7 Kebiasaan Orang yang Selalu Utamakan Kualitas daripada Kuantitas

Intinya sih...
- Orang yang mengutamakan kualitas hidup dengan penuh kesadaran atau mindfulness.
- Mereka memahami konsep impermanence dan tahu bahwa rasa puas adalah kunci kebahagiaan.
- Slow living membantu mereka menikmati setiap momen tanpa terburu-buru, termasuk dalam hubungan.
Kamu pasti pernah mendengar istilah “lebih baik sedikit tapi berkualitas, daripada banyak tapi biasa saja,” kan? Prinsip ini sering dipegang oleh orang-orang yang memilih kualitas daripada kuantitas dalam berbagai aspek kehidupan mereka.
Tapi, tahukah kamu kalau ada kebiasaan tertentu yang dilakukan oleh mereka yang selalu mendahulukan kualitas? Kebiasaan ini gak hanya membantu mereka menjalani hidup dengan lebih bermakna, tetapi juga memberikan dampak positif untuk kesejahteraannya. Yuk, simak kebiasaan apa saja yang membuat mereka selalu memprioritaskan kualitas!
1. Mempraktikkan mindfulness
Orang yang mengutamakan kualitas kerap hidup dengan penuh kesadaran atau mindfulness. Mereka benar-benar hadir di setiap momen dan menghargai apa yang sedang dilakukan. Misalnya, mereka lebih memilih menikmati secangkir kopi perlahan daripada tergesa-gesa meminum beberapa cangkir tanpa rasa.
Mindfulness membantu mereka fokus pada hal-hal yang penting, sehingga mereka gak terjebak dalam perlombaan tanpa akhir untuk mengumpulkan lebih banyak barang atau pengalaman. Seperti kata seorang ahli mindfulness, Thich Nhat Hanh, “Kesadaran penuh membuat kita lebih menghargai apa yang kita miliki di saat ini.”
2. Memahami bahwa segalanya bersifat sementara
Mereka yang mengutamakan kualitas memahami konsep impermanence, bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara. Pemahaman ini membuat mereka lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas.
Mereka gak sibuk menumpuk barang atau pengalaman, melainkan menikmati apa yang ada saat ini. Menurut Thich Nhat Hanh, “Karena ketidakkekalan, segalanya menjadi mungkin.” Dengan menerima ketidakkekalan, mereka bisa menikmati hidup tanpa tekanan untuk memiliki segalanya.
3. Mengutamakan rasa puas daripada keinginan berlebih
Orang yang memprioritaskan kualitas tahu betul bahwa rasa puas adalah kunci kebahagiaan. Mereka gak terjebak dalam lingkaran keinginan yang tak ada habisnya.
Sebagai gantinya, mereka fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan memberikan makna. Ini bukan berarti mereka berhenti berkembang, tetapi memilih untuk melangkah dengan bijak. Dengan begitu, hidup terasa lebih tenang dan gak penuh dengan tekanan untuk selalu memiliki lebih banyak.
4. Mengadopsi gaya hidup slow living
Di tengah dunia yang serba cepat, mereka yang mengutamakan kualitas memilih untuk hidup lebih lambat. Slow living membantu mereka menikmati setiap momen tanpa terburu-buru.
Mereka tahu bahwa hidup bukan sekadar tentang seberapa banyak yang bisa dicapai dalam waktu singkat, tetapi tentang seberapa dalam kamu menikmati setiap pengalaman. Misalnya, daripada terburu-buru menyelesaikan pekerjaan, mereka lebih memilih melakukannya dengan sepenuh hati untuk mendapatkan hasil terbaik.
5. Membangun hubungan yang bermakna
Dalam hal hubungan, mereka lebih memilih beberapa teman dekat yang bisa dipercaya daripada ratusan kenalan yang hanya tahu permukaan. Hubungan berkualitas memberikan dampak yang jauh lebih besar bagi kebahagiaan dan kesejahteraan mereka. Menurut ahli mindfulness, hubungan yang penuh empati dan kasih sayang gak hanya dapat memperkaya hidup kita, tetapi juga membawa dampak positif bagi orang di sekitar kita.
6. Menerapkan prinsip melepaskan
Mereka yang mengutamakan kualitas paham sekali akan pentingnya melepaskan. Prinsip ini memungkinkan mereka untuk gak terlalu terikat pada barang, pengalaman, atau bahkan hubungan yang sudah gak lagi relevan.
Dengan tidak terikat pada sesuatu, mereka bisa lebih menikmati apa yang dimiliki saat ini. Hal ini juga membantu mereka mengurangi stres dan rasa cemas, karena mereka gak terus-menerus mengejar sesuatu yang gak diperlukan.
7. Menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana
Bagi mereka yang memprioritaskan kualitas, kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil. Mereka gak perlu pengalaman luar biasa untuk merasa bahagia.
Misalnya, menikmati secangkir teh di pagi hari, mendengar tawa orang tercinta, atau sekadar merasakan angin sejuk di wajah. Kebiasaan ini membuat hidup mereka terasa lebih bermakna dan penuh syukur.
Memilih kualitas daripada kuantitas adalah keputusan yang membutuhkan kesadaran dan kebiasaan yang konsisten. Kebiasaan-kebiasaan seperti mindfulness, hidup dengan lambat, hingga melepaskan, membantu kamu untuk menjalani hidup yang lebih bermakna.
Ingat, bukan seberapa banyak yang kamu miliki yang penting, tetapi seberapa dalam kamu bisa menikmati apa yang ada. Jadi, sudah siap untuk mulai mengutamakan kualitas?
Sumber:
https://www.baselinemag.com/self-development/habits-of-people-who-always-prioritize-quality-over-quantity-in-life-says-psychology/