Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menikmati Ramadan bersama sahabat (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi menikmati Ramadan bersama sahabat (pexels.com/PNW Production)

Berburu pahala saat berpuasa di bulan Ramadan memang melelahkan. Bayangkan, di siang hari kita wajib menahan haus dan lapar. Lalu, di malam hari kita dianjurkan untuk mendirikan salat tarawih, witir dan sunnah lainnya. Belum lagi, kita juga harus membagi harta untuk membayar zakat dan disarankan untuk sedekah sebanyak mungkin. 

Tanpa sadar, kita sedang membentuk kebiasaan positif yang mungkin tidak kita dapatkan di luar Ramadan. Rasa lelah itu pasti tidak hanya menguji fisik, tapi juga mental dan spiritual. Dengan menerapkan kebiasaan positif, puasa bisa menjadi momen untuk memperkuat ketahanan mental dan meningkatkan kualitas diri. Ternyata, karakter tangguh pun bisa dibentuk lewat aktivitas puasa Ramadan.

Lantas, apa saja kebiasaan positif saat puasa Ramadan yang bisa membentuk mental lebih tangguh? Simak ulasan berikut. 

1. Menjaga niat dan keikhlasan

ilustrasi meluruskan niat puasa (pexels.com/RDNE Stock project)

Puasa yang diawali dengan niat tulus akan membantumu menjalani detik-detik hari dengan ringan dan penuh makna. Keikhlasan dalam menjalankan ibadah lain selain puasa juga membentuk mentalmu lebih tahan dari rasa malas, godaan untuk tidur dan tantangan lainnya. Sebaliknya, puasa yang gak dilandasi niat tulus dan ikhlas akan membuatmu mudah haus, lapar, banyak tidur dan uring-uringan. 

Itu sebabnya, kamu wajib menyiapkan hati dan niat sebelum menjalankan kewajiban puasa. Katakan bahwa kamu rela menahan diri dari lapar, haus dan godaan dengan ikhlas. Langsung berpuasa tanpa tahu dirimu berniat baik atau tidak hanya akan membuatmu bimbang untuk konsisten atau tidak. 

2. Mengontrol emosi dan perkataan

ilustrasi pria menahan emosi (pexels.com/Craig Adderley)

Sudah menjadi kebiasaan sejak dulu jika Ramadan harus dimuliakan. Caranya, dengan memperbanyak ibadah seperti salat, zikir dan membaca Al-Qur'an. Tidak cuma itu, kita juga diajarkan untuk gak gampang marah dan menjaga lidah dari perkataan gak pantas. 

Jika konsisten menahan diri selama sebulan penuh, kita jadi lebih mampu meregulasi emosi. Ibadah-ibadah yang kita kerjakan juga bertujuan agar pikiran dan batin lebih tenang. Kamu jadi gak mudah marah dan terbiasa bicara dengan sopan. 

3. Memperbanyak ibadah dan refleksi diri

ilustrasi merenung di waktu senja (pexels.com/Keegan Houser)

Bisa dibilang, ibadah yang dikerjakan di Ramadan lebih banyak ketimbang di bulan-bulan lain. Ada tambahan salat tarawih dan puasa di siang hari selama sebulan. Kamu pasti akan merasa lebih sibuk sebab tetap melakukan rutinitas lain seperti biasa seperti bekerja, belajar dan beres-beres di rumah. 

Di satu sisi, kamu lebih lelah dari biasanya. Di sisi lain, kamu jadi lebih disiplin ibadah. Momen ibadah di Ramadan juga memberimu kesempatan untuk refleksi diri demi memperbaiki kualitas iman lebih baik. 

4. Menerapkan pola hidup sehat

ilustrasi tubuh pria yang sehat (pexels.com/Jonathan Borba)

Pada dasarnya, berpuasa adalah cara menerapkan pola hidup sehat dengan bonus pahala. Sebab, jadwal makan saat puasa sangat ideal untuk diet. Diawali dengan makan di waktu sahur lalu bertahan tidak mengisi perut hingga maghrib. Kemudian, makan secukupnya dan lanjut ibadah malam serta istirahat.

Jadwal yang ideal itu mesti didukung dengan makanan bergizi yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Hindari makanan ultra proses dan berbahan tepung. Jika semuanya terpenuhi, tubuh tetap bugar selama menjalani puasa. 

5. Mengelola waktu dengan baik

ilustrasi manajemen waktu yang baik (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Momen puasa Ramadan memang menyibukkan. Di siang hari, kita belajar, bekerja dan beraktivitas seperti biasa tapi dalam kondisi berpuasa. Lalu, malam harinya kita buru-buru untuk salat tarawih dan witir sebanyak 11 rakaat. Ditambah, bangun sebelum subuh untuk persiapan dan makan di waktu sahur. 

Hikmahnya, kita jadi belajar disiplin dalam mengatur waktu. Mulai dari ibadah hingga rutinitas sehari-sehari. Disiplin akan membantumu lebih produktif dan terbiasa efisien dalam bekerja maupun belajar. 

6. Membantu sesama dan berbuat baik

ilustrasi membantu orang sakit (pexels.com/Sarwer e Kainat Welfare)

Kita juga sangat dianjurkan banyak berbagi saat Ramadan. Berbagi takjil untuk buka puasa, nasi kotak untuk sahur, sedekah dan zakat. Dengan berbagi, akan membahagiakan anak yatim, duafa, janda dan orang-orang yang membutuhkan bantuan. 

Dengan rutin berbagi, kamu akan belajar untuk empati. Jika di hari ini, kamu bisa memberi pertolongan, bisa jadi esok atau nanti justru kamu yang membutuhkan bantuan. Berbuat baik akan mendapat kebaikan di kesempatan berbeda. 

7. Menghindari kebiasaan negatif

ilustrasi main ponsel berlebihan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dalam keseharian, banyak sekali kesempatan bagi kita untuk melakukan kebiasaan buruk. Saat bertemu teman, ada peluang untuk bergosip. Saat memegang ponsel, ada peluang untuk berselancar di media sosial secara berlebihan. 

Namun, puasa Ramadan berpotensi jadi rem bagi kamu untuk menahan diri dari kebiasaan buruk. Ada rasa takut bahwa perbuatanmu akan dicatat sebagai dosa besar. Pada akhirnya, kamu hanya akan melihat celah keuntungan untuk berbuat baik dan mengejar pahala di momen puasa. 

8. Bersyukur dan berpikir positif

ilustrasi duduk sembari berpikir positif (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat Ramadan, kita belajar untuk bersyukur dengan makan secukupnya di dua waktu yaitu ketika berbuka dan sahur. Tidak cuma itu, kita juga berterima kasih pada Allah karena masih menyampaikan usia ke Ramadan. Kita juga bersyukur memiliki fisik yang sehat dan kuat sehingga bisa beribadah dengan nyaman. 

Pada akhirnya rasa syukur itu menciptakan banyak pikiran positif. Kita yakin puasa bikin tubuh lebih sehat. Meski banyak pengeluaran saat Ramadan, kita yakin akan mendapat pahala sebagai gantinya. Kita juga percaya, Allah akan melimpahkan kebaikan jika kita juga berbuat baik. 

Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan di atas, puasa Ramadan bisa menjadi momen untuk memperbaiki diri, memperkuat mental, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Selamat mencoba. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team