Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Momen Canggung yang Sering Terjadi Saat Lebaran

ilustrasi momen lebaran (freepik.com/freepik)

Lebaran adalah momen yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan. Setelah sebulan berpuasa, akhirnya bisa berkumpul dengan keluarga besar, menikmati hidangan khas, dan bersilaturahmi dengan sanak saudara.

Namun, di tengah suasana hangat itu, tak jarang kita mengalami situasi-situasi canggung yang membuat ingin segera menghilang atau sekadar mengalihkan pembicaraan.

Momen-momen canggung ini bisa datang dari berbagai arah, mulai dari obrolan basa-basi yang melebar ke hal-hal sensitif, kebiasaan keluarga yang sudah turun-temurun, hingga kejadian-kejadian tak terduga yang terjadi di luar kendali kita. Meski terkadang bikin gelisah, momen-momen ini justru menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita Lebaran yang selalu dikenang.

Nah, berikut ini adalah beberapa momen canggung yang sering terjadi saat Lebaran. Kamu pernah mengalami salah satunya, gak?

1. Dilontarkan pertanyaan sensitif

ilustrasi momen lebaran (freepik.com/freepik)

Pertanyaan “Kapan nikah?”, "Kapan punya anak?", "Kerja di mana?" atau "Gaji berapa?" sudah seperti tradisi wajib setiap Lebaran. Biasanya, pertanyaan ini dilontarkan oleh om atau tante yang jarang bertemu dan ingin sekadar membuka percakapan. Namun, bagi yang ditanya, rasanya seperti sedang diinterogasi tanpa persiapan.

Situasi ini semakin canggung ketika kita tidak punya jawaban pasti.Alih-alih menjawab panjang lebar, biasanya kita hanya bisa tersenyum kaku dan berharap ada seseorang yang segera mengalihkan pembicaraan.

2. Salah mengenali saudara jauh

ilustrasi momen lebaran (freepik.com/freepik)

Lebaran adalah waktu di mana keluarga besar berkumpul, termasuk saudara-saudara jauh yang mungkin hanya kita temui sekali dalam beberapa tahun. Sering kali, kita lupa siapa mereka, dan lebih parahnya, malah salah memanggil atau menyapa mereka dengan nama orang lain. Momen ini terasa semakin canggung ketika mereka ternyata masih ingat betul tentang kita.

Biasanya, kita akan mencoba menyelamatkan diri dengan bertanya, “Eh, sekarang kerja di mana?” atau “Udah punya anak berapa?” sambil berharap obrolan beralih ke topik lain. Tapi jika ternyata mereka juga lupa tentang kita, situasinya justru jadi lebih aneh karena sama-sama berusaha mengingat-ingat hubungan keluarga.

3. Amplop THR yang isinya mengejutkan

ilustrasi amplop (pexels.com/cottonbro studio)

Momen pembagian THR dari para saudara yang lebih tua ke anak-anak atau yang lebih muda selalu dinanti. Namun, terkadang, ada kejadian canggung ketika menerima amplop yang isinya jauh dari ekspektasi, bisa lebih sedikit atau bahkan kosong karena lupa diisi. Situasi ini semakin awkward ketika kita membuka amplop di depan pemberi tanpa sengaja.

Sebagai penerima, sebaiknya kita harus pintar menyembunyikan ekspresi agar tidak terlihat kecewa atau terkejut. Sementara itu, sang pemberi mungkin akan merasa tidak enak dan buru-buru mencari cara untuk memperbaiki situasi. Agar tidak terjadi insiden seperti ini, sebaiknya amplop THR langsung disimpan tanpa dibuka di depan umum!

4. Lupa nama anak saudara atau keponakan

ilustrasi momen lebaran (pexels.com/rawpixel.com)

Saat Lebaran, kita bertemu dengan banyak keponakan atau anak-anak saudara yang jarang kita jumpai. Karena sudah lama tidak bertemu, kita sering kali lupa nama mereka. Yang lebih canggung lagi adalah ketika kita harus memanggil mereka, tapi tidak tahu harus menyebut nama siapa.

Biasanya, kita akan menghindari penyebutan nama dan hanya berkata, “Eh, sini deh! Udah gede banget ya sekarang!” sambil berusaha mengingat. Tapi jika orangtuanya sadar bahwa kita lupa, mereka sering kali dengan bercanda mengingatkan, “Masa lupa sih, kemarin waktu kecil sering main sama kamu!” dan itu justru membuat kita semakin malu.

5. Dipaksa makan padahal sudah kenyang

ilustrasi momen lebaran (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Salah satu hal wajib saat Lebaran adalah menjamu tamu dengan makanan khas, seperti ketupat, opor ayam, dan kue kering. Namun, momen canggung muncul ketika kita sudah kenyang, tetapi tuan rumah tetap memaksa untuk makan lagi. Mereka akan berkata, “Masa sih udah kenyang? Ayo tambah lagi, ini masih banyak loh!”

Menolak terlalu keras bisa dianggap tidak sopan, sementara jika dipaksakan, perut sudah tidak sanggup menerima makanan lagi. Biasanya, kita akan berusaha makan sedikit sekadar menghargai, sambil berharap ada tamu lain yang datang sehingga fokus tuan rumah bisa teralihkan.

6. Ketahuan ngumpet dari tamu

ilustrasi momen lebaran (freepik.com/freepik)

Kadang, kita merasa lelah atau ingin menghindari obrolan dengan tamu tertentu, sehingga memilih untuk bersembunyi di kamar atau pura-pura sibuk di dapur. Namun, momen canggung terjadi saat kita ketahuan oleh tamu atau bahkan dipanggil langsung oleh orangtua. “Loh, si A mana? Masa gak salaman sih?” dan kita pun terpaksa keluar dengan senyum kaku.

Situasi ini semakin awkward jika tamu tersebut ternyata orang yang sering memberi pertanyaan tidak nyaman, seperti “Udah kerja di mana?” atau “Kapan punya anak?”. Pada akhirnya, kita hanya bisa pasrah dan berusaha menjawab dengan santai, sambil menunggu momen mereka beralih ke orang lain.

7. Bersalaman tapi lupa nama orangnya

ilustrasi bersalaman (pexels.com/George Milton)

Momen Lebaran selalu identik dengan silaturahmi dan bersalaman dengan banyak orang. Namun, ada kalanya kita harus berjabat tangan dengan seseorang yang wajahnya familiar, tetapi kita sama sekali lupa namanya. Lebih canggung lagi kalau orang tersebut justru menyapa dengan antusias, menyebut nama kita, dan bertanya tentang kehidupan kita.

Dalam situasi seperti ini, biasanya kita akan mencoba menghindari penyebutan nama dengan berkata, “Eh, gimana kabarnya sekarang?” atau “Wah, udah lama banget gak ketemu ya!” sambil berharap mereka tidak menyadari bahwa kita sebenarnya lupa. Tapi kalau mereka sadar, bisa-bisa kita malah kena ledekan di depan banyak orang!

Lebaran memang momen yang penuh kehangatan, tapi juga tak lepas dari berbagai situasi canggung yang sering terjadi. Meski terkadang membuat kita merasa tidak nyaman, momen-momen ini justru menjadi bagian dari cerita unik yang selalu diingat setiap tahun. Pada akhirnya, semua kejadian ini hanyalah bumbu yang membuat Lebaran semakin berwarna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us