Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips buat Pencinta Wisata Kuliner, Jangan Abaikan Kesehatan

ilustrasi memotret makanan (pexels.com/Helena Lopes)

Berwisata kuliner digemari banyak orang karena berbagai alasan. Pertama, kegiatan ini jelas memanjakan lidah biar gak bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Kedua, di setiap daerah yang dikunjungi pasti ada makanan khas yang lezat dan sayang untuk dilewatkan.

Alasan ketiga, kuliner yang ditawarkan tersedia dalam berbagai harga sehingga bisa menyesuaikan kantong masing-masing. Keempat, wisata kuliner sangat asyik dilakukan sendirian maupun bersama teman dan keluarga. Rasanya tidak lengkap pergi ke mana pun tanpa icip-icip kulinernya, apalagi yang legendaris atau lagi viral. 

Walau menyenangkan, sebaiknya kamu juga tetap berhati-hati ketika berwisata kuliner. Mungkin tidak semua hidangan dapat dirimu santap. Rasa penasaranmu yang tinggi tentang berbagai menu yang ditawarkan jangan membuatmu lupa akan enam tips buat pencinta wisata kuliner berikut ini. Selalu memperhatikannya bikin wisata kulinermu lebih memuaskan.

1. Buat muslim, perhatikan kehalalannya

ilustrasi brunch (pexels.com/Sam Lion)

Untukmu yang muslim, perihal halal atau haramnya makanan tidak boleh luput dari perhatian. Kalau suatu rumah makan dengan terang-terangan menulis keterangan bahwa hidangannya tidak halal, tentu mudah untuk orang asing sepertimu menghindarinya. Namun, beberapa pedagang kadang tak mencantumkan hal tersebut.

Kamu yang gak cermat dapat saja berpikir menunya pasti halal karena familier di masyarakat. Misalnya, menu bakmi yang kebanyakan murni menggunakan ayam atau sapi. Tapi, hidangan bakmi yang tidak halal juga tak sedikit sehingga dirimu sebaiknya mencermatinya.

Kamu bisa mencari informasi melalui internet sebelum mencoba makan di suatu tempat. Bila informasi yang dicari gak ada dan dirimu antara penasaran ingin mencoba sekaligus khawatir ternyata gak halal, tanyakan saja pada pelayan sebelum memesannya. Kalau ternyata tak halal, tidak apa-apa untukmu keluar dan mencari tempat makan yang lain.

2. Hati-hati dengan tempat makan yang tak memajang harga

ilustrasi papan harga (pexels.com/David Guerrero)

Meski menu yang dijual sangat merakyat dan kamu tahu harga rata-ratanya, bukan berarti itu berlaku juga di tempat makan yang dituju. Tanpa adanya daftar harga, banyak pengunjung bisa terkecoh. Setelah kamu memesan ini itu, ketika membayar nanti terkaget-kaget dengan harganya yang tak masuk akal.

Tidak membayarnya juga gak mungkin sebab dirimu telanjur menyantapnya. Maka dari itu, tempat makan yang tidak memajang daftar harga sebaiknya dihindari. Atau, kamu bertanya dulu mengenai harga dari setiap menu yang ingin dipesan.

Sering-sering pula mencari informasi dari sesama penggemar wisata kuliner tentang tempat makan yang sering mengecoh wisatawan dengan harga selangit. Wisata kuliner seharusnya memberimu kepuasan rasa dan harga, bukan malah merasa tertipu. Kalau ada kawan atau saudara yang merupakan orang asli di suatu daerah, lebih baik mengajaknya biar kamu gak mudah ketahuan sebagai wisatawan. 

3. Tanyakan seporsi bisa untuk berapa orang

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Denys Gromov)

Makanan yang dijual per porsi tidak selalu berarti hanya bisa disantap oleh satu orang. Ada pula menu yang seporsinya bisa untuk ramai-ramai sehingga meski kamu datang dengan beberapa orang, memesan satu porsi saja sudah cukup. Bahkan menu yang biasanya untuk satu orang pun, di tempat lain dapat berarti menu jumbo.

Untuk menghindari kalian memesan terlalu banyak makanan, sebaiknya tanyakan pada pelayan mengenai seporsi bisa buat berapa orang. Apalagi bila dari daftar harganya saja sudah cukup mahal per porsinya. Kalau harga bahannya biasa saja, boleh jadi porsinya untuk keluarga.

Sayang apabila makanan yang dipesan banyak yang tersisa hanya karena kesalahan menghitung porsi yang dibutuhkan. Lebih baik kalian nanti menambah lagi jika kurang ketimbang kelebihan. Tapi bila ini telanjur terjadi, sisa makanannya dibungkus saja daripada mubazir. 

4. Tanyakan pula bahan dan gambaran rasa dari menu yang asing

ilustrasi melihat buku menu (pexels.com/Oleksandr P)

Salah satu tujuan berwisata kuliner memang buat mencicipi menu-menu yang gak familier untukmu. Akan tetapi, kamu juga tak perlu malu-malu untuk bertanya apabila nama-nama menunya terlalu asing. Dirimu bahkan belum pernah melihat ulasannya.

Meski harganya cukup terjangkau, lebih baik kamu memastikannya dulu pada pelayan. Menu apakah itu? Apa saja bahannya? Dan, bagaimana rasanya? Jangan sampai ada bahannya yang ternyata merupakan pantanganmu.

Atau, rasanya yang cenderung asam gak cocok dengan lidahmu. Sekalipun hobimu berwisata kuliner, bukan berarti kamu bakal doyan semuanya. Tahu makanan yang dipesan akan menciptakan kesadaran tentang apa yang masuk ke dalam tubuh dan apakah biayanya sepadan dengan rasanya.

5. Hindari terlalu memercayai ulasan dan rekomendasi di internet

ilustrasi bersantap (pexels.com/Kampus Production)

Tentu saja ulasan dan rekomendasi dari internet berguna buat memberimu pertimbangan tentang tempat makan yang layak dikunjungi. Namun, sebaiknya kamu tidak menjadikannya satu-satunya alasan untuk pergi ke suatu restoran atau warung. Bagaimanapun juga, semua ulasan dan rekomendasi itu berdasarkan subjektivitas setiap orang.

Pun ada ulasan dan rekomendasi yang tidak apa adanya sehingga bila dirimu asal mengikutinya mungkin bakal kecewa. Feeling-mu pun perlu diasah supaya dapat menemukan tempat makan yang benar-benar enak sekalipun tidak terkenal di medsos bahkan tempatnya sepi. Kalau kamu bisa menemukannya kemudian merekomendasikannya ke lebih banyak orang, dirimu membantu usaha tersebut lebih berkembang.

Bila membutuhkan rekomendasi tempat makan yang harus dicoba, sebenarnya kamu lebih tepat memintanya dari orang yang betul-betul dikenal. Kalian saling tahu selera masing-masing sehingga rekomendasi darinya lebih berpeluang cocok juga buatmu. Tempat makan yang viral bukan karena rasanya, melainkan hal-hal lain yang kurang relevan seperti pesona fisik pedagangnya sebaiknya juga tak menjadi tujuan wisata kuliner yang utama.

6. Jangan habiskan uangmu dan menggadaikan kesehatan

ilustrasi mengambil makanan (pexels.com/Oleksandr P)

Sama seperti pemilik hobi yang lain, kamu dapat gak peduli soal pengeluaran bila sudah menginginkan berbagai makanan. Pengalaman menikmati berbagai rasa seperti tak bisa diukur dengan uang. Namun, ingat bahwa hidup ini bukan hanya tentang makan.

Masih banyak kebutuhan yang mesti dipenuhi sehingga membuang terlalu banyak uang cuma untuk makan dan minum bukanlah sikap yang bijaksana. Makan penting, tetapi kalau sudah menjadi hobi cenderung kurang baik. Apa-apa yang dibeli dan dikonsumsi tak lagi sebatas buat memenuhi kebutuhan melainkan keinginan yang tak ada habisnya.

Selain bisa menguras isi kocekmu, hobi berwisata kuliner yang jorjoran juga akan mengorbankan kesehatanmu. Kalori yang masuk bisa jauh lebih besar daripada kebutuhan harianmu. Belum lagi kandungan gizinya yang tidak seimbang seperti terlalu banyak lemak atau protein. Konsumsi yang berlebihan akan berdampak buruk pada kesehatanmu.

Sesenang-senangnya kamu berwisata kuliner, jangan melakukannya tanpa perhitungan keuangan maupun kesehatan. Semua hobi bisa berakibat positif maupun negatif tergantung dari caramu dalam menjalankannya. Selalu terapkan enam tips buat pencinta wisata kuliner untuk petulangan rasa yang lebih sehat dan menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us