Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tantangan Menemukan Keseimbangan Hidup di Era Serba Instan

ilustrasi bermalasan (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi bermalasan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan kehidupan di era sekarang yang serba instan. Gaya hidup yang cepat dan praktis menjadi andalan. Di sisi lain, kita juga harus bisa menemukan keseimbangan agar kehidupan tetap tertata.

Namun, upaya menemukan keseimbangan hidup di era serba instan memiliki banyak tantangan. Bahkan menjadi situasi yang tidak mudah untuk dihadapi. Dengan mengetahui beberapa tantangan di bawah ini, kamu dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.

1. Menerima arus informasi yang berlebihan

ilustrasi membuka sosial media (pexels.com/energepic.com)
ilustrasi membuka sosial media (pexels.com/energepic.com)

Gaya hidup instan di era sekarang memang menjadi andalan. Apalagi kita dimanjakan dengan berbagai cara yang mudah dan praktis. Bahkan tidak perlu bersusah payah untuk merealisasikan apa yang diinginkan. Tapi apakah gaya hidup serba instan itu selalu baik?

Justru kita menghadapi tantangan dalam menemukan keseimbangan hidup. Dalam situasi ini, otomatis menerima arus informasi yang berlebihan. Sedangkan arus informasi yang terlalu banyak dapat menimbulkan kebingungan. Termasuk lebih mempercayai informasi yang bersumber dari opini daripada fakta.

2. Kehilangan kehadiran emosional

ilustrasi merenung (pexels.com/Quoc Bao)
ilustrasi merenung (pexels.com/Quoc Bao)

Barangkali kamu termasuk orang yang merasakan gaya hidup serba instan. Segala sesuatu yang cepat selalu menjadi pilihan utama. Tapi kondisi ini juga turut membawa sisi negatif. Kita akan kesulitan dalam menemukan keseimbangan hidup.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena gaya hidup serba insan turut menghilangkan kehadiran emosional. Kita tumbuh menjadi individu yang kehilangan empati dan kepedulian. Segala sesuatunya hanya berfokus pada kemudahan diri sendiri.

3. Pola hidup instan mengurangi ketahanan

ilustrasi menyerah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menyerah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika dilihat sekilas, gaya hidup serba instan memang menggiurkan. Tapi jika membahas tentang keseimbangan hidup, tentu kita dapat melihat fakta secara jelas. Karena gaya hidup serba instan justru menjadi tantangan dalam menemukan keseimbangan.

Ini disebabkan oleh pola hidup instan yang turut mengurangi ketahanan. Meskipun berhasil memperoleh kemudahan, kamu tidak terdapat perasaan puas di dalamnya. Ini yang akan menumbuhkan perasaan pesimis sehingga memupus semangat dan motivasi dalam menjalani hidup.

4. Keberadaan teknologi yang mendominasi

ilustrasi membuka media sosial (pexels.com/Cottonbro studio)
ilustrasi membuka media sosial (pexels.com/Cottonbro studio)

Kehidupan serba instan tidak bisa dipisahkan dari perkembangan teknologi yang pesat. Terutama yang berkaitan dengan teknologi digital. Bahkan ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Contohnya seperti keberadaan media sosial yang pasti dimiliki oleh generasi muda.

Namun, di sinilah tantangan menemukan keseimbangan hidup di era serba instan. Kita akan dihadapkan dengan keberadaan teknologi yang mendominasi. Seseorang terlalu bergantung pada teknologi yang menghadirkan segala macam kemudahan. Namun ia lupa dengan konsistensi dan kesabaran dalam berusaha.

5. Terjebak gaya hidup konsumtif

ilustrasi gaya hidup konsumtif (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi gaya hidup konsumtif (pexels.com/Max Fischer)

Apapun alasannya, gaya hidup konsumtif memang tidak bisa dibenarkan. Apalagi sampai mengorbankan kebutuhan utama hanya untuk menuruti gaya hidup sesaat. Jika kita membahas tentang gaya hidup konsumtif, ternyata ini masih memiliki keterkaitan dengan kehidupan serba instan.

Terjebak gaya hidup konsumtif menjadi salah satu tantangan menemukan keseimbangan. Kemudahan dalam berbelanja menjadi sebab seseorang menormalisasi pemborosan. Standar yang diciptakan di media sosial diikuti hanya karena tidak ingin ketinggalan tren.

6. Pergeseran nilai-nilai hidup

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Timur Weber)

Kehidupan serba instan di satu sisi memang menghadirkan kemudahan. Kita tidak perlu bersusah payah dan menunggu dalam waktu lama. Namun demikian, kehidupan serba instan ternyata juga menjadi tantangan dalam menemukan keseimbangan hidup secara utuh.

Hal ini turut dipengaruhi oleh pergeseran nilai-nilai hidup yang dianut oleh masyarakat. Standar-standar yang berlaku di lingkungan sosial seringkali memaksa seseorang mengorbankan pedoman. Kemudian beralih pada sesuatu yang praktis dan cepat tanpa bersusah payah.

7. Tekanan untuk selalu produktif

ilustrasi bekerja (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Christina Morillo)

Selama ini, sudahkah kamu menyadari kehidupan yang serba instan? Kita seolah dimanjakan dengan segala sesuatu yang cepat dan tanpa bersusah payah. Tapi di satu sisi, juga tidak mudah dalam menemukan keseimbangan.

Dalam menjalani kehidupan yang serba instan, kita dihadapkan dengan tekanan untuk selalu produktif. Era digital mempermudah kita untuk selalu terhubung dengan pekerjaan, bahkan di luar jam kerja. Notifikasi email atau tugas yang terus datang menciptakan tekanan untuk terus aktif dan produktif.

Menemukan keseimbangan hidup di era yang serba cepat adalah tantangan besar yang dihadapi banyak orang saat ini. Mereka terlalu dimanjakan oleh kemudahan dan gaya hidup praktis. Sudah tentu ini menjadi perhatian tersendiri. Dalam rangka mengantisipasi tantangan tersebut, apakah kamu sudah mempersiapkan langkah yang tepat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us