Fast living dengan slow living merupakan dua hal yang berkebalikan. Dalam fast living, hidup seakan-akan terus berlari. Segala sesuatunya dilakukan dengan serba cepat, tergesa-gesa, dan kesibukan sehari-hari amat tinggi. Sementara slow living merupakan cara hidup yang lebih lambat.
Slow living lebih menekankan pada hidup yang bermakna dan baik untuk kesehatan fisik, mental, maupun finansial. Slow living sebenarnya juga bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan setiap orang. Hidup serba cepat seperti dalam fast living sangat melelahkan serta merusak keseimbangan.
Untukmu yang selama ini terjebak dalam kehidupan serba cepat, mungkin sekarang adalah waktu yang tepat buat mulai melambatkan ritme hidupmu. Kalau tidak, kamu kehilangan kesempatan buat menikmati hidup. Tahu-tahu dirimu sudah makin tua, merasa amat lelah, dan gagal merasakan keindahan hidup. Apa pun pekerjaanmu dan di mana pun kamu tinggal saat ini, enam tips berikut membantumu beralih dari fast living ke slow living.