ilustrasi ahli gizi (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
Prospek kerja ahli gizi di Indonesia semakin terbuka lebar. Kebutuhan tenaga gizi tidak lagi terbatas pada sektor kesehatan saja, tetapi juga merambah ke industri makanan, pendidikan, penelitian, hingga layanan konsultasi pribadi. Berikut beberapa pilihan tempat kerja bagi lulusan Ilmu Gizi:
Rumah sakit
Di rumah sakit, ahli gizi bertugas dalam pelayanan gizi klinis, yakni memberikan terapi gizi yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien. Peran ini sangat krusial bagi pasien dengan penyakit kronis, seperti diabetes, gangguan ginjal, hipertensi, atau penyakit jantung. Selain itu, ada pula bidang dietetik yang berfokus pada pengelolaan makanan pasien rawat inap. Ahli gizi memastikan seluruh makanan yang disajikan higienis, bernutrisi seimbang, serta sesuai standar pelayanan rumah sakit.
Puskesmas dan instansi pemerintah
Di puskesmas, ahli gizi berperan aktif dalam program kesehatan masyarakat, seperti pencegahan stunting, penanganan gizi buruk, hingga kampanye edukasi bagi ibu hamil, balita, dan masyarakat umum. Sementara itu di instansi pemerintah, seperti Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan, maupun lembaga seperti Badan Gizi Nasional, ahli gizi terlibat dalam penyusunan kebijakan, program gizi, dan evaluasi kesehatan masyarakat.
Industri makanan dan perusahaan suplemen
Sektor industri makanan dan minuman menjadi salah satu penyerap tenaga ahli gizi terbesar. Mereka berperan memastikan produk yang dibuat memenuhi standar gizi, aman dikonsumsi, serta sesuai regulasi pemerintah. Ahli gizi juga bisa bekerja di industri suplemen, baik dalam formulasi produk, edukasi kepada konsumen, maupun penelitian manfaat nutrisi. Pada sektor ini, posisi yang umum ditempati adalah tim Quality Control (QC), Research and Development (R&D), hingga divisi edukasi dan regulasi.
Konsultan gizi, content creator, hingga peneliti
Ahli gizi juga memiliki peluang besar untuk bekerja secara mandiri sebagai konsultan gizi. Dalam profesi ini, mereka dapat memberikan layanan konsultasi kepada individu, atlet, pasien dengan kebutuhan khusus, hingga perusahaan yang memerlukan penyusunan menu, perencanaan gizi karyawan, atau edukasi terkait pola makan sehat.
Seiring berkembangnya media sosial, banyak ahli gizi yang merintis karier sebagai content creator di bidang kesehatan. Mereka membuat konten edukasi, berbagi resep sehat, memberikan tips pola hidup seimbang, hingga melakukan review produk berdasarkan pengetahuan gizi yang valid. Peran ini semakin diminati karena masyarakat kini lebih peduli pada informasi nutrisi yang tepercaya.
Selain itu, bagi lulusan gizi yang tertarik pada dunia akademik dan penelitian, tersedia peluang untuk menjadi peneliti di perguruan tinggi atau lembaga riset. Dalam bidang ini, mereka berkontribusi pada pengembangan ilmu gizi, inovasi pangan, serta penelitian terkait kesehatan masyarakat.