5 Kebiasaan di Rumah yang Lebih Ramah Lingkungan, Kamu Bisa Tiru!

Demi masa depan yang lebih cemerlang

Ada yang pernah membayangkan hidup di masa depan nanti dengan sampah yang menumpuk? Kamu pasti gak mau hidup dikelilingi sampah dan lingkungan yang rusak, kan? Untuk itu, kamu harus banget mengubah kebiasaan sehari-hari menjadi lebih ramah lingkungan.

Sebenarnya gak susah menerapkan sustainable living, lho. Kebiasaan kecil ini bisa kamu pupuk secara perlahan asal konsisten. Yuk, intip caranya dalam artikel ini!

1. Mengompos sisa makanan

5 Kebiasaan di Rumah yang Lebih Ramah Lingkungan, Kamu Bisa Tiru!Ilustrasi kompos (pixabay.com/melGreenFR)

Sebagai orang yang mengonsumsi makanan setiap hari, hendaknya kita bisa menjadi pribadi yang bijak dalam memanfaatkan sisa makanan. Kalau bisa, jangan sampai ada sisa makanan di rumah. Namun untuk bahan-bahan makanan organik bisa kamu kompos.

Nada Arini, pelaku sustainable living sekaligus founder dari Sustainable Indonesia, menanamkan kebiasaan mengompos dalam keluarganya. Menurutnya mengompos merupakan salah satu kegiatan kecil yang berdampak besar bagi masa depan.

Dalam wawancara eksklusif bersama IDN Times bulan Januari lalu, Nada mengungkapkan, "Di rumahku itu kan yang paling lancar adalah mengompos. Ngompos itu gampang. Tinggal dikumpulin sampah organik dan yang ngompos itu aku. Cuma di rumah itu mereka punya andil kalau abis makan, yang organik dipisah. Aku gak memaksakan mereka untuk ngerti, paham, ikut. Yang bisa dikerjain ya dikerjain."

Maurilla Sophianti, founder komunitas Zero Waste Indonesia mengatakan, "Masak itu aku mengompos sisa konsumsi sehari-hari. Kadang aku juga bikin cairan serbaguna. Jadi aku selalu memikirkan semuanya ini bisa dipakai untuk apa ya, karena zero waste itu kan memaksimalkan apa yang ada, baru kita mikirin untuk beli."

2. Menerapkan conscious living

5 Kebiasaan di Rumah yang Lebih Ramah Lingkungan, Kamu Bisa Tiru!ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Coba tanamkan kebiasaan untuk memaksimalkan apa yang ada di rumah. Contohnya, jangan membeli barang baru ketika barang yang ada belum rusak. Kamu juga bisa meminimalisir pembelian produk-produk tertentu.

Hal ini ditunjukkan Nada Arini dalam kehidupannya sehari-hari. Ia berupaya untuk menerapkan conscious living. Nada memandang bahwa ada banyak cara untuk tidak merusak lingkungan, gak hanya mengurangi sampah aja.

Kamu bisa mengurangi pemakaian mobil, mengurangi penggunaan AC, lebih bijak menggunakan air, atau memanfaatkan air hujan. Nada juga membuat sabun dari minyak jelantah. Bahkan ia bisa keramas tanpa shampoo karena tubuh memiliki natural oil yang akan memproteksi rambut dan kulit.

"Sekarang rambutku ikalnya makin keluar. Jadi udah setahun lebih keramas tanpa shampoo. Itu aku bilas aja pake air, justru nanti aku kasih cuka buah rambutnya. Cuka buah itu bukan membersihkan tapi lebih kayak conditioner. Jadi rambutnya bisa lebih lembut. Cuka buah dilarutin sama air," katanya.

Lingkungan juga bisa rusak karena pengaruh zat kimia yang ada dalam suatu produk. Nada mengungkapkan, "Kalau mau tetep cling ya di-lap bersih, di-lap kering, ya dia pasti akan tetep mengkilat. Kalau toh kotorannya membandel, dikasih baking soda bisa hilang, dikasih cuka bisa ilang. Itu cairan kena tanah, ke air pasti mencemarinya luar biasa banget. Kebutuhan kita yang bling-bling atau bersih sebersih-bersihnya itu kadang juga malah merusak."

3. Menerapkan slow fashion

5 Kebiasaan di Rumah yang Lebih Ramah Lingkungan, Kamu Bisa Tiru!ilustrasi membeli baju (pexels.com/Sam Lion)
dm-player

Amanda Zahra Marsono selaku Head of Public Relations & Marketing Zero Waste Indonesia dalam Tinkerlust Fashion Impact Summit 2022 menyebutkan bahwa industri fashion di Indonesia merupakan penyebab polusi terbesar ke-2. Itulah mengapa kita perlu menjadi konsumen yang sadar dalam penggunaan atau pembelian baju.

Menerapkan slow fashion merupakan salah satu langkah kecil yang berdampak besar. Sebelum membeli, tengok isi lemarimu, siapa tahu ada baju yang masih bagus, kan?  Selain itu, kamu juga bisa meminjam atau menukarkan baju. Dengan melakukan langkah ini, kamu bisa memperpanjang usia baju tanpa harus beli lagi.

Kuncinya adalah belajar hidup mindful. Maurilla Sophian saat diwawancara tim IDN Times pada Desember 2021 menjelaskan, "Dengan aku mindful, jadinya makin dekat atau lebih inget gitu dengan Tuhanku. Sebagai individu, aku pun jadi lebih mengetahui titik cukupku itu di mana. Tentunya kebutuhan tiap orang berbeda, keinginan setiap orang berbeda. Ada garis yang agak blur antara keinginan dan kebutuhan."

Baca Juga: 6 Cara Mudah Menghindari Limbah Fashion dari Diri Sendiri, Yuk Ikuti!

4. Membawa tote bag dan alat makan sendiri

5 Kebiasaan di Rumah yang Lebih Ramah Lingkungan, Kamu Bisa Tiru!Ilustrasi menenteng tas belanja. (pexels.com/Tim Douglas)

Jangan lupa membawa tote bag atau peralatan makan-minum saat berpergian. Tampak sepele, tetapi kedua barang ini sangat kamu butuhkan guna menerapkan hidup lebih ramah lingkungan.

Lakukanlah dari hal terkecil terlebih dulu. Kamu juga bisa menyampaikan pada penjual kalau memang tidak perlu sendok, garpu, atau sedotan plastik. Ketika membeli minuman, kamu juga bisa menggunakan tumblr alih-alih gelas kertas.

"Extra small steps can make a big changes kalau kita ngelakuin bareng-bareng kan sebenarnya sangat besar gitu lho manfaatnya," ujar Maurilla.

5. Batasi penggunaan barang sekali pakai

5 Kebiasaan di Rumah yang Lebih Ramah Lingkungan, Kamu Bisa Tiru!Ilustrasi bank sampah Unilever Indonesia (Instagram/UnileverIDN)

Yuk, ubah kebiasaanmu untuk mengurangi barang sekali pakai. Nada menjelaskan bahwa setiap orang seharusnya punya mindset untuk bijak menggunakan sumber daya. Sebenarnya semua barang bisa menjadi ramah lingkungan ketika kita bisa merawat dan menggunakannya dengan baik.

"Zero waste itu kan memaksimalkan apa yang ada, baru kita mikirin untuk beli. Misalnya buat alas masak ada daun pisang ya aku pake daun pisang, aku gak punya baking paper. Aku gak pake tisu toilet di rumah, gak pake tisu juga kecuali ada tamu," jelas Maurilla.

Itu dia cara-cara memanfaatkan secara maksimal apa yang ada di rumah Maurilla Sophianti. Kalau memang sudah gak bisa dimanfaatkan secara mandiri, baru kamu bisa membawa barang tersebut ke tempat daur ulang atau bank sampah.

Itu dia beberapa kebiasaan yang bisa kamu terapkan di kehidupan sehari-hari. Sebenarnya gak susah, kan?

Baca Juga: 7 Tips Zero Waste di Bulan Ramadan, Kurangi Produksi Sampah

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya