Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Mengelola Emosi Negatif Jadi Positif dengan Lebih Bijaksana 

Ilustrasi emosi (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Seperti introver pada umumnya, memperlihatkan emosi itu adalah hal yang tabu. Daripada menangis atau marah, menahan emosi jadi kebiasaan yang umum dilakukan introver. Padahal memendam emosi terlalu lama itu gak baik untuk kesehatan jiwa.

Dari studi yang dilakukan oleh para psikolog di University of Rochester dan Harvard School of Public, menekan emosi bisa membuat seseorang depresi yang mendalam. Jika dibiarkan bisa menyebabkan beberapa penyakit fatal seperti sakit jantung dan kanker. Buanglah dengan cara yang bijak, seperti cara di bawah ini.

1. Tuliskan emosimu

pexels.com/ Pedro Figueras

Menuliskan emosi adalah cara pertama untuk bisa mengeluarkan rasa marah dengan damai. Studi yang dipimpin oleh Profesor Matthew D. Lieberman di UCLA menyebutkan bila melabelkan perasaan yang ada dalam diri bisa membuat pikiranmu lebih tenang.

Jadi gak ada salahnya untuk menulis emosi yang kamu rasakan dalam sebuah coretan. Apakah kamu marah, sedih, stres, atau lelah, tuliskan perasaan yang sedang kamu alami. Menuliskan emosimu secara konkret bisa membuat jiwa dan pikiranmu lebih damai, lho.

2. Berolahraga ringan

pexels.com/Lukas Hartmann

Menurut American Physiological Association, berolahraga selama lima menit saja terbukti bisa memperbaiki mood jelek seseorang. Gak usah melakukan olahraga yang berat, cukup berjalan di sekitar rumah atau kantor dapat membuatmu lebih kalem. Olahraga ringan juga digunakan untukmu berpikir dan juga merefleksi apa yang sudah terjadi.

3. Membuat jurnal

pexels.com/Negative Space

Kalau tadi sudah menuliskan emosi untuk membuatmu lebih tenang, maka menulis jurnal bisa digunakan untuk mengelola emosimu. Beberapa riset yang diterbitkan dalam laman Psych Central memaparkan jika jurnal bermanfaat untuk mengurangi stres, membantu kamu menyelesaikan masalah lebih efektif, dan memperbaiki kesehatan mental dan fisikmu. Menarik kan?

4. Berbicara pada orang yang kamu percaya

pexels.com/mentatdgt

Mengutip dari laman Better Health, mengeluarkan unek-unek pada orang lain itu bisa membuat emosi negatifmu lebih terarah. Selain itu, berbicara dengan orang yang kamu percayai juga bisa membuatmu melihat dari perspektif orang lain. Cobalah berbicara pada orangtua, anggota keluarga, atau teman yang bisa dipercaya agar hatimu jadi lebih tenang.

5. Carilah sebab yang membuat emosimu labil

pexels.com/ Andrea Piacquadio

Apakah kamu pernah merasa emosimu berlebih tapi tanpa alasan yang jelas? Terlihat aneh, tapi banyak lho yang mengalami hal ini. Sebenarnya emosi tidak karuan itu muncul karena suatu sebab yang disadari ataupun tidak.  Cobalah untuk menelusuri apa saja yang bisa membuat emosimu berantakan. Kamu bisa melihatnya dari aktivitas atau kejadian yang terjadi sehari-hari.

6. Ubah emosi negatif jadi positif

Ilustrasi melukis (pexels.com/Craig Adderley)

Manfaatkanlah emosi negatifmu menjadi hal yang produktif. Tuangkan rasa marahmu dalam tulisan pendek, rasa sedihmu dengan menggambar, rasa lelah dengan nyanyian, atau kegiatan lain yang bisa membuatmu happy dan positif.

Jangan biarkan emosi negatif membuatmu tidak karuan. Keluarkanlah emosimu dengan hal yang lebih bijaksana ya. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us