Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada golongan yang sudah pasti memperoleh kebahagiaan di dunia tanpa harus melalui kerja keras. Kebahagiaan ini bersifat alami, dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi kita. Tentu saja ini merupakan hadiah untuk kita sebagai umat Islam yang tidak boleh disia-siakan.

Bersamaan dengan itu, Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 6)

Beranjak dari ayat tersebut, para ulama merangkai golongan yang dijamin memperoleh kebahagiaan di dunia. Bahagia memang sifatnya relatif, tapi jika kita renungi bersama, jika kita berada dalam masalah, lalu di situ ada jalan keluarnya, tentu perasaan kita akan menjadi bahagia, bukan?

Nah, buat kamu yang penasaran siapa saja tujuh golongan yang dijamin bahagia di dunia dalam Islam, simak penjelasannya di bawah, ya!

1. Orang yang sedang terpaksa

ilustrasi orang diancam (pexels.com/cottonbro studio)

Jika dalam keadaan terpaksa, kita boleh mengambil pilihan meski hal itu berhubungan dengan sesuatu yang dilarang dalam agama. Contohnya kita dipaksa minum arak, dan jika kita tidak meminumnya akan diancam dan dibunuh. Keadaan seperti ini kita diperbolehkan untuk meminumnya dengan niat melindungi diri (Hifdz al-Nafs).

Contoh lain, kita dipaksa masuk agama sebelah dan jika menolak akan dibunuh. Ini diperbolehkan untuk sementara waktu dengan alasan melindungi diri dari kematian. Adapun jika keadaan telah aman, maka dianjurkan untuk membaca kalimat syahadat lagi, memperbanyak istighfar serta melakukan rutinitas seperti biasanya.

Meskipun begitu, tidak semua hal yang berkaitan dengan larangan boleh dilakukan. Jika hubungannya dengan pemerkosaan dan membunuh nyawa seseorang, hukumnya tidak diperkenankan. Alasannya, karena melanggar hifdzul nasab (menjaga nasab atau keturunan) dan hifdzun nafs (menjaga jiwa). 

2. Orang lupa

Editorial Team

Tonton lebih seru di