7 Tantangan yang Dihadapi saat Memelihara Anak Anjing Pertama Kali

Tak jarang orang memilih untuk memelihara anak anjing karena mudah diatur, terlihat menggemaskan, dan energik. Namun, tidak semua yang terlihat menyenangkan itu memang menyenangkan.
Sama seperti hewan peliharaan lain, puppy atau anak anjing tetap mempunyai tantangan tersendiri saat merawatnya. Selain memiliki energi yang berlebihan hingga membuat pemiliknya kewalahan dan hobi mengacak-acak isi rumah, anak anjing juga mempunyai tujuh tantangan lain yang harus dihadapi oleh pemiliknya berikut ini.
1. Pemilik harus siap melatih anak anjing

Salah satu hal terpenting ketika memelihara anak anjing adalah melatihnya. Supaya mudah diarahkan, melatih hewan satu ini wajib dilakukan dalam proses membesarkannya.
Tenang saja, melatih dia jadi kegiatan yang menggemaskan sekaligus membangun interaksi yang menyenangkan dengannya saat berlatih. Dalam momen ini, kamu juga bisa mengajari berbagai perintah, lho.
Tapi harus diakui, melatih anak anjing itu sangat tidak mudah. Dibutuhkan kesabaran ekstra dan proses yang panjang agar dia menjadi anjing yang pintar dan patuh.
2. Perhatikan pola makan dan menunya

Mendapatkan jenis makanan yang benar-benar tepat untuk anak anjing adalah hal yang menghabiskan banyak waktu serta kesabaran. Bahkan, tak sedikit pemilik anak anjing yang baru mendapatkan makanan yang cocok untuk hewan ini setelah 6 bulan, lho.
Makanan anak anjing memang banyak dijual di pasaran. Namun yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka bukan tugas yang mudah. Jika perlu, kamu bisa mencampur satu makanan dengan makanan lain, hingga jadi menu makan sehat untuknya. Di samping itu, kamu juga perlu mencari tahu makanan apa yang paling sesuai dengan anak anjing milikmu dengan berkonsultasi pada dokter hewan.
3. Menyiapkan anggaran lebih untuk perawatan kesehatannya

Perawatan kesehatan jadi salah satu pengeluaran terbesar yang harus kamu siapkan setiap bulan. Siapkan waktu setidaknya sebulan sekali untuk melakukan konsultasi kesehatan anak anjing.
Selain itu, kamu juga perlu memastikan bahwa vaksinasi yang didapatnya harus lengkap untuk menunjang kesehatannya. Siapkan juga anggaran tambahan untuk pemeriksaan detail untuk kuku, mata, dan organ tubuh lainnya, ya.
4. Rutin mengajaknya berolahraga

Meski terlihat lucu, namun anak anjing yang mager cenderung mudah mengalami kenaikan berat badan. Kalau didiamkan, berbagai risiko kesehatan akan menghantuinya. Walau terlihat dia suka melompat atau berlari kecil, kamu tetap wajib menyediakan waktu khusus untuk mengajaknya berlari-lari di sekitar rumah.
Memang terlihat banyak menghabiskan waktu, tapi kegiatan ini wajib dilakukan. Sisi positifnya, selain anak anjing tetap sehat, aktivitas ini juga bisa membuat stamina tubuh tetap prima, kok. Jadi, tak ada ruginya kalau kalian memasukkan list olahraga dalam kegiatan rutin, kan?
5. Mengajak anak anjing bersosialisasi dengan yang lain

Biasanya anak anjing yang baru diadopsi mempunyai kesulitan dalam bersosialisasi. Ini terjadi karena setelah dia lahir, anak anjing tidak diperbolehkan untuk berinteraksi dengan anjing tempatnya dilahirkan.
Untuk melakukannya, kamu tak boleh langsung memaksanya. Biarkan setahap demi setahap, hingga anak anjing mau berdekatan dengan anjing lainnya.
Namun, ketika dia mulai terlihat bingung atau cemas, tak ada salahnya kamu memisahkan dia dengan anjing lainnya. Lakukan hal ini berulang-kali hingga dia merasa nyaman berdekatan dengan anjing atau makhluk hidup lainnya.
6. Mengotori rumah

Sebab belum dilatih, tak sedikit anak anjing yang buang air besar sembarangan. Tentu saja, kamu harus siap dengan kemungkinan membersihkan kotorannya setiap saat. Mau tidak mau, kamu perlu mengajarkan buang air besar dan buang air di tempat yang sudah ditentukan.
Ini memang sangat menyulitkan sebab anak anjing tidak dapat mengikuti pelatihan secara jelas. Sebab, keinginan buang air itu termasuk proses alami yang tidak tahu kapan datang. Kesabaran berlipat-lipat memang perlu kamu miliki. Jika merasa ingin menyerah, gunakan saja pelatih anjing untuk mengajari hal ini.
7. Hobi menggigit yang dapat melukaimu dan orang lain

Proses tumbuh gigi menjadi salah satu masalah yang akan dialami oleh anak anjing. Proses tumbuh gigi (teething) dapat menyebabkan sakit yang mengganggu kenyamanan.
Tak jarang untuk meredakan rasa nyeri, dia mulai menggigiti hal di sekitarnya. Bukan hanya kursi atau furnitur lainnya sebagai korban gigitannya, kamu dan anggota keluarga lain juga bisa jadi sasaran berikutnya.
Jadi, sebelum hal buruk terjadi segera redakan rasa tidak nyamannya. Kamu harus mau memberinya mainan untuk dikunyah. Berbagai vitamin dan nutrisi lain juga bisa diberikan agar dia merasa nyaman. Meski begitu, tetap saja kemungkinan mengalami diare dan masalah pencernaan lainnya tetaplah tinggi karena hobinya menggigit apa saja.
Setelah mengetahui berbagai tantangan yang akan dihadapi saat memelihara anak anjing untuk pertama kalinya, kamu jadi bisa mempersiapkan waktu, tenaga, dan uang untuk merawatnya. Meski tidak mudah dan murah, tapi melihat kelucuan anak anjing akan membuatmu jadi semangat lagi, deh!