nya masih rendah. Dengan meningkatnya biaya di platform e-commerce, toko fisik semakin memainkan peran yang penting dalam strategi hybrid brand,” tutup Fadjriansyah.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya bagi brand untuk melihat ke depan, karena toko fisik tetap menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan jangka panjang untuk brand lokal.
