Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/katrina marti)
ilustrasi dua perempuan (pexels.com/katrina marti)

Intinya sih...

  • Kumpul keluarga Lebaran seharusnya menyenangkan
  • Ucapan kurang enak sering terdengar, termasuk tentang berat badan
  • Respon tenang dengan tujuh cara menjawab yang baik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berkumpul bersama keluarga di hari Lebaran seharusnya menjadi momen yang menyenangkan. Makin lama kalian tidak berjumpa, makin seru obrolannya dan bikin betah. Akan tetapi, seperti sudah menjadi pengetahuan umum bahwa di acara kumpul-kumpul begini kerap ada ucapan saudara yang kurang mengenakkan.

Selain pertanyaan tentang pernikahan, hasil merantau, dan sebagainya juga sering terdengar komentar seputar bentuk tubuh. Kamu bakal dikomentari apabila terlihat mengalami pertambahan berat badan. Meski penilaian mereka kadang gak akurat karena hanya mengandalkan ingatan ketika kalian terakhir bertemu.

Haruskah dirimu kesal saat mendengar komentarnya bahwa kamu tambah gemuk? Walaupun hati terasa kurang nyaman, tetaplah tenang supaya responsmu terukur. Bagaimanapun juga, Lebaran waktunya memperkuat silaturahmi. Selain lebih bersabar, kamu bisa menerapkan tujuh cara menjawab berikut ini.

1. Benarkan tanpa merasa insecure atau tersinggung

ilustrasi berkumpul (pexels.com/Matheus Bertelli)

Agar kamu tidak terlalu mudah tersinggung, mendasarkan diri pada fakta akan membantumu. Apabila kamu juga merasa berat badanmu bertambah setelah berpuasa, benarkan saja penilaian orang tersebut. Meski dirimu belum menimbang, kamu dapat berkata sepertinya memang begitu.

Dirimu merasa celana terasa lebih sesak atau perutmu gak datar lagi ketika berbaring. Jika kamu rutin menimbang berat badan, bisa katakan dengan santai berapa kilogram kenaikan berat badanmu. Kejujuran seperti ini tidak buruk dan tak selalu berujung celaan dari orang lain. Faktanya memang banyak orang yang mengalami kenaikan bobot tubuh justru selepas berpuasa sebulan penuh.

2. Akui jika selama puasa kamu berhenti berolahraga

ilustrasi berkumpul (pexels.com/Jeff Vinluan)

Dengan cara ini, kamu tidak sekadar membenarkan penilaian orang akan pertambahan berat badanmu. Kamu juga menarik kesadaran diri tentang penyebab kenaikan bobot tersebut. Jika sebelum Ramadan kamu rutin berolahraga kemudian berhenti total selama bulan puasa, mungkin ini salah satu penyebabnya.

Tidak lagi latihan, banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis, serta langsung tidur setelah sahur cukup cepat meningkatkan berat badan. Boleh jadi lawan bicaramu juga mengalami hal yang sama. Dia  menjadi mager selama berpuasa dan takut gak kuat apabila mesti tetap berolahraga. Kalian dapat saling menyemangati agar sehabis ini kembali rutin latihan.

3. Bercanda sekaligus penuh syukur, buka dan sahurnya enak-enak

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Kenneth Surillo)

Kalau kamu bilang penambahan berat badanmu karena menu buka dan sahurmu enak-enak, tak berarti pamer. Sebab standar enak bagi setiap orang berbeda. Sebagai contoh, Ramadan di tahun-tahun yang lalu dirimu membeli makanan buat sahur dan berbuka seaadanya saja di warung-warung.

Sampai kamu bosan dengan rasa masakan orang lain sehingga nafsu makan berkurang. Namun, bulan puasa kali ini dirimu bertekad buat memasak sendiri. Meski lebih ribet, keuntungannya kamu dapat memasak sesuai resep keluarga serta selera sendiri. Walau masakannya sederhana seperti sayur asem dan ikan asin, buatmu sudah enak sekali dan bikin ingin terus menambah nasi.

4. Bilang dia juga lebih berisi jika tampaknya memang demikian

ilustrasi kumpul Lebaran (pexels.com/Toàn Văn)

Terkadang seseorang lebih mudah menyadari perubahan bentuk tubuh orang lain daripada diri sendiri. Agar percakapan seimbang, tidak salah kalau kamu dengan jujur juga menyampaikan penilaianmu. Bila berat badannya tampak bertambah, katakan apa adanya. Tentu tanpa maksud mengolok-olok.

Cukup kamu menunjukkan tetap senang melihatnya dalam kondisi sehat bahkan mungkin lebih segar daripada saat ia kurus. Jika dirimu menyampaikan penilaian yang jujur, dia pasti menahan diri agar tidak sembarangan mengomentari tubuhmu. Percakapan seputar berat badan akan segera beralih ke hal-hal lain.

5. Koreksi kalau angka timbanganmu tetap bahkan turun

ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Alasan terbaik untukmu jangan terlalu cepat rendah diri ketika dikomentari tambah gemuk adalah itu belum tentu benar. Orang lain hanya melihatmu sekilas dan tidak betul-betul menjadi saksi ketika kamu menimbang berat badan. Mereka sangat mungkin keliru apalagi jika perubahan yang dimaksudnya gak terlalu signifikan.

Kalau kamu sudah menimbang berat badan beberapa hari terakhir dan angkanya sama atau malah turun, langsung saja menyangkal penilaiannya. Beri tahu dia tentang berat badanmu sebelum berpuasa dan sekarang. Tentu ada kemungkinan dia kurang percaya. Akan tetapi, lebih penting daripada penilaiannya ialah angka hasil penimbanganmu.

6. Berkelakar habis Lebaran kayaknya berat badan naik lagi

ilustrasi kumpul Lebaran (pexels.com/Jepret Je)

Ini candaan sekaligus hal yang kerap terjadi. Pasalnya, lama berpuasa bisa bikin kamu kalap saat Lebaran. Terlebih dengan adanya berbagai sajian yang menggugah selera, bersantan, dan berbahan utama daging. Ditambah kue-kue khas Idul Fitri yang manis tentu sangat mungkin menyebabkan bobotmu bertambah.

Dengan dirimu sudah menyampaikan kemungkinan berat badan masih akan naik, orang lain berhenti berekspektasi kebalikannya. Walau tentu saja, kamu pun bakal tetap berusaha mengendalikan keinginanmu buat terus mengunyah. Sering kali lawan bicara merespons dengan menenangkanmu. Berat badanmu bakal kembali turun setelah liburan habis dan dirimu kembali beraktivitas seperti biasa.

7. Sampaikan bahwa kamu malah lebih suka berat badan sekarang

ilustrasi kumpul Lebaran (pexels.com/Beyzaa Yurtkuran)

Penambahan berat badan tak selalu buruk. Khususnya untukmu yang semula termasuk kurus. Memang cita-citamu untuk mencapai berat badan yang lebih ideal. Hanya saja di bulan-bulan lain gak mudah karena kamu sudah terlalu lelah bekerja. Makan saja sering terlambat.

Lain dengan selama Ramadan. Dirimu pulang kerja lebih awal dan segera makan saat waktu berbuka serta sahur. Jika kamu menyukai penampilanmu yang sekarang dengan tambahan bobot beberapa kilogram, katakan saja di depannya. Sampaikan bahwa dengan berat saat ini dirimu merasa lebih mantap ketika berdiri atau mengendarai sepeda motor. Gak seperti ketika kamu masih kurus.

Meski komentar tentang berat badan kurang etis, dirimu tak selalu perlu meresponsnya dengan kemarahan. Ramah pun masih bisa kok, dengan kamu menerapkan tujuh cara menjawab di atas. Asal kamu tahu, terkadang orang hanya asal bilang dirimu tambah gemuk buat membuka obrolan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team